Pages

Kamis, 25 Agustus 2011

Survival LDR Part 3

this is the next story! Check it out!

Mobil itu semakin jauh berlalu, dari sekolahnya butuh waktu 45 menit untuk sampai di Juanda. Hatinya semakin gundah, berharap sesuatu terjadi. Apalagi mamanya sudah membereskan semua barang-barangnya, termasuk boneka dari Ilham. Tapi ia tak berharap banyak.. "Wish Miracle Came Up!" dalam hatinya ia hanya berkata seperti itu selama perjalanan. Tiba-tiba papanya menelfon dan seperti sedang marah pada mamanya. Tadi memang dia sempat mendengar sedikit percakapan mama dan papanya.
"Iya, Vanilla udah sama Mama, Pa! Mama jemput paksa dia pas lagi di sekolah, pas pensi"
'Ah bodo! Paling papa juga ga bakal peduli!' Fikirnya dalam hati. Namun tiba-tiba...
"Van, kamu mau balik ke sekolah sekarang? Mama kasi kamu kesempatan buat perform disana."
"Hah? Beneran ma?"
"Iya sayang.."
"Aku mau ma! Tapi pesawatnya gimana?"
"Mama cancel aja. Kita berangkat nanti malam jam 7. Mama mau istirahat dulu"
"Makasih mamaaa !!" ucap Vanilla sambil memeluk mamanya.
"Iya sama-sama Van! Yaudah pak kita balik ke sekolah Vanilla"
"Baik, Bu!" sahut supir mereka yang ikut sama Mamanya Vanilla.
Well, hati Vanilla bener-bener ngefly waktu itu. Semoga ia belum terlambat, fikirnya. Dan ia senang 'miracle' itu akhirnya datang menolongnya.

---------------

Sementara di sekolah, Ilham dengan lesu terduduk disamping Bisma. Sontak sohibnya yang jail itu terus menggodainya. Tapi Ilham hanya bisa diam sambil melihati kotak sepatu yang ada di depannya. Matanya seolah takbisa menyembunyikan semuanya. Ia sangat shock atas peristiwa tadi.
"Ilham putus... Ilham putus..." goda Bisma.
"Please Mang, gue lagi gak mood!"
"Sory, Am! Emang kenapa?"
"Vanilla dijemput paksa mamanya dan gue belom perform ke dia padahal ini udah nomor 9"
"HAH? DIJEMPUT PAKSAA?" anak se geng Ilham kaget dengan pernyataan Ilham barusan
"Ah, iya!" ia menekuk lututnya, melepas kacamatanya lalu menunduk.
"Am? Gue omongin ke OSIS nya kalo kalian batal manggung ya?" tanya Dicky
"Enggak, omongin aja Vanilla nya ngga bisa manggung gara-gara ada acara mendadak",  masih dengan menunduk.
"Oke."
Dicky pun beranjak. Tapi temen-temen Ilham yang lain tetep gakbisa melepaskan tatapan heran mereka. Kenapa Vanilla sampe dijemput paksa? Apa Karena pacaran sama Ilham? Dibalik bejibun pertanyaan yang ada, mereka hanya diam karena mereka tahu ini bukan saat yang tepat untuk bertanya. Ilham masih menunduk, bahkan sepertinya menangis.

Temen-temen Vanilla yang baru denger soal kabar itu, merasa sedikit 'kenal' dengan sebab kenapa Vanilla dijemput paksa  oleh mamanya. Namun untuk memastikan, mereka bertanya pada geng Ilham.
"Bism, kenapa Vanilla bisa dijemput paksa?"
"Gue nggatau,Mez. Kayanya ada masalah."
"Masalah apa Bism?"
"Itu yang gue gatau. Gue mau tanya tapi timing nya nggak tepat!"
"Oh, oke! Thanks for inform ya!"
"Wellback, Mezty!"
Mezty hanya bisa berdiskusi dengan teman-temannya. Seolah sudah mengetahui apa yang akan terjadi. Mereka berusaha menghubungi Vanilla tapi, tetap saja gagal.

Nomor demi nomor berlalu, sekarang nomor 14. Itu artinya sebentar lagi giliran Ilham. Ia mulai beranjak, dan benar saja ia menangis, matanya sembap! Ilham juga berniat mengganti lagu yang ingin ia nyanyikan. Lagunya....... AFGAN yang BAWALAH CINTAKU. Dan sang MC pun memanggil namanya.. 'Kuat gak kuat.. gue harus bisa!'
"And the fifteenth ! Please coming up...Ilham Fauzie!"
Sorak sorai penonton semakin memeriahkan acara waktu itu. Sepertinya memang Ilham sudah ditunggu-tunggu.
"Kali ini, saya merubah apa yang akan saya nyanyikan. Saya akan menyanyikan 'Bawalah Cintaku' by Afgan Syahreza. Dan Maaf, Vanilla nggak bisa perform"
Mulailah ia bernyanyi..


Sumpah tak ada lagi
Kesempatan untuk ku
Bisa bersamamu
Kini ku tau
Bagaimana cara ku
Untuk dapat trus denganmu


Bawalah pergi cintaku
Ajak ke mana pun kau mau
Jadikan temanmu
Temanmu paling kau cinta
Di sini ku pun begitu
Trus cintaimu di hidupku
Di dalam hatiku
Sampai waktu yang pertemukan
Kita nanti
"YEEEEEE!!!"
sorak sorai penonton terdengar kembali, menghancurkan hening hati Ilham yang sedaritadi tersakiti. Ia hanya memberi senyum. Yup, senyum PALSU untuk menutupi kegalauan hatinya. Ia masih berharap "Wish Miracle Came Up!". Sama seperti yang diharapkan oleh Vanilla. Tapi, apakah bisa?

Pensi udah mau selesai, tinggal 2 penampilan lagi udah mau berakhir, Ilham juga udah siap-siap pulang. Temen-temennya juga udah pada siap-siap cabut. MC ngumumin ada satu penampilan lagi yang ditambahkan, tapi sebagai closing, baru latihan katanya. Sehabis itu bakalan party bareng-bareng. Main slime sbagai tanda berakhirnya masa pendidikan mereka di SMP. 
"Oke, sekarang waktunya 'dia' tampil.... PLEASE COME GIRL!"
"kok ngga disebutin namanya sih" tanya salah satu siswa.
"gatau tuh, bintang tamu kali! hehe"
"ngarep lu! orang MC nya bilang kalo anak sini kok!"
"hmmm..."

Suara gitar mulai menggema...
Mata Ilham dan teman-temannya sontak terbelalak dengan sosok yang berdiri di atas panggung. Ya, she's Vanilla Sibarani !

Engkau yang sedang patah hati
Menangislah dan jangan ragu ungkapkan
Betapa pedih hati yang tersakiti
Racun yang membunuhmu secara perlahan


Engkau yang saat ini pilu
Betapa menanggung beban kepedihan
Tumpahkan sakit itu dalam tangismu
Yang menusuk relung hati yang paling dalam


Hanya diri sendiri
Yang tak mungkin orang lain akan mengerti
Di sini ku temani kau dalam tangismu
Bila air mata dapat cairkan hati
Kan ku cabut duri pedih dalam hatimu
Agar kulihat, senyum di tidurmu malam nanti
Anggaplah semua ini
Satu langkah dewasakan diri
Dan tak terpungkiri
Juga bagi…


Engkau yang hatinya terluka
Di peluk nestapa tersapu derita
Seiring saat keringnya air mata
Tak mampu menahan pedih yang tak ada habisnya


Hanya diri sendiri
Yang tak mungkin orang lain akan mengerti
Di sini ku temani kau dalam tangismu
Bila air mata dapat cairkan hati
Kan ku cabut duri pedih dalam hatimu
Agar kulihat, senyum di tidurmu malam nanti
Anggaplah semua ini
Satu langkah dewasakan diri
Dan tak terpungkiri
Juga bagi..mu…

"This song especially for my 'Ilham Fauzie' I Heart You"
Selesai lagu itu disenandungkan, penonton bertepuk tangan sambil bersorak 'CIEEEEEE' untuk Vanilla. Ilham sendiri masih belum percaya, bagaimana Vanilla kembali, berdiri disana, dan apalah semua tentang itu. Saat Vanilla turun, ia langsung berlari menghampiri Ilham, dan sekali lagi, Ilham memeluk erat Vanilla.
"I dont wanna lose u" kata Ilham
"U always on my mind. Believe me!"
Vanilla menatap Ilham lekat-lekat, tatapannya tajam dan sarat makna. Ia menahan tangis akan kehilangan Ilham.
"Gue berangkat ke Bandung ntar malem, Am! Sekitar jam 7. Lo dateng ke rumah gue yaa! Sekalian makan malem"
"Iya deh, Van. Jam 5 ya gue ke rumah elo!"
"Iya, sayang!"
"CIEEEE!"
"Apaan sih, Vanilla is mine kok!"
"Huuuu!"
"Jadi Van, see you soon ya! We'll miss u!" kata Linzy.
"Nanti kalian bisa nganter aku kan? Aku tunggu di bandara ya!"
"Boleh Van! Kita bakalan sampai sana jam 7 kurang, ya kan temen-temen?" sahut Morgan
"IYAAAA!"
Seenggaknya, Vanilla masih ada waktu buat disini. Dia ngerasa bahagia banget bisa tetep ngeliat muka temen-temennya, minimal sampe ntar malem.

Skip, udah jam 5. Ilham udah nyampe di rumah Vanilla, dan yang bukain, mamanya loh! Ilham disambut hangat. Mamanya emang ngebolehin mereka pacaran, asal sewajarnya.
"Am, Vanilla nya tante bawa dulu ya! Longlast~"
"Iya, makasi tante"
"Sama-sama. Eh ini Vanilla kemana coba? Vaan cepet dong ditunggu Ilham nii!"
"Iya mama.. Bentar dulu kek.." kata Vanilla sambil menuruni tangga.
"Longlast yaa nak!" kata mamanya.
"Makasih mama"
"Sama-sama"
Mereka bertiga larut dalam perbincangan yang lama. Dan akhirnya makan bertiga.
"Tante masakannya enak banget!"
"HAHA SI ILHAM BISA AJA!" sahut Vanilla ketus (ngegodain doang)
"Loh kok gitu sih Van?" kata Ilham merendah
"Hehe makasih ya, Am! Eh kamu kaya nggatau si Vanvan aja! Kan dia suka jail!"
"HEHEHEHE"
Selesai makan, mereka berangkat ke bandara. Mama Vanilla duduk di depan bersama supirnya, sementara Ilham dan Vanilla duduk di tengah.

Sesampainya di bandara, Vanilla, Ilham dan Mamanya langsung disambut temen-temen se-geng 9E dan 9C. Muka mereka pada kusut, persis arang di sate itu lho!
"Van, yakin elo pergi? Tinggal 10 menit nih!" kata Reza menggoda.
"Iya lah! Tenang aja! Kan bisa bbman,smsan,telfon,mention ato yang laen!"
"Tapi Van, kita gakbisa ketemu langsung sama lo"
"Dont Make me sad, PeiJii"
"Uh, sory!"
"Van, this is for you" Ilham sekali lagi memberikan sesuatu
"Van, udah yuk masuk! Udah mau berangkat loh!"
"Am, makasih, i'll miss you all!"
"DA VANILLAAA ! JANGAN LUPA NGABARIN KALO UDAH NYAMPE YAAA!!!"
"IYAA! BYE LINZY,MEZTY,PJ,NAITLY,GC,ANGEL,BISMA,RAFAEL,MORGAN,DICKY,RANGGA,REZA,ILHAM, SEE YOU SOON! MWA!"
"DADA!!!!!"

--------------> to be continued
Finally, Vanilla was goin to Bandung. Apa yang terjadi ya setelah bertahun dia disana?
Simak cerita selanjutnya! :)
C U SOON :*

Senin, 22 Agustus 2011

SMP = Sweet Memory Pertama














Yah, itulah yang terjadi di hari akhir sekolah kita, pada NARSIS semua kan anak 8E? x_x tapi, ini yang ngangenin :(

Survival LDR Part 2

Lanjuutaaan!!! Happy Reading ! :)

Selesai latihan, Vanilla akhirnya pulang karena sudah tidak ada yang bisa dikerjakan disana. Toh, kelas 9 kan udah lulus, jadi, ga ada beban dong. Tapi sebelum pulang, Ilham menggaet tangan Vanilla yang lagi ngambil gitarnya.
"Hey van.. Makan dulu yuk sama gue! Gue yang traktir deehh..."
"Wah boleh tuh! Kebetulan gue lagi laper, Am. Yukk!"
"Yuukk!"
Merekapun berjalan meninggalkan ruang musik, menyusuri koridor sekolah dan menuju ke kantin, terutama kios nya Bang Mamat. Bang Mamat sendiri udah terkenal di sekolah ini. Bahkan udah jadi primadona makanan deh! Abiiss, bakwannya enak bangeeeett!
"Eh iya Am, tinggal 6 hari lagi ya kita udah pensi, harus ngasi persembahan terbaik niih!"
"Iya dong Vhy, itu kan udah kewajiban kita!"
"Bener! Aku pengen banget ngasi sesuatu yang berkesan buat semua yang ada di sekolah ini! Tapi..." Vanilla tak melanjutkan ceritanya. Ia memandag Ilham lekat-lekat.
"Tapi apa Van? Elo ngga hafal lagunya? Kan tadi elo udah hafal gitu.." Ilham tak menyadari tatapan Vanilla dan masih saja memakan bakwannya.
"Gakpaapaa kok, Am. Hehehe"
Ilham mendongakkan kepalanya.
"Kok elo mandangin gue dengan tatapan kayagitu sih Van? Ada yang salah yaa sama gue?" muka cemberut Ilham setiap merengek selalu membuat Vanilla luluh.
"Ah engga kok! Elo lucu, imuutt banget.. Hehehe"
"Tapi kenapa elo nolak gue dulu! *EH!"
"Ada satu hal yang engga lo tau, nanti gue jelasin deh, tanggal 22 malem"
"Kenapa musi nunggu tanggal 22 coba?"
"Ada deh! Cabut yuk!"
"Oke, gue anter pulang ya!"
Vanilla mengangguk cepat. Si Ilham pun akhirnya nganter pulang. Biasanya Vanilla antar jemput. Berhubung Pak Supirnya udah ke Bandung duluan, dia harus naik taksi atau bareng temannya. Untuk ke Bandara saja dia sudah dititipkan papanya ke Linzy, Mezty, PJ, Naitlie, GC dan Angel. *parah! Gak lama, Pajero Sport nya Ilham kedenger jauh ninggalin sekolah(tentunya supirnya yang nyupir).
"Van, gue tunggu ya loo! Awas kalo ga nepatin janji elo tadi!"
"Iya iya Ilham! Lebay banget sih kamu! Wek!" Vanilla memasang muka imutnya dan menjulurkan lidahnya.
"VANILAAA! Gue cubit yeh elo!"
"EGP!"
Mobil itu pun berhenti di salah satu kompleks perumahan. Vanilla hanya mau diantar sampai pos satpam, tak biasanya seperti ini. Ilham pun menurut saja dan langsung meninggalkan Vanilla sambil melambaikan tangannya. Sementara Vanilla terus berjalan sampai ke rumahnya.

-------------

Malam ini, Vanilla kembali menggenggam erat HP nya, ia menuju ke jendela sambil berharap : 'Tuhan, kalau boleh aku memohon, biarkan aku disini sampai selesai pensi. Aku mohon Tuhan! Aku masih pengen ngelihat muka Ilham n temen-temen yang lain!' Mata Vanilla meneteskan air mata lagi.Rasanya ia tak sanggup meninggalkan teman-temannya, terutama ILHAM. Tak lama kemudian, ponselnya berdering. Tertera nama "My Beloved Mom" di layarnya. Sesegera mungkin ia membetulkan suaranya.
"Mama? Ada apa ma?"
"Nggapapa sayang, mama cuman mau ngecek kamu aja! Gimana? Sehat?"
"Alhamdulillah sehat, Ma! Mama sendiri gimana?"
"Mama juga sehat kok, Nak. Kamu uda siap pindah?"
"Entahlah, Ma! Aku masi pengen ikut pensi Maa!"
"Ah, Van! Pensi itu nggak penting! Yang penting pendidikan! Ngerti kamu! Kalo kamu nggak ke Bandung tanggal 23, Mama akan jemput paksa kamu !"
"Maa! Tapi Maaa!"
"Diam kamu! Kamu anak mama! Bukan anak mereka!"
Telephone itu pun ditutup oleh Vanilla. Ia kesal sekali, mengapa harus tanggal 23? Kenapa nggak tanggal 25 aja? Air mata Vanilla akhirnya nggak kebendung lagi. Ia lalu membuat video conference di YM! nya. Bersama 6 temennya yang lain.
PJ : "Whats'up, Beb?"
Vanilla : "OK, then. Gue mau cerita sama kalian"
Mezty : "Cerita aja, kita semua dengerin kok! Ya kan temen-temen?"
Linzy : "Iya kok, Vhy! Kita pasti dengerin!"
Vanilla : "Sebenernya gue udah keterima di SMA 1 Bandung, peringkat 8. Makanya gue sempet libur beberapa hari belakangan ini, sbenernya gue test di Bandung. :("
GC : "Hah? Serius lo Van?"
Vanilla : "Iya :'( Masa gue boong sih sama sweetheart Icons!"
Naitlie : "Oh Noo! Vaann, jangan tinggalin kitaa!"
Vanilla : "Nah gue musi gimana coba? Mama gue maksa! Frik!"
Angel : "Sabar ya Van! Kita akan selalu disini buat elo kok! :) Smile beby!"
Vanilla : "Okedeh! Thanks ya all! :)"
Vanilla pun akhirnya menutup macbooknya. Ia kembali memeluk erat laptopnya itu. Entah bagaimana, ia merasa lega setelah menceritakan semuanya ke sahabat-sahabatnya itu. Namun ia segera meraih secarik kertas dan pulpen. Apa yang dia lakukan? Menulis surat? Untuk siapa? Apa isinya?

---------------

Sekarang tanggal 22 Juni, hari terakhir Vanilla ada di Surabaya. Dia pengen ngadain makan-makan bareng anak kelasnya dan anak kelasnya Ilham di Mc Donald. Mungkin ini sekaligus perpisahan kalau mamanya tetap memaksa.
"Ntar ya Van! Gue tunggu elo!" kata Bisma
"Iya mamaangg! Gue janji!"
"Gue juga kan, Vaaan?" Reza dan PJ serentak menanyakan perkataan Vanilla.
"Iya temen-temeen. Nah gimana ni Morgan, Raffa, Rangga, n Dicky? Ngga nanya sekalian?"
"Engga miss, MAKASIH! HAHA"ucap mereka bebarengan.
"Ok, ntar gue tunggu kalian di McDonald TP ya! Am, lo juga oke!" kata Vanilla sambil mengedipkan sebelah matanya.
"Iya Vanvannn!" sahut Ilham sambil mengusap atas kepala Vanilla.
Merekapun akhirnya pulang, dan bersiap menuju ke Mc Donald, sesuai yang dibilang Vanilla. Kini hati Vanilla seperti diguncang badai dahsyat, ia tak sanggup berkata apa-apa. Tapi ia takboleh sedih, ia harus tetap tertawa.

Vanilla sudah sampai di Mc Donald, dan justru teman-temannya sudah lebih dulu sampai. Mereka bahagia sekali. Namun Vanilla malah tak menghiraukan sambutan temen-temennya. Ia malah menghampiri Ilham dan memeluknya erat, tentunya sambil menangis. Melihat hal itu, teman-teman sekelas Vanilla hanya bisa terdiam dan meletakkan tangan mereka di mulut (karena mereka tahu apa yang terjadi) sementara temen-temen Ilham, cuman bisa bingung mandangin Vanilla.
"Apa yang terjadi, Van? Kok nangis sih?"
"Gue takut pisah sama elo, Am"
"Takut kenapa? Kan masih bisa telfon"
"Tapi gue nggabisa ngelihat muka elo!"
"Udah ya Van, tenangin diri dulu.. Duduk gih.." Ilham mempersilakan
"Iyaa...Am..." suara Vanilla lirih
"Jadi, kenapa kamu nangis?"
"Gue bakalan SMA di Bandung, positif! Dan gabisa dirubah!"
Dalam hati Ilham rasanya ingin menahan Vanilla tapi... Yah, sudahlah! Toh Vanilla bukan siapa-siapanya.
"Kok diem Am?" ucap Vanilla penasaran.
"Ah ngga Van. Sabar aja ya! I'll Be There For You! Ini gue bawain sesuatu!"
"Apanih Am?"
"Minnie Mouse. Like your face. Buat elo, biar inget gue."
"Maacii Ilhaam!!"
Satu hal yang mengagetkan terjadi, Vanilla mencium pipi kanan Ilham. Muka Ilham sontak memerah, begitu pula Vanilla.
"Apa artinya ini Van? Elo terima gue ya? *PD "
"Emm.. Kayanya gimanaa ya?"
Suasana Mc Donald yang sedaritadi hening menjadi ramai dengan teriakan Bisma,Raffael,Dicky,Morgan,Rangga,Reza,Linzy,PJ,Angel,GC,Naitlie, dan Mezty.
"CIEEEEEEE!!!! JADIAN DONG YAAAA?" kata mereka serempak
"Iya.. mungkin" kata Ilham
"Iya kok!" sambut Vanilla meyakinkan
"Ih PJ dong PJ.." Goda PJ
"Nama elo aja noh udah PJ!" kata Angel
"Gue juga yaaaa??" tanya Mezty penasaran
"Iyaaaa beby-beby kuuu!"
"Nah Am! Gue gimana ini?" tanya Morgan
"Gue bagi kok gue bagiii!" kata Ilham
"Gue engga dong Am?" ucap Dicky penasaran
"Tenang aja, Kyy... Gue bagi semua kok!"
"AYEEEEE!!!!"
Hari itu sepertinya adalah hari termanis bagi Ilham dan Vanilla, bagaimana tidak, mereka akhirnya jadian. Namun tetap saja Vanilla galau. Toh ia akan meninggalkan Ilham. Selesai makan-makan itu, Vanilla mengirim BBM ke mamanya. Ia mengutarakan bahwa ia akan stay di Surabaya sampai tanggal 25, juga tentang hubungannya dengan Ilham.

Skip, hari ini udah waktunya pensi. Semua anak-anak persiapan buat perform. Ilham-Vanilla dapet urutan main ke 15 dari 40 penampilan. Tengah-tengah acara lah, lumayan... Sebelum perform mereka bertemu di depan kantin. Vanilla dengan muka sedih, memberikan sesuatu pada Ilham.
"Ham, simpen ini, ALWAYS yah!"
"Iya,Van" 
Ilham lalu mencium pipi Vanilla dan bergegas menuju aula dan segera naik ke panggung. Tapi.....
 "VANILA! MAMA SUDAH BILANG KAN!"
"Ma.. Mama!"
"IKUT MAMA! MAMA NGGAKSUKA KAMU DISINI ! SEANDAINYA MAMA NGGA ADA MEETING, MAMA UDAH JEMPUT KAMU DARI KEMARIN!"
"Maa! Aku masih pengen disini ma! Sampai selesai nyanyi aja mohoon" Vanilla mulai menangis
"Nggak Van! Ikut Mama! Mama bolehin kamu pacaran sama Ilham, tapi kamu harus cabut ke Bandung sekarang!" Mama Vanilla pun menariknya pergi, dan Vanilla tak mampu melepaskan diri
"Ma, jangan ma!! Mamaa!"
Ilham hanya bisa berlari mengejar namun... Tak terkejar lagi...
"VANILAA ! VANILAA !" suara Ilham dibarengi dengan tangisannya sambil melihat sepatu yang diberikan Vanilla..... Dan sepatu itu ternyata juga.......

-------------

Nah, ini part 2 nya, maaf panjang banget yah! :(
Gimana ya? Apa Vanilla berhasil perform ama Ilham?
Dan.. Apa LDR mereka sukses? 
Gimana kelanjutan ceritanya?
Nantiin ceritanya di Part 3 yaa !
See You SOoon ! :*

Sabtu, 20 Agustus 2011

Survival LDR Part 1

KRIIIINGGG !!!!

Siang itu bel sekolah berbunyi. Tampaknya inilah bel terakhir yang bisa didengar siswa kelas 9 SMPN 6 Surabaya. Mereka kayanya emang udah 3 tahun jadi siswa disana. 100% mereka udah lulus dengan nilai UNAS yang cukup memuaskan. tak terkecuali si Vanilla dan si Ilham. Mereka adalah siswa yang meraih nilai UNAS yang cukup tinggi. Yah, 38.25 untuk si Vhy dan 38.00 untuk si 'Am. Mereka adalah siswa beda kelas dan beda usia 1 jam. Ilham lahir di tanggal 31 Desember jam 3.11 sementara si Vanilla jam 4.11. Banyak yg bilang kesamaan mereka itu tanda-tanda klo mereka bakal jodoh but, who's knew? :)
Tapi pada dasarnya, emang Vhy sama 'Am itu lagi asik"nya PDKT sekarang!
Siang ini, Ilham dan Vhy lg ketemuan di depan Lobby.
"Skarang lo mau SMA dimana Vhy?" tanya Ilham lembut.
"Nggatau ding, Am. Masi bingung. Tapi gue pengennya di Malang ato Bandung. Kalo lo?"
"Gue stay disini. Mungkin di SMA 5.. Soalnya gue pengeeen banget disana"
"Its too hard for me"
"Do you? You get a high score for National Exam,but? Why?"
"Just simpel, I wanna school in SMA 10 Malang, or SMA 1 Bandung"
"Im affraid"
"What?"
"Ah, forget it"
"OK"
Dalam hati Vhy, dia bertanya-tanya, kenapa ya si Ilham kaya nyembunyiin sesuatu gitu? Apa dia takut kalo gue lupa bayar utang Magnum ke dia? *ehh hahaha, bodo ah! Muka imut Vanilla tanpa sadar menjadi lucu karena menahan tawa. Melihat hal itu, ilham yang sedari tadi menggenggam tangan Vanilla hanya bisa mendongak ke langit, seperti berharap sesuatu. Saat itu juga dalam hati Vanilla berkecamuk sesuatu, seperti ia merasakan kenyamanan saat bersama Ilham. Namun ia langsung meminta izin bergegas ke kelas.

Tanpa banyak omong, Vhy langsung meningalkan Ilham yang masik terduduk lesu di depan Lobby. Kelas Vhy tidak terlalu jauh dari kelas Ilham, dan terletak di samping musholla. Saat memasuki kelas, ia dihebohkan dengan sorak sorai teman-temannya.
"Cieee, si vanvaan... Abis ketemuan ama Ilham ni yeeee.. Ciyeeeee!!!!"
"Hemm, iyaa" sahut Vhy sambil menjulurkan lidahnya
"Kok nggak jadian aja sih Vhy? Bukannya Ilham sempet nembak elo?" tanya PJ penasaran. Sahabanya yang satu ini emang selaaalu penasaran.
"Sempet! Tapi gue, guee.."
"TAKUT PUTUS!"
"Bukan.."
"SO? WTM?"
"Gue takut kalo gue sama dia harus LDR. Bentar lagi gue kan SMA nya di Bandung. Gue bilang ke Ilham masih ada dua pilihan tapi ya.... Gue disuruh di Bandung"
"LDR? kenapa takut coba? kan teknologi sekarang udah canggih, Vhy!" hibur Linzy
"Ketemuan nya?"
"mm.. kalo kamu pulkam ato dia pas ke bandung kan bisa?"
"SUSAH TAU!" sahut Vanilla mulai bersedih.
Vanilla akhirnya terduduk di bangkunya dan membenamkan mukanya di tas yang ada di mejanya. Tanpa sadar, air mata pun tercucur dari mukanya.

Sementara itu, Ilham yang kembali ke kelasnya pun disambut hangat dengan si Reza dan Rangga yang lagi asik makan Bakwan Bang Mamat. Sambil terus mengunyah makanannya, Reza memandang Ilham yang nyamperin mereka dengan muka kusut persis kaya baju yang gak disetrika setahun!
"Nape lu Am?" tanya Rangga sambil terus mengunyah bakwan nya
"Diputusin cewenya kali! Si Vanvan!" goda Reza seraya menyenggol bahu sohibnya itu
"Ngawur! Gue ga jadian sama si Vanvan kali! GR loo !
"Hah, gue kira Am Am !"
"Hehehe.."
"Oh iyanih, minggu depan kan pensi, lo ngga duet sama si Vanvan?"
"Duet lo bilang? Weww~ belom tentu dia mau"
"Kalo mau gimanaa?" kata Reza menggoda lagi
"Ya jadi duet kalogitu"
"Huahaha.. Ntar gue bilang ke Mezty deh biar dia kabarin Vanilla!" kata Rangga meyakinkan
"Okydokky!" (Reza nyahut aja)
"Za, kok jadi elo yang jawab sih? Harusnya kan gue!"
"Cielah! Cemburu lo? HAHAHA"
Mereka pun terbawa gelak tawa dan Ilham dalam sejenak bisa melupakan kesedihannya karena akan ditinggal Vanilla ke luar kota. Dalam hatinya ia terus berdoa semoga Vanilla tetap 'stay' di Surabaya dan nggak ninggalin dia.

------------

Sore ini Rangga ngirim SMS ke Mezty buat nyuruh dia ngabarin ke Vanilla soalnya Ilham mau ngajak Vanvan duet pas pensi. Ngga lama, BB Mezty pun berdering, tanda SMS Rangga udah ke send.

From : RanggaMoela!
Mez, gw mnta tlg sm lo, say to Vanvan ya.. Ilham pengen ngajak dia duet. Thanks. Rangga.

From : MeztyIcons
Yupp. Gue bakal sms Vanilla avfter this. Wait.

Mezty yang sedang sibuk membalas mention dari teman-teman satu sekolahnya itu lalu bergegas memberitahu Vanilla. Ia berharap sekali Vanilla bisa jadian sama Ilham. Itu karena Vanilla dengan Ilham memiliki perasaan yang sama.

From : MeztySweetheart
hii, sweetheart, i just received a notifications. Its for you. Ilham, pengen elo buat duet sama dia pas pensi. Elo mau? Ans pls :)

From : VanilLate
Mm.. Gue terima deh, iya gue mau.. :) Tp ilham knp ga blg ke gue langsung sih sweet? :(

From : MeztySweetHeart
Dia takut elo nolak Van.. Makanya dia ngasitau nya lewat Rangga trus Rangga SMS gue deh..

Vanilla tak membalas SMS sahabatnya itu. Ia terfikir akan tanggal pensi, yaitu tanggal 23 Juni sementara ia akan pindah pada tanggal 21 Juni. Bahkan tanpa siapapun ketahui, ia telah masuk di SMA 1 Bandung dan tercatat sebagai peringkat ke 8. Hatinya galau, ia tak sanggup berkata apa-apa. Akhirnya dia berinisiatif untuk menelfon Ilham.
"Am..." suaranya lirih
"Iya? Elo mau ya Vhy?"
"He'em"
Vanilla sejenak terdiam lagi. Ia rasanya tak sanggup untuk menceritakan semua yang terjadi.
"Kok diem?"
"Gue cuma mau nanya, kita nyanyi apa ya Am?"
"Lagunya Avril Lavigne aja ya.. Yang When You Are Gone"
"Kok lagunya sedih banget sii?"
"Udah gapapa, besok kita latihan ya di ruang musik sekolah, bareng grup elo sama grup gue! OK?"
"Siiaap BOS !"
Vanilla lalu menutup telfonnya. Ia pun mendekat ke jendela. Sepertinya ada penyesalan di raut wajahnya. Dan ia membathin... Seandainya dulu gue terima Ilham.. Bener kata Linzy, gue gaboleh takut LDR, although its soo hard for me :( dan ia terus menggenggam handphone nya erat-erat.

------------

Latian Latiaaan!!
Suara khas Raffael meramaikan Kelas 9E, kelas Vanilla.
"Cieee Rafa, iya ah iya kalo pengen cepet-cepet latihan sama Angel, apaan siiy! Hahaha" goda Mezty
"Loh? Vanvan kmana?"
"Masih beli makanan tuh tadi sama Linzy! Duluan yuk" ajak PJ
Mereka pun akhirnya meninggalkan Vanilla dan Linzy yang masih asik makan di Kantin.
"Wah Lin! Kita ketinggalan latihan!"
"Oh iya! Buruan yuk!!"
Sesampainya di ruang musik, mereka pun latihan bersama . Ini komposisinya :
  • Ilham-Vanilla = When You Are Gone  (Avril Lavigne)
  • Dicky-Linzy = Ketika Kau Menyapa (Soulful)
  • Bisma-Mezty = That Should Be Me (Justin Bieber)
  • Raffael-Angel  = Someday (Britney Spears)
  • Morgan-GC = Panah Asmara (Afgan)
  • Rangga-Naitlie = Fall For You (Secondhand Serenade)
  • Reza-PJ = Cinta Takkan Salah (Gita G ft. Derby R)
Hari-hari latihan itu terasa manis sekali. Tak terasa kini sudah tanggal 18 Juni. Vanilla semakin galau menanti 3 hari belakangan ini. Mama Papanya sudah berangkat duluan ke Bandung. Tinggal dirinya sendiri bersama Mbok Sumi dirumah. Saat menyanyikan lagu When You're Gone pun Vanilla seperti ingin menangis..

I : "When You're Gone, The pieces of My Heart 're missing YOU!"
V : "When You're Gone, The face I came to know is missing too!"
I & V : "When You're Gone, The words I need to hear to always get me through the day.. And make it OK, I miss you"

-------------

Gimana ya? Apa Vanilla bisa ikut Pensi? Apa besok vanilla bisa ngelaluin smuanya sampe dia balik ke Surabaya?
Wait for the story till Part 7 :)
Seee you soon :*


See You Soon! Keep Read, Enjoy and Love!