Pages

Kamis, 25 Agustus 2011

Survival LDR Part 3

this is the next story! Check it out!

Mobil itu semakin jauh berlalu, dari sekolahnya butuh waktu 45 menit untuk sampai di Juanda. Hatinya semakin gundah, berharap sesuatu terjadi. Apalagi mamanya sudah membereskan semua barang-barangnya, termasuk boneka dari Ilham. Tapi ia tak berharap banyak.. "Wish Miracle Came Up!" dalam hatinya ia hanya berkata seperti itu selama perjalanan. Tiba-tiba papanya menelfon dan seperti sedang marah pada mamanya. Tadi memang dia sempat mendengar sedikit percakapan mama dan papanya.
"Iya, Vanilla udah sama Mama, Pa! Mama jemput paksa dia pas lagi di sekolah, pas pensi"
'Ah bodo! Paling papa juga ga bakal peduli!' Fikirnya dalam hati. Namun tiba-tiba...
"Van, kamu mau balik ke sekolah sekarang? Mama kasi kamu kesempatan buat perform disana."
"Hah? Beneran ma?"
"Iya sayang.."
"Aku mau ma! Tapi pesawatnya gimana?"
"Mama cancel aja. Kita berangkat nanti malam jam 7. Mama mau istirahat dulu"
"Makasih mamaaa !!" ucap Vanilla sambil memeluk mamanya.
"Iya sama-sama Van! Yaudah pak kita balik ke sekolah Vanilla"
"Baik, Bu!" sahut supir mereka yang ikut sama Mamanya Vanilla.
Well, hati Vanilla bener-bener ngefly waktu itu. Semoga ia belum terlambat, fikirnya. Dan ia senang 'miracle' itu akhirnya datang menolongnya.

---------------

Sementara di sekolah, Ilham dengan lesu terduduk disamping Bisma. Sontak sohibnya yang jail itu terus menggodainya. Tapi Ilham hanya bisa diam sambil melihati kotak sepatu yang ada di depannya. Matanya seolah takbisa menyembunyikan semuanya. Ia sangat shock atas peristiwa tadi.
"Ilham putus... Ilham putus..." goda Bisma.
"Please Mang, gue lagi gak mood!"
"Sory, Am! Emang kenapa?"
"Vanilla dijemput paksa mamanya dan gue belom perform ke dia padahal ini udah nomor 9"
"HAH? DIJEMPUT PAKSAA?" anak se geng Ilham kaget dengan pernyataan Ilham barusan
"Ah, iya!" ia menekuk lututnya, melepas kacamatanya lalu menunduk.
"Am? Gue omongin ke OSIS nya kalo kalian batal manggung ya?" tanya Dicky
"Enggak, omongin aja Vanilla nya ngga bisa manggung gara-gara ada acara mendadak",  masih dengan menunduk.
"Oke."
Dicky pun beranjak. Tapi temen-temen Ilham yang lain tetep gakbisa melepaskan tatapan heran mereka. Kenapa Vanilla sampe dijemput paksa? Apa Karena pacaran sama Ilham? Dibalik bejibun pertanyaan yang ada, mereka hanya diam karena mereka tahu ini bukan saat yang tepat untuk bertanya. Ilham masih menunduk, bahkan sepertinya menangis.

Temen-temen Vanilla yang baru denger soal kabar itu, merasa sedikit 'kenal' dengan sebab kenapa Vanilla dijemput paksa  oleh mamanya. Namun untuk memastikan, mereka bertanya pada geng Ilham.
"Bism, kenapa Vanilla bisa dijemput paksa?"
"Gue nggatau,Mez. Kayanya ada masalah."
"Masalah apa Bism?"
"Itu yang gue gatau. Gue mau tanya tapi timing nya nggak tepat!"
"Oh, oke! Thanks for inform ya!"
"Wellback, Mezty!"
Mezty hanya bisa berdiskusi dengan teman-temannya. Seolah sudah mengetahui apa yang akan terjadi. Mereka berusaha menghubungi Vanilla tapi, tetap saja gagal.

Nomor demi nomor berlalu, sekarang nomor 14. Itu artinya sebentar lagi giliran Ilham. Ia mulai beranjak, dan benar saja ia menangis, matanya sembap! Ilham juga berniat mengganti lagu yang ingin ia nyanyikan. Lagunya....... AFGAN yang BAWALAH CINTAKU. Dan sang MC pun memanggil namanya.. 'Kuat gak kuat.. gue harus bisa!'
"And the fifteenth ! Please coming up...Ilham Fauzie!"
Sorak sorai penonton semakin memeriahkan acara waktu itu. Sepertinya memang Ilham sudah ditunggu-tunggu.
"Kali ini, saya merubah apa yang akan saya nyanyikan. Saya akan menyanyikan 'Bawalah Cintaku' by Afgan Syahreza. Dan Maaf, Vanilla nggak bisa perform"
Mulailah ia bernyanyi..


Sumpah tak ada lagi
Kesempatan untuk ku
Bisa bersamamu
Kini ku tau
Bagaimana cara ku
Untuk dapat trus denganmu


Bawalah pergi cintaku
Ajak ke mana pun kau mau
Jadikan temanmu
Temanmu paling kau cinta
Di sini ku pun begitu
Trus cintaimu di hidupku
Di dalam hatiku
Sampai waktu yang pertemukan
Kita nanti
"YEEEEEE!!!"
sorak sorai penonton terdengar kembali, menghancurkan hening hati Ilham yang sedaritadi tersakiti. Ia hanya memberi senyum. Yup, senyum PALSU untuk menutupi kegalauan hatinya. Ia masih berharap "Wish Miracle Came Up!". Sama seperti yang diharapkan oleh Vanilla. Tapi, apakah bisa?

Pensi udah mau selesai, tinggal 2 penampilan lagi udah mau berakhir, Ilham juga udah siap-siap pulang. Temen-temennya juga udah pada siap-siap cabut. MC ngumumin ada satu penampilan lagi yang ditambahkan, tapi sebagai closing, baru latihan katanya. Sehabis itu bakalan party bareng-bareng. Main slime sbagai tanda berakhirnya masa pendidikan mereka di SMP. 
"Oke, sekarang waktunya 'dia' tampil.... PLEASE COME GIRL!"
"kok ngga disebutin namanya sih" tanya salah satu siswa.
"gatau tuh, bintang tamu kali! hehe"
"ngarep lu! orang MC nya bilang kalo anak sini kok!"
"hmmm..."

Suara gitar mulai menggema...
Mata Ilham dan teman-temannya sontak terbelalak dengan sosok yang berdiri di atas panggung. Ya, she's Vanilla Sibarani !

Engkau yang sedang patah hati
Menangislah dan jangan ragu ungkapkan
Betapa pedih hati yang tersakiti
Racun yang membunuhmu secara perlahan


Engkau yang saat ini pilu
Betapa menanggung beban kepedihan
Tumpahkan sakit itu dalam tangismu
Yang menusuk relung hati yang paling dalam


Hanya diri sendiri
Yang tak mungkin orang lain akan mengerti
Di sini ku temani kau dalam tangismu
Bila air mata dapat cairkan hati
Kan ku cabut duri pedih dalam hatimu
Agar kulihat, senyum di tidurmu malam nanti
Anggaplah semua ini
Satu langkah dewasakan diri
Dan tak terpungkiri
Juga bagi…


Engkau yang hatinya terluka
Di peluk nestapa tersapu derita
Seiring saat keringnya air mata
Tak mampu menahan pedih yang tak ada habisnya


Hanya diri sendiri
Yang tak mungkin orang lain akan mengerti
Di sini ku temani kau dalam tangismu
Bila air mata dapat cairkan hati
Kan ku cabut duri pedih dalam hatimu
Agar kulihat, senyum di tidurmu malam nanti
Anggaplah semua ini
Satu langkah dewasakan diri
Dan tak terpungkiri
Juga bagi..mu…

"This song especially for my 'Ilham Fauzie' I Heart You"
Selesai lagu itu disenandungkan, penonton bertepuk tangan sambil bersorak 'CIEEEEEE' untuk Vanilla. Ilham sendiri masih belum percaya, bagaimana Vanilla kembali, berdiri disana, dan apalah semua tentang itu. Saat Vanilla turun, ia langsung berlari menghampiri Ilham, dan sekali lagi, Ilham memeluk erat Vanilla.
"I dont wanna lose u" kata Ilham
"U always on my mind. Believe me!"
Vanilla menatap Ilham lekat-lekat, tatapannya tajam dan sarat makna. Ia menahan tangis akan kehilangan Ilham.
"Gue berangkat ke Bandung ntar malem, Am! Sekitar jam 7. Lo dateng ke rumah gue yaa! Sekalian makan malem"
"Iya deh, Van. Jam 5 ya gue ke rumah elo!"
"Iya, sayang!"
"CIEEEE!"
"Apaan sih, Vanilla is mine kok!"
"Huuuu!"
"Jadi Van, see you soon ya! We'll miss u!" kata Linzy.
"Nanti kalian bisa nganter aku kan? Aku tunggu di bandara ya!"
"Boleh Van! Kita bakalan sampai sana jam 7 kurang, ya kan temen-temen?" sahut Morgan
"IYAAAA!"
Seenggaknya, Vanilla masih ada waktu buat disini. Dia ngerasa bahagia banget bisa tetep ngeliat muka temen-temennya, minimal sampe ntar malem.

Skip, udah jam 5. Ilham udah nyampe di rumah Vanilla, dan yang bukain, mamanya loh! Ilham disambut hangat. Mamanya emang ngebolehin mereka pacaran, asal sewajarnya.
"Am, Vanilla nya tante bawa dulu ya! Longlast~"
"Iya, makasi tante"
"Sama-sama. Eh ini Vanilla kemana coba? Vaan cepet dong ditunggu Ilham nii!"
"Iya mama.. Bentar dulu kek.." kata Vanilla sambil menuruni tangga.
"Longlast yaa nak!" kata mamanya.
"Makasih mama"
"Sama-sama"
Mereka bertiga larut dalam perbincangan yang lama. Dan akhirnya makan bertiga.
"Tante masakannya enak banget!"
"HAHA SI ILHAM BISA AJA!" sahut Vanilla ketus (ngegodain doang)
"Loh kok gitu sih Van?" kata Ilham merendah
"Hehe makasih ya, Am! Eh kamu kaya nggatau si Vanvan aja! Kan dia suka jail!"
"HEHEHEHE"
Selesai makan, mereka berangkat ke bandara. Mama Vanilla duduk di depan bersama supirnya, sementara Ilham dan Vanilla duduk di tengah.

Sesampainya di bandara, Vanilla, Ilham dan Mamanya langsung disambut temen-temen se-geng 9E dan 9C. Muka mereka pada kusut, persis arang di sate itu lho!
"Van, yakin elo pergi? Tinggal 10 menit nih!" kata Reza menggoda.
"Iya lah! Tenang aja! Kan bisa bbman,smsan,telfon,mention ato yang laen!"
"Tapi Van, kita gakbisa ketemu langsung sama lo"
"Dont Make me sad, PeiJii"
"Uh, sory!"
"Van, this is for you" Ilham sekali lagi memberikan sesuatu
"Van, udah yuk masuk! Udah mau berangkat loh!"
"Am, makasih, i'll miss you all!"
"DA VANILLAAA ! JANGAN LUPA NGABARIN KALO UDAH NYAMPE YAAA!!!"
"IYAA! BYE LINZY,MEZTY,PJ,NAITLY,GC,ANGEL,BISMA,RAFAEL,MORGAN,DICKY,RANGGA,REZA,ILHAM, SEE YOU SOON! MWA!"
"DADA!!!!!"

--------------> to be continued
Finally, Vanilla was goin to Bandung. Apa yang terjadi ya setelah bertahun dia disana?
Simak cerita selanjutnya! :)
C U SOON :*

0 komentar:

Posting Komentar

See You Soon! Keep Read, Enjoy and Love!