Pages

Rabu, 30 Mei 2012

Drift My Heart





Author : Elfrida Kim
Casts : Han Groo (maincast on Little Girl K)
          : Cho Kyuhyun
          : Choi Minho 
Subcasts : Leeteuk
              : Taeyeon
              : Seohyun
              : Kim Jongwoon a.k.a. Yesung
              : Young Min Ah
Rating : Romance
---------------------------------------
Author POV
Orange Lotus itu masih men-starter mesinnya. Menyiapkan dirinya dan mengumpulkan tenaganya sebelum lima menit lagi kepiawaiannya akan diuji. Di dalamnya terdapat seorang yeoja yang sedang duduk angkuh sambil menatap lurus ke jalanan. 15 juta won dipertaruhkan malam ini.
"Ready? Go!!" seru MC saat ini.
Mobilnya terus melaju hingga kecepatan 100km/jam. Ditariknya rem tangan dan dibelokkannya mobil itu, dilepaskannya rem itu dan terus melaju. Asap dan bunga api pun terlihat jelas di lotusnya karena gesekan hebat dengan aspal. Terus melaju hingga lintasan itu hampir dibunuh. Ketika semua sudah berjalan dibelakangnya, kap mobil itupun dibuka. Menampilkan muka seorang yeoja yang memakai kacamata hitam itu. Rambut kecokelatannya yang tergerai indah tersibak angin. Senyum kemenangan tersungging di bibirnya.

Malam itu Groo pulang dengan 40 juta won ditangannya. Tak dipungkiri, ia adalah drifter terhebat selama 4 tahun terakhir. Walaupun statusnya adalah yeoja, tapi Groo tidak pernah membedakan kasta. Menurutnya ini adalah pelampiasan. Pelampiasan karena orang tua nya yang mengabaikannya. Seminggu sebelum acara ini, Han Groo terlibat baku tembak dengan Gank nya yang dulu. Mereka tidak terima Han Groo tiba-tiba out begitu saja dan berusaha membunuh Han Groo. Tapi malam ini Han Groo berhasil lolos lagi. Ia kembali tersenyum.
"Yeodongsaeng-ya!" panggil seorang namja.
"Annyeong oppaya! Mau minum?" Groo menyerahkan sebotol wine di tangannya.
"Kau masih belum berhenti men-drift juga?"
"Aniya, oppa. Kurasa ini hobby ku"
"Ini membahayakan, Groo. Aku tau kau memang bisa menggunakan sniper, pistol entah apapun dengan baik. Kau bahkan bisa menghindari peluru meskipun tak mungkin. Tapi kau adalah yeoja"
"Jadi oppa tak dipihaku sekarang huh?!"
"Kau masih SMA, Groo. Sebentar lagi kau kelas 3. Konsentrasilah pada sekolahmu, arratchi?"
"Hah, ne"
Han Groo tidak pernah bisa membantah ucapan Choi Minho, oppa sekaligus namjachingu nya. Minho selalu bisa meluluhkan hati yeoja yang 5 tahun lebih muda darinya itu. Walaupun hanya dengan satu kata, Han Groo bisa mati kutu dibuatnya. Han Groo juga tak tahu kenapa ia bisa begitu takluk pada Minho.
--------------------------------------------
Han Groo POV
Aku melangkah memasuki Seoul Art and Music Senior. Sebuah lotus orange lainnya memasuki pelataran parkir. Mataku membelalak melihat mobil itu, karena di sekolah ini tak ada yang menyamai mobilku itu. Bahkan platnya hampir sama. Aku berdiri sejenak dan mengamati namja yang keluar dari Orange Lotus itu. Di luar dugaanku, ia justru sangat sopan dan tidak angkuh sepertiku.
"Annyeong, noona. Kau tau kelas 11 Art 7 dimana?"
"Memang aku penjaga sekolah jadi tahu semua tempat?" jawabku singkat lalu meninggalkannya.
Bahkan ia jauh lebih tinggi dariku. Ah, aku hanya 170 cm, dia sekitar 183 cm. Aku terlihat mungil saat di dekatnya. Namja itu masih tersenyum menatapku dan aku hanya bisa menatapnya tajam. Dia belum tahu siapa aku sebenarnya.

Pak Kim sudah sangat kesal denganku. Aku melakukan begitu banyak pelanggaran belakangan ini. Apalagi sebentar lagi aku sudah kelas dua belas. Aku akan merasa semakin berkuasa. Tapi mereka tak pernah berhenti menasehatiku dan mereka tak ada alasan memarahiku karena prestasiku tak pernah merosot dari peringkat 1.
"Kau murid nakal! Selalu saja membuat masalah"
"Pak Kim-ya! Tapi aku selalu mendapat posisi pertama disini!"
"Tapi kau tak bisa semena-mena!"
"Ah, Pak Kim! Kau tak gaul sama sekali!"
Mukanya memerah karena menahan emosi ketika memarahiku. Aku dan teman-teman sekelas hanya bisa tertawa. Kurenggangkan dasi sekolahku dan kucopot jas almamater sekolahku. Aku langsung cabut ke kantin karena bel baru saja berbunyi lima detik yang lalu. Kubiarkan satu kancing paling atas kemejaku terbuka dan aku melangkah cuek melewati mereka. Kulihat Young min menyusulku. Aku mengacungkan jari tengahku saat melewati koridor. Persetan dengan mereka semua.

Kantin sudah cukup ramai saat aku sampai disana. Emosiku sontak naik saat mendapati namja yang tadi kutemui di tempat parkir menduduki meja tetapku dan gank ku. Ia terlihat begitu santai ditengah tatapan mata takut disekelilingnya. Ia duduk bersama Leeteuk yang juga sekelasnya.
"Taeyeon, kita habisi dia"
"Baiklah. Young min, bantu aku!"
"Ne"
Tak lama mereka kembali.
"Apa lagi?!"
"Dia akan pergi jika kau yang menyuruhnya pergi. Bahkan ia menahan Teuki oppa!" sesal Taeyeon.
"Cih! Cari masalah saja" gumamku malas.
Kukeluarkan pedang Claymore yang ada di saku rok ku dan kulempar. Nyaris mengenai kepala namja itu jika ia tidak menunduk.
"Sasaranmu bagus juga, noona"
"Pergi kau dari sini! Kau tak tahu ini mejaku hah?!"
"Aku anak baru, bagaimana bisa tahu?"
BUK!! BUKK!PRANG!! Aku menonjok dan menendang namja itu hingga tubuhnya mematahkan meja kantin. Aku tak peduli kasta. Mau balas? Silakan saja. Aku sudah lulus Taekwondo Seoul Academy, U.S. Shooting Academy dan sudah mendapat lisensi untuk menggunakan pistol, pedang dan bom. Hebat? Tentu saja. ayahku adalah ketua dari DIS cabang Asia Timur.

Author POV
Namja itu masih berjalan dengan sempoyongan dan mengelap darah segar yang mengalir di sudut bibirnya. Han Groo mengangkat satu sudut bibirnya lalu meninggalkan namja itu setelah mencabut Claymore miliknya. Malamnya ia datang ke sebuah bar untuk menemui Minho. 
"Oppaaa~!!!"
"Heey.. Kenapa lusuh begitu?"
"Aku habis menghajar seorang namja"
"Ish, bagaimana yeojachinguku ini! Tetap saja arogan!"
"Lalu kenapa kau memacariku jika tahu aku arogan?"
"Itulah yang membuatmu menarik!" ucapnya sambil mencubit pipiku.
Tiba-tiba ponsel Minho berdering.
"Ya? Arasseo aku akan segera kesana. Ne Ne, tunggu sebentar ya? Ah, Han Groo aku harus pergi sekarang"
"Wae oppa?"
"Ada sajalah..Aku pergi dulu. Mian"
Minho pergi meninggalkan Han Groo sendirian di bar. Tapi Han Groo justru tergerak mengikuti Minho. Masalahnya tak biasanya Minho meninggalkannya sendiri. Orange Lotus itu masih terus menjaga jaraknya dari Blue Rush Minho. Mobil itu berhenti di... rumah Groo?

Han Groo POV
Mobil itu berhenti di... rumahku? Aku sontak kaget saat mendapati Seohyun, eonniku memeluk dan mencium pipi Minho. Mereka kemudian bergandengan tangan dan masuk ke rumah. Aku hampir tak bisa menahan emosiku.  Aku perlahan memasuki rumah itu.
"Minho-ya. Sebaiknya kau beritahu dia dulu, nanti dia salah paham" kata eonniku.
"Sabarlah Seohyun-ya. Aku akan mengusahakannya. Agar pernikahan kita ti..."
BRAK!!
"YA! ADA APA INI?!"
"Ha.. Han Groo.."
"EONNI DAN OPPA MAU MENIKAH?! EONNI TIDAK TAHU OPPA PACARKU?! APA MAKSUD INI SEMUAA?!"
"Groo, tenangkan dulu.." aku menepis tangannya yang meraih tanganku.
"ANIYA! SEMUA SUDAH JELAS! AKU MUAK! LAKUKAN SESUKA KALIAN! ANNYEONG!"
Aku sempat melihat Seohyun eonni akan menyusulku tapi ditahan oleh Minho. Aku segera pergi ke pantai setelah membeli delapan botol wine. Gila? Tidak, aku melakukannya karena aku benar-benar lelah. Lagipula besok hari minggu. Aku tidak akan ada acara kecuali ada drifting atau racing di sekitar Incheon.

Aku baru saja menenggak botol wine yang ke 5 dan aku sudah tidak kuat. Mataku sudah kabur, badanku demam dan kepalaku mulai pusing. Kulihat seorang namja duduk menjejeriku di pantai malam itu. Aku tak bisa dengan jelas melihat wajahnya, tapi aku masih bisa mendengar suaranya. Refleks aku menyandarkan kepalaku dipundaknya, kepalaku sudah terlampau sakit untuk tetap kubiarkan tanpa sandaran. Dan aku mulai menangis.
"Kau kenapa, noona?" tanyanya.
"Namjachinguku akan menikah dengan eonniku.. menyebalkan bukan?" kataku sambil terus menangis.
"Pasti ada alasan mengapa ia menikahi eonnimu. Kau harus bisa menerimanya. Jika ia akan bersama eonnimu, berarti ia bukan jodohmu. Arrachi?"
"Ne.."
Aku mulai menangis lagi. Tiba-tiba namja itu memelukku dengan erat, tak lama setelahnya aku terlelap.

Kyuhyun POV
Aku duduk dismapingnya malam itu. Ku yakin ia sedang mabuk berat karena sejak aku mengikutinya tadi di minimarket, ia terlihat membawa banyak botol wine. Dan ia pergi kesini, di pantai ini. Tiba-tiba saja ia menyandarkan kepalanya di pundak kiriku dan ia mulai menangis. Aku semakin ingin tau apa yang terjadi padanya.
"Kau kenapa, noona?" tanyaku.
"Namjachinguku akan menikah dengan eonniku.. menyebalkan bukan?" katanya sambil terus menangis.
"Pasti ada alasan mengapa ia menikahi eonnimu. Kau harus bisa menerimanya. Jika ia akan bersama eonnimu, berarti ia bukan jodohmu. Arrachi?"
"Ne.." 
Ia mulai menangis lagi. aku langsung memeluknya dan berusaha menenangkannya. tapi ia malah tertidur. Lalu aku membawanya ke rumahku karena aku tak tau rumahnya. Noona ini, adalah noona drifter yang begitu arogan, ia piawai menggunakan sniper dan pedang...

Yesung oppa berjalan ke arahku dan mulai bertanya. Tatapan matanya sangat evil, mungkin lebih evil daripada evil smirk ku. Aahh kenapa dia menatapku seperti ituu?!
"Kenapa yeojachingumu jadi mabuk begitu?" tanyanya sambil menahan senyum.
"Oppaya! Dia bukan yeojachinguku! Bagaimana? Apa pelayan sudah mengurusnya?"
"Sudah. Kau bukannya menyukainya?"
"Han Groo noona?"
"Yaa.. Benarkan kau suka padanya?" 
"Aku tidak tahu, oppaya"
"Perjuangkanlah, dongsaengya!"
Mukaku sedikit banyak memerah. Hanya saja aku memilih diam daripada Yesung oppa terus mengejekku. Apa benar aku menyukai noona itu? Han Groo, yeoja arogan berusia enam belas tahun yang sangat piawai drifting, racing, dan sangat pandai bermain dengan senjata api.

Han Groo POV
Pagi ini aku terbangun di tempat berbeda, bukan juga rumah, bukan juga pantai dimana aku pergi semalam. Nuansa biru laut dengan aplikasi bintang-bintang di dindingnya menyambutku ketika aku membuka mata. Aku menyapukan pandanganku ke ruangan ini. Kulihat sebuah foto terpajang di samping bed. namja itu...?
"Annyeong, noona"
"A.. annyeong.. Kau?"
"Cho Kyuhyun imnida" ia berjalan mendekatiku sambil membawakanku makan. Sejenak aku terpesona dengannya. Ah?
"Han Groo imnida. Hah! Bajukuu.... Bukan kau yang ganti kaan?!"
"Tenanglah Groo, ada asisten rumah tanggaku yang menggantikan bajumu" jawabnya dengan senyum.
"Omo! Ngg.. Kyu-hyunya. Mianhe, aku pernah memukulmu hingga kau berdarah-darah..."
"Lupakan saja, Han Grooya! Aku sudah memaafkanmu"
"Gomawo nado sarang..."
"Apa?"
"Ngg.. Gamsahamnida"
Mukaku sontak memerah, aku baru saja akan mengatakan sesuatu. YA! Kenapa jadi canggung begini? Jadi? Kemarin Kyuhyun yang memelukku? Kenapa bisa begitu? Kenapa dia ada disana? Malam-malam begitu? Sementara rumahnya di Gyeongju. Bagaimana bisa?

Author POV
Kyuhyun dan Han Groo sudah berbaikan. Mereka sering jalan bersama. Bahkan Han Groo sudah mengajari Kyuhyun balapan motor. Han Groo memang lebih tua 3 bulan daripada Kyuhyun. Tapi ia tak mempermasalahkan itu. Baginya, bergaul dengan Kyuhyun adalah suatu kebahagiaan yang tidak bisa dibeli dengan apapun.
"Kyusaeng-ya?"
"Hm?" jawab Kyuhyun sambil menaruh kepala Han Groo di pundaknya.
"Besok pernikahan eonniku.."
"Kau datang kan? Kau harus memberi ucapan selamat pada eonnimu"
"Ne.. Kau mau datang denganku? Besok appa dan eommaku juga datang" tatapan mata Han Groo jadi sedih.
"Aku akan datang jika bersamamu. Kenapa jadi bebek begitu?"
"Yaa.. Kyusaeng ya! Kau tau, mereka tidak pernah memperdulikanku. Mereka hanya memperdulikan Seohyun eonni.."
"Itu hanya perasaanmu saja. Cobalah bicara pada mereka. Arrachi?"
"Ne, kyusaeng ya!"
"Hm. Eh, Han Groo ya.." katanya sambil menunjuk pipi.
"Eottoke? Saengku genit sekalii!!"
"Baik kalau tidak mau aku saja yang..."
Han Groo menghentikan tawanya. Mukanya memanas karena malu. Kyuhyun baru saja mencium pipinya. Pikirannya tiba-tiba seperti kosong dan tidak ada yang bisa dicerna otaknya. Kenapa Kyuhyun melakukan itu? Ada apa dengannya?
 
Kyuhyun POV
Hari ini aku akan datang ke pesta pernikahan eonninya Han Groo. Aku akan menjemputnya dulu di rumahnya. Betapa kagetnya aku melihat penampilannya sore ini. Ia terlihat sangat cantik dengan longdress putih dengan aksen pink, memakai stiletto pink dan hiasan rambut berbentuk bintang dengan warna putih. Rambutnya yang digerai dan dengan sapuan make up tipis membuatnya begitu anggun.
"Gotcha! Serunya mengagetkanku"
"Eonni ya! Bisakah sedikit lebih anggun? eh, kau tidak membawa pistol kan?"
"Di tas ada.. Kau mau kutembak?" Ia mencari sesuatu dalam tasnya.
"Ditembak jadi namjachingumu saja ya?" aku mengeluarkan evil smirkku sambil menyuruh Han Groo masuk.
"Saengku tak pernah berubah! Selalu saja evil!"
"Tapi suka kaan?"
"Mwo?"
"Jail!"
Aku menjulurkan lidahku lalu memacu lotusku dalam kecepatan di atas 100 km/jam. Lima menit lagi kami akan sampai di gedung. Aku benar benar bahagia hari ini aku akan pergi berdua dengan Han Groo. Hatiku bahagia setiap kali aku berada di dekatnya.

Kami sudah memasuki gedung. Hari ini eomma, appa dan oppaku juga datang karena appaku adalah koleganya appa Han Groo. Suatu kebetulan mereka sudah saling kenal. Jadi tidak repot saat kami menikah kan? Hehe.
"Chukkae hyung, eonni" ucapku pada Minho hyung dan Seohyun eonni.
"Gomawo yo Kyu-ya. Nomu nomu saranghae" ucap Minho hyung.
"Ne"
"Chukkae Seohyun eonni, Minho-ya" tiba-tiba Han Groo datang dengan seulas senyum yang menurutku 80% tulus tapi sisanya.. entahlah?
"Gomawo nado saranghaeyo yeodongsaengya! Nomu nomu saranghae! Mianheyo!" kata eonni sambil menangis terharu memeluk Han Groo.
"Tak apa eonni ah. Hyung, awas kau melukai eonniku!" kata Han Groo sok galak pada Minho.
"Aku janji kami akan bahagiaa!" kata Minho.
"Ehm, jadi ini namjachingumu?" tiba-tiba appanya Han Groo muncul.
"Sepertinya Han Groo akan segera bertunangan setelah lulus SMA" sekarang eomma Han Groo menambahkan.
Apa? Bertunangan? Benarkah?

Han Groo POV
"Chukkae hyung, eonni" ucap Kyu pada Minho hyung dan Seohyun eonni.
"Gomawo yo Kyu-ya. Nomu nomu saranghae" ucap Minho hyung.
"Ne"
"Chukkae Seohyun eonni, Minho-ya" gantian aku yang mengucapkannya
"Gomawo nado saranghaeyo yeodongsaengya! Nomu nomu saranghae! Mianheyo!" kata eonni sambil menangis terharu memelukku.
"Tak apa eonni ah. Hyung, awas kau melukai eonniku!" kataku sok galak pada Minho.
"Aku janji kami akan bahagiaa!" kata Minho.
"Ehm, jadi ini namjachingumu?" tiba-tiba appaku muncul.
"Sepertinya Han Groo akan segera bertunangan setelah lulus SMA" sekarang eommaku yang muncul.
Apa? Bertunangan? Benarkah?
"Eomma.. Appa?"
"Mianhe Han Groo ya. Eonnimu sudah menceritakan semua pada kami. Mianhe sudah mengabaikanmu. Eomma dan Appa berjanji tidak akan membuatmu kecewa. Kau mau memaafkan kami kan Han Groo?"
"Ne Eomma, Ne Appa! Saranghaeyo!"
-w-
chageun maeum moa k'eun him twedeut
urin hanaran keoseul mitgo iseoyo
urihamgge haengbok mandeureoyo
memareun sesang soge
pij'i tweneun nalggaji
saranghaeyo
-w- 
Mereka memelukku dan kami menangis terharu. Tuhan, semoga ini awal yang baik bagiku.. Selesai pernikahan eonni, Kyuhyun mengajakku ke sebuah tempat, ia mengajakku ke.. Pantai lagi? Tempat dimana dulu aku pertama kali berkomunikasi secara baik dengannya.
 
Angin pantai yang kencang membuatku  bergidik. Aku mengenakan longdress putih tanpa lengan. Kyu yang melihatku seperti itu langsung melepas jaketnya dan memakaikannya padaku. Mukaku memerah lagi dan jantungku berdegup dua kali lebih kencang.
"Han Groo ya?"
"Ne?"
"Aku ingin jujur sesuatu padamu"
"Mwo ya?"
"Aku..."
"Kau kenapa?"
"Mianhe, Saranghaeyo Han Groo ya" katanya lalu menatap ke lain sisi.
"Kyu, kau lebih muda dariku. Aku tak mungkin berpacaran denganmu. Kau tau itu? Dan kau, kau penyakitan.. Bukankah kau, punya pneumotrax? Kau bisa menyusahkanku!"
"Kau tak mau memberiku kesempatan?"
"..."
"Kumohon, pikirkanlah, Han Groo. Aku menyukaimu sejak lama"
Jujur, aku tak ingin menolaknya. Tapi... Aku belum siap menjadi pacarnya..
"Malam ini kau tanding balap motor denganku. Jika kau menang, aku akan menjadi yeojachingumu. Tapi jika tidak, kau harus menjadi budakku selama setahun!"
"Baiklah!"
Aku melepas bawahan long dressku. Sekarang aku memakai pants jeans dan stocking hitam. Aku menguncir rambutku lalu menelfon bodyguardku untuk mengantarkanku motor milikku. 20 menit kemudian motor itu sampai.

Author POV
Han Groo memberitahu rutenya dan langsung memacu motornya. Ia tidak tahu namja yang ada di sebelahnya sedang mati-matian menahan sesak dan sakit yang menjalar di tulang rusuknya. Ia tetap berusaha mendapatkan yeoja itu. Apapun caranya.

Kyuhyun POV
Aku bisa mengalahkan Han Groo sampai hampir ke garis finish namun sayangnya yeoja itu jauh lebih pintar dariku.Ia berhasil mengungguli ku dan jauh meninggalkanku. Eottoke? Aku tak jadi berpacaran dengannya.
"Baik, aku kalah"
"Anak kecil memang harus kalah.." senyum satu sudut bibirnya mengembang.
"Kumohon Han Groo ya.. Terima aku!"
"Kau terang-terangan kalah. Masih mau membantah?"
Aku belum sempat merespon kata-katanya saat kulihat seseorang berjalan di belakangnya dengan sebuah pistol entah apa tipenya dan mengarahkannya ke Han Groo. Sontak aku membelakanginya dan menghadapnya saat suara lepas tembakan itu terdengar. Punggung kananku...

Han Groo POV
Aku tersenyum senang saat mendapatinya kalah dibelakangku. Di satu sisi aku benar-benar ingin menjadi yeojachingunya. Tapi aku masih trauma akan Minho hyung. Bagaimana jika Kyuhyun mempermainkanku juga? Aku benar-benar jahat memang, dan aku munafik karena aku menginginkannya.
"Baik, aku kalah"
"Anak kecil memang harus kalah.." aku menunjukkan senyum satu sudut bibir.
"Kumohon Han Groo ya.. Terima aku!"
"Kau terang-terangan kalah. Masih mau membantah?"
Tiba-tiba dia membelakangiku dan aku menoleh ke arahnya. Tiba-tiba wajahku terciprat oleh cairan kental dengan bau amis.. Apa itu.. Darah?
"KYU!! WAE??!! KYU!!!" aku mengguncangkan tubuhnya.
"Kau.. sela.."
"JJASIKKK!!!" teriakku.
Ternyata anggota mantan gank ku yang masih menyimpan dendam padaku. Segera kukeluarkan Weealther P99 milikku dan aku tembaki mereka. Ajaib, mereka tertembak dengan hanya one shoot. Aku tak peduli mereka akan mati. Karena aku sangat mencintai namja ini. Akhirnya aku membawanya ke rumah sakit dengan menelepon appaku.

Sudah dua hari Kyuhyun dirawat di rumah sakit dan selama itu pula aku selalu dismapingnya. Aku ingin selalu mengetahui perkembangannya. Ia belum sadar dan masih koma. Sekarang aku baru menyadari betapa aku mencintainya. Tiba-tiba dia menggerakkan tangannya menggenggam tanganku.
"Kyu.. Kau sudah bangun?"
"Ne" katanya masih dengan terbata.
"Kyu aku baru sadar. Jeongmal saranghaeyo. Mianhe Kyu-ya! Mianhe!" aku menangis.
"Aku tidak mau menjadi namjachingumu" katanya sambil memalingkan muka.
"Wae?" aku mulai menangis lagi.
"Kalau kau yang menyatakan cinta duluan, itu artinya kau tak punya harga diri. Jadi... Jinjja nomu nomu saranghaeyo Han Groo-ya. Would you be my girl?"
"Ne!!" kataku setengah berteriak.
"Ah, tapi kau tidak mau menerimaku karena aku lebih muda darimu, aku punya pneumotrax...."
"Sstt! jangan lanjutkan! Melihatmu tertembus peluru itu sudah membuatku menangis sampai mataku bengkak dan semakin menyipit! Kau sudah buktikan semua, Kyu! Nomu nomu sarangheyo!" kataku sambil meletakkan tanganku di bibirnya.
Kyu mendekatkan mukanya ke mukaku dan dia menciumku. Oh tidak. Kenapa ciuman pertama harus di rumah sakit?!
"Oppa ya! Kau menciumku di rumah sakit! Tidakkah kau sadar ada suster yang akan mengecek kesehatanmu?"
Kyu lalu tertawa sambil mengacak-acak rambutku. Evilnya keluar. Tak kusadari Seohyun eonni dan Minho hyung juga ada. Mereka tertawa melihatku dan Kyuhyun yang sedari tadi begitu hangat.

1 year passed...
 
Kyuhyun POV
Aku dan Han Groo masih berpacaran hingga hari ini. Berdua bersamanya tak pernah membuatku bosan. Ia selalu merawatku jika aku lelah dan jatuh sakit. Dia selalu bisa menjadi moodbooster ku di saat aku jenuh. Ia mengajarkanku banyak hal. Tapi Han Groo juga mudah lelah dan mudah sakit, ia manja. Tapi tak berlebihan seperti yeoja lainnya. Ia masih suka drifting dan selalu mengajakku bertanding di sirkuit dekat bandara Incheon. Aku selalu menjulukinya The Queen of Darkness karena keberaniannya tak pernah terpatahkan.
"Oppa.. Kita ke sirkuit lagi?"
"Jangan bilang hasrat drifter mu muncul lagi"
"Oppayaa.. Kenapa kau jadi badmood begitu?"
"Ayolaah.. Besok adalah hari jadi kita, kau tidak mau memberiku sesuatu yang spesial?"
"Ini, oppa" ia menyerahkan sebuah kotak kecil.
"HanKyu. 30.5.2011-30.5.2012 . Hiasan mobil yang cantik. Gomawo nado saranghaeyo, neo yeojachinguya!"
"Hehehe karena itu ayo kita drifting oppa?"
"Aku tidak mau" aku melipat tanganku.
"Wae?"
Aku menunjuk pipiku. Ia berusaha meraih pundakku tapi aku sudah berbalik menghadapnya. Oke, aku tak perlu menjelaskan bahwa aku sengaja menciumnya sore itu.  Tebak? Dia menginjak kakiku keras-keras. Sore itu kami kembali berpacu di lintasan balap hingga hampir pukul enam. Tapi rasa lelah itu selalu bisa dibayar dengan senyum Han Groo dan perhatiannya padaku.
"Oppa, aku ingin selamanya bersamamu.."
"Aku juga. Kalau kita menikah nanti.. Apa kau akan menjadikan anak kita drifter juga?" tanyaku menghadap kepalanya yang disandarkan pada bahu kiriku. Inilah kebiasaan Han Groo. Menyandarkan kepalanya pada pundak atau lenganku.
"Kau berbicara terlalu jauh.."
"Tapi kau berharap kan?"
Kami tertawa bersama-sama. Berharap suatu saat kami akan berada di tempat yang sama dengan Minho dan Seohyun. Eomma dan Appa kami juga sudah mengizinkan hubungan kami. Oh ya, setelah farewell party di sekolah kami, kami akan bertunangan dan akan berangkat kuliah ke Harvard. Menyenangkan bukan? Han Groo ya.. Tahukah kau? Jantungku selalu berdebar saat bersamamu seperti saat aku menjadi drifter.. Apa kau tau?
NE! AKU TAU! Dia menjawabku dan memelukku...
Tunggu, bagaimana dia bisa tahu? Kalian memberitahunya ya?

-the end-

----------------------------------------------
Haloo.. ini FF aku yang ke 3. Gimana? Bagus nggak? Kependekan nggak? Mian ya kalo masih jelek. Maaf kan baru amatiran. Hehe gomawo udah bacaa!! ^^

Selasa, 22 Mei 2012

No Reason why I Love You (1)

Author : Elfrida Kim
Casts : Cho Kyuhyun
         : Park Yoo Ra (fiction people)
         : Choi Siwon
Subcasts : Kim Seo Ae (fiction people)
              : Leeteuk
              : Sungmin
              : Cho Ahra
              : Donghae
Rated : Romance

--------------------------------------------------------------

Author POV
Park Yoo Ra masih tertunduk lesu melihat makam eommanya yang telah meninggal dua tahun lalu di London. Tak apa, ia bangga karena eommanya meninggal saat mengawal perdana menteri Korea di London.  Ya, eommanya adalah agen dari CIA Professional Protector di Korea. Dan Yoo Ra menekuni pekerjaan yang sama dengan sang eomma. Dan besok ia harus kembali ke korea untuk misi baru. Mengawal Super Junior! Boyband besar di Korea,
"What we should bring?" tanya Yoo Ra.
"Just bring two Revolver tomorrow. I will send you more later. We habve 11 team for Korea, Japan and China. And the leader is you"
"Believe me, mr!"
Besok Yoo Ra akan bertemu dengan orang-orang baru. Ia baru kali ini mengawal artis besar, bukan mengawal presiden atau anggota parlemen. Ah, lalu harus bersikap apa? Santai saja begitu? batinnya.

Park Yoo Ra POV
Aku sudah tiba di Incheon Airport bersama Kim Seo Ae. Ah aku merindukan suasana semacam ini. di London terkesan sebagai kota yang dingin tapi penuh. Tapi disini seperti diisi kehangatan setiap hari. Kalau sekarang sih memang musim panas jadi sedikit hangat. Haha..
"Wae? Kau senang kita mengawal suju? Daritadi senyum-senyum terus?" tanya gadis yang lebih tinggi 3 cm dariku itu.
"Aniyaa.. Tapi kita juga dikawal kan? Kita seperti orang penting. Mm.. aku hanya merindukan Korea"
"Jinjja? Apa kau memiliki pacar disini?"
"Hah? No no no. I never had boyfriend here"
Kami terus melangkah dan menuju ke dorm Super Junior bersama dengan 8 agen lainnya. Kantor kami juga ditempatkan di dorm yang megah itu. Ketika sampai aku bertemu dengan manajer Super Junior. Dia menyambut kami dengan ramah. Menurutnya kami akan mulai bekerja lusa. Tepatnya saat Super Junior mengadakan SS4 di Makau. Malam ini kami akan malam bersama agar ada chemistry yang terjalin antara kami semua.

Aku baru saja keluar kamar bersama Seo Ae saat kulihat seorang namja berjalan dengan mata ditutup dan kepala yang tertunduk. Aku tak bisa melihatnya secara jelas karena rambut panjangnya dan topi yang ia pakai. Tapi ia terus berjalan mengikuti lorong itu -seolah hafal harus kemana- dan memasuki ruang makan.
"Annyeonghasseyo. Kau pengawal kami ya?" seorang namja menepuk bahuku yang masih terpaku saat melihat namja tadi.
"Annyeonghasseyo. Ah ne, hei kau Choi Siwon kah? Nice to know you, hyung!"
"Hahaha, kau formal sekali. Panggil saja aku Siwon Oppa. Biar lebih akrab" senyumnya yang menawan membuatku terpaku untuk sepersekian detik. Persetan dengan Seo Ae yang menginjak kakiku untuk makan malam.
"Ayolah, oenni..." Seo Ae menarik lenganku.
"Maaf, aku harus pergi dulu.."
Aku berjalan meninggalkan Siwon yang masih terpaku disana. Entah kenapa ia tak juga menyusulku. Apa ia tak ikut makan malam? Ada kesibukan? Entahlah...

Choi Siwon POV
Aku baru saja akan menuju ke ruang makan saat kulihat seorang yeoja berdiri di depan kamar khusus yang disiapkan untuk pengawal kami. Ia benar-benar tak terlihat seperti seorang agen CIA. Lebih terlihat sebagai model professional Boleh kujelaskan? Matanya cukup sipit dengan kornea kecoklatan asli. Ada lesung pipi di pipi kirinya. Rambutnya berwarna cokelat tua, lurus dan tergerai dihiasi pita Kupu-kupu di sisi kanannya. Ia menggunakan mini dress casual gading dan dipadu dengan blazzer rajut cokelat. Ditambah dengan boot nonheels nya. Cantik sekali.
"Annyeonghasseyo. Kau pengawal kami ya?" hatiku berdegup kencang saat menyapanya.
"Annyeonghasseyo. Ah ne, hei kau Choi Siwon kah? Nice to know you, hyung!"
"Hahaha, kau formal sekali. Panggil saja aku Siwon Oppa. Biar lebih akrab" kulihat temannya -mungkin juga agen- menginjak kakinya.
"Ayolah, oenni..." gadis itu menarik lengannya.
"Maaf, aku harus pergi dulu.."
Ia berjalan meninggalkanku. Aku terpaku, sesaat ada yang lupa kutanyakan. Oh iya, nama! Ya, nama! Aku bisa  begitu melupakan namanya saat bercengkrama dengannya. Babo namja! teriakku dalam hati. Ah baiklah mungkin ini bukan awal yang baik.

Author POV
 Yoo Ra dan Seo Ae memperkenalkan nama mereka di ruang makan dorm, di depan personil suju dan management team mereka. Delapan personil suju begitu antusias kecuali seorang personil. Daritadi ia terus memainkan BBnya. Dia adalah Cho Kyuhyun. Namja yang didapati Yoo Ra berjalan dengan mata tertutup. Saat manajer Suju meminta para personil bersalaman dengan para agen, Kyuhyun hanya bersalaman dan menjabat tangan mereka tanpa seulas senyum. Saat di depan Yoo Ra dia sempat berhenti melangkah dan membuat sungmin menabraknya. Tapi tubuh jangkungnya mampu menahan sungmin yang hampir terjatuh.
"Kau.. tak cocok jadi agen" desisnya tajam.
"Apa maksudmu?" suara tegas Yoo Ra membuat evil magnae itu sedikit merinding.
"Penampilanmu masih seperti anak SMA. Kau tak sadar?"
"Maaf, tapi aku baru 20 tahun. Aku lulus kuliah satu tahun lalu di MIT" Yoo Ra memamerkan senyum mengejeknya.
"...."
"Bergeserlah. Kau bukan satu-satunya anggota Suju, saeng"
Kyuhyun tersentak mendengar ucapan yeoja yang 10 cm lebih pendek daripadanya itu. She's actress face, not as a protector like them. Kyuhyun nyaris tak percaya saat wajah oriental itu ternyata adalah bagian dari CIA. Organisasi agen dunia yang terkenal akan keloyalitasan, keelitan dan segala macam yang WAH itu. Gadis ini...

Yoo Ra dan Seo Ae berjalan-jalan di sekitar dorm. Mereka mendapati seorang wanita sekitar usia 29 tahun berjalan menghampiri mereka. Mukanya terlihat lelah.
"Annyeong" sapanya
"Annyeong. Ada apa?" Tanya Seo Ae
"Berikan ini pada Cho Kyuhyun. Bilang, ini dari Cho Ahra kakaknya. Aku harus pulang mendadak karena anakku menangis dan memintaku untuk segera pulang. Mianhae merepotkanmu"
"A..Ania.. Kami tak keberatan"
"Gomawo ya! Aku berhutang budi pada kalian"
"Tak apa, oenni cepatlah pulang. Kasihan anakmu"
"Dwaetseoyo. Annyeong!"
"Annyeong"
Seo Ae menerima telfon dari atasan kami di London. Otomatis Yoo Ra sendiri yang harus menyerahkannya pada Kyuhyun. Menyebalkan!!!!!!! rutuknya dalam hati.

Kyuhyun POV
Sungmin terus memanggilku. Katanya ada yeoja cantik yang mencariku. Ku kira itu adalah Cho Ahra, eonni ku yang sangat kucintai. Tapi saat kulirik ternyata adalah agen yeoja itu. Sesaat ada yang luruh dari dalam hatiku.
"Saeng, kau tak ingin menemuinya?"
"A..aniya hyung. Aku akan segera menemuinya"
"Ah, kau naksir bidadari itu, eh?"
"Kubakar semua barang pink mu!"
"Santailah saeng. Gotcha! Temui dia!"
Aku menemuinya dengan agak gugup. Seulas senyum kupaksakan tercetak. Tapi kulihat dia sedang memandang kosong, seperti tak ada yang terfikirkan. Ada yang mengalir dari dua bakpao yang menempel pada wajah cute nya itu. Kenapa dia jadi kelihatan rapuh?
"Sillyehamnida.. Ada apa kau kesini?"
"A.. mianhae aku jadi melamun. Ini, kakakmu Cho Ahra menitipkan sesuatu padaku. Aku harus kembali sekarang. Sampaikan salamku untuk sungmin oppa"
"Tunggu.. Mengapa kau menangis? Umm.. Gomawo yo" aku meraih dan menahan dirinya.
"Aku hanya... teringat ibuku. Ah tidak papa. Arasseo"
Ia langsung memalingkan muka dan berlari ke kamarnya. Ada apa dengan yeoja itu? Apa aku melakukan kesalahan? Masa hanya karena teringat Ibunya ia jadi menangis? Bohoneg sekali. Aku menerka nerka tapi tak juga menemukan jawabannya.

Yoo Ra POV
Aku berjalan meninggalkan kamarnya. Aroma yang tercium disana membuaktu ingin menangis. Aroma ini sama dengan aroma yang sering dipakai ibuku. Parfum ruangan favoritnya. Ini menyiksaku. Kepalaku terasa berat tiap kali mengingat Ibu. Tak kusadari penyakit tulang belakangku kambuh. Aku tak mampu berjalan karena nyeri di sekitar pinggang belakang yang menyakitkan. Aku terjatuh. Eottoke?
"Kau kenapa?"suara itu...
"Kyu?"
"Sudah kubilang sebenarnya kau tidak baik baik saja. Kau membohongiku" kemudian dia menggendongku ala-ala pengantin baru. Hal itu memunculkan semburat merah di wajahku dan membuat tubuhku memanas.
"Aku bilang aku baik baik saja" tanganku yang melingkar di lehernya menepuk punggungnya.
"Bilang sekali lagi atau aku akan menciummu?"
"A KU BA IK BA IK SA JA! Kau pasti takkan be..."
CUP!
Satu ciuman mendarat lepas di pipi kiriku. Lagi-lagi aku hanya bisa memejamkan mata sambil menahan senyum.
"YA! Kau berani sekalii.. Aaa.... Kau gilaa!!!"
"Kau lupa aku evil magnae? Nah kita sudah sampai. Temanmu sudah tertidur sepertinya. Aku langsung masuk saja ya?"
"Eh.."
"Kau ada masalah dengan tulang belakang kan? Jangan banyak duduk, berbaring saja. Tugasmu baru dimulai lusa. Tak usah khawatir" ucapnya ketika meletakkanku di ranjang kamarku. Seo Ae hanya menatapku dan Kyu dengan tatapan yang, entahlah!
"Arasseo. Oppa kau baik sekali..."
"Aku keluar dulu. Nanti ada anggapan jelek dari SJ. Kau mau berjanji akan baik-baik saja kan?"
"Errr~ Akupun tak menyuruhmu masuk! Ya, aku akan baik baik saja"
"Tidurlah" dia mengacak rambutku pelan.
Tapi...
CUP!
Satu ciuman diberikannya padaku tepat di bibirku. Oke, bukan ciuman panjang, hanya tiga detik. Lalu dia tersenyum dengan evil face nya. Aku nyaris bangun dan menamparnya jika aku tidak ingat aku sedang sakit.
"Anggap tadi tak pernah terjadi. Good night, sweet heart!" ucapnya santai.
"YA! Kyuhyun-ah!"
"Kalian serasi!" Seo Ae berkomentar.
Aku hanya memanyunkan bibirku hingga membentuk kerucut. Sayangnya aku seperti beku ketika berada dengan Kyuhyun. Ada perasaan hangat yang menjalari sekujur tubuhku. Namja ituuuu!!! Dia sudah menciumku dua kali malam ini! Sial, aku harus merelakan ciuman pertamaku untuknya! Hahh!!!
---------------------------------------
Ini cuma Fan Fiction, ELF:) mianhe ya kalo ada yang kurang. just comment and dont bashing oke? Gomawoo!! :D

Minggu, 20 Mei 2012

Bring Me To Your Heart #Part1

Park Hyeon Ae masih saja merutuk tidak jelas di depan loket pembelian tiket pesawat di Incheon Airport. Tiket pesawat Seoul Flight kelas eksekutif sudah tidak tersedia padahal ia sudah memesannya sejak satu minggu yang lalu.
“Eottokie? Aku sudah membelinya! Pabosaraam!! Baiklah akan kuterima tapi lain kali jangan harap!” semburnya pada petugas bandara.            
“Mianhaeyo. Kami harus menuruti perintah atasan”
Dengan kesal Hyeon Ae menendang kaleng di depannya. Seorang cowok bertopi yang sepertinya akan satu pesawat dengannya menahan senyum melihat kaleng itu mengenai betisnya. Ia berbalik lalu menyapa cewek itu.
“Annyeong. Jaljinaesseo?”            
“Annyeong. Mianhe, Ne,geokjinghaji maseyo!” 
“Ju ui. Omo, sigani eopseoyo. Tto poepketsumnida! Annyeong!”           
“Arassho. Annyeong!”
Hyeon Ae baru tersadar. Tadi itu kan… YESUNG! Ya, tak salah lagi! Tadi pasti yesung! Ah, kenapa aku nggak minta tanda tangannya? Ia cemberut dan memanyunkan bibir itu persis bebek yang benar-benar kelaparan. Damn, God!
            Boarding time sedang berlangsung. Tak didapatinya sosok Yesung yang tadi sempat ditemuinya. Cowok itu benar-benar keren dengan polo shirt dan jeans ketatnya. Ditambah dengan topi army hitam dan sepatu kets converse hitamnya. Keren abis! Sayangnya, dua kantung hitam dibawah matanya memperlihatkan bahwa ia sedang benar-benar kelelahan.
          “Sillyehamnida, anda sudah diperbolehkan masuk”           
“Ne. Gamsahamnida!”
Mata sipit itu terus menyapukan pandangannya ke seluruh boarding room Incheon tapi tak didapatinya sosok Kim Jongwoon. Sudahlah itu hanya akan membuatnya pusing. Perjalanan sepuluh jam kedepan sebaiknya hanya diisi dengan tidur agar tidak terlalu berat.

-------------

            Udara hangat mulai terasa, berbeda dengan suasana Seoul yang dingin, lembab dan begitu menyiksa. Tibalah Hyeon Ae di Indonesia. Park Hyeon Ae atau memiliki nama Indo Arnesta Kim adalah cewek Indo-Korea bertubuh tinggi 168 cm dengan berat 53 kg dan merupakan lulusan Seoul Art Design University. Kiprahnya di balik layar boleh diakui sangat menakjubkan. Ia adalah koreografer dance artis-artis ternama Korea. Mulai dari SNSD hingga 2NE1. Ia juga yang biasanya memimpin training jika album baru beberapa artis akan dikeluarkan. Ia juga menguasai tiga bahasa dengan baik. Ind-Eng-Kor. Bahkan bahasa gaul Jakarta? Dia jagonya. Usianya? Baru 20 kok.
          “Siwon oppa-ah. Bisa minta foto?” sapanya.            
“Dwaetseoyo!”
Sepasang mata sipit itu menatap bayangan yang dilihatnya kemarin. Segera ia mengejarnya.
            “Annyeong, Yesung oppa-ah! Boleh kita berfoto bersama? Park Hyeon Ae imnida” katanya sambil tersenyum dan mengulurkan tangan. Tapi Yesung dengan kasar menghempaskan tangan itu dan membuat Hyeon Ae mundur beberapa langkah.            
“Mianhe, apa aku pernah mengenalmu sebelumnya? Oh ya, jangan sentuh aku. Aku sudah lelah hanya dengan memandang wajah jelekmu itu” katanya kasar.            
“A..a.. Arassho. Mianhe”
Hyeon Ae melangkah lesu menuju ke arah pintu keluar. Dilihatnya Arina menunggunya di depan pagar “International Departure” bergabung dengan ribuan ELF yang menunggu Oppadeul mereka keluar. Sayangnya mereka lebih memilih untuk melewati VIP gate karena alas an keselamatan. Hyeon Ae dongkol setengah mati dengan sikap Yesung tadi. Ia bersumpah akan membenci Yesung sampai ia lelah.
            Disambutnya uluran tangan Arina dengan pelukan.Setidaknya dongkol hati Hyeon Ae sudah sedikit teratasi. Arina sendiri merupakan teman masa SMP Hyeon Ae. Arina jugalah yang menyaksikan puluhan cowok ditolak mentah-mentah oleh Hyeon Ae karena Yesung. Hanya karena Yesung.
 “Annyeong, chingu!”            
“Annyeong! Omo, kenapa lo kaya bebek gitu sih Onae?”            
“Ani, gue Cuma ada sedikit masalah. Gimana tiket SS4 nya?”            
“Oh. Beres dong Onae. Oh ya, Kyuhyun tadi bener nggak ada kan?”            
“Euhm. Bener. Dia nggak ada”            
“Berarti besok jatah lo ikut gue ke bandara lagi”            
“Ngapain?”            
“Jemput Kyuhyun!”            
“Tapi gue kan bukan Sparkyu?”            
“Gue juga bukan Clouds!”
Hyeon Ae kembali memanyunkan bibir kecilnya itu. Benar-benar menyerupai bebek. Tapi justru itulah ekspresi yang paling digemari oleh HOA (Hunter Of Ae-hyeon), cowok-cowok yang naksir abais sama cewek mungil itu.

-------------

            Kyuhyun baru saja tiba di Incheon. Dari seluruh personil Super Junior, memang hanya dirinya yang akan berangkat paling akhir. Kemarin ia masih harus mengikuti jadwal musical di Gyeongju. Dan sekarang saatnya pergi ke Indonesia.
“Ppaliyo!” seru manajer Kyu.            
“Ne, jamsimanyo!”
Kyu segera berlari menyusul Kim Jongsik, sang manajer. Besok SS4 akan mulai dan dia akan segera menunjukkan siapa Evil Maknae yang sebenarnya hahahahaha!!
 ------------

            Lagi-lagi Suhad sudah penuh berjubel oleh Sparkyu ataupun ELF yang dengan sengaja menjemput Kyuhyun di pintu yang sama. Berharap mereka bisa bertemu dengan sang bias. Tak lama sosok yang ditunggu keluar juga. Mereka bernafas lega karena Kyuhyun memilih bergaul dengan fansnya daripada melalui VIP gate. Melihat antusiasme ELF/Sparkyu, pihak manajemen akhirnya memperbolehkan 10 orang ELF yang ditunjuk untuk berfoto dengan Kyuhyun. Beruntung Arina dan Hyeon Ae menjadi bagian dengan 8 lainnya.
“Annyeong, oppa-ah! Bisakah kita berfoto bersama?” sapa Arina.            
“Annyeong. Ah tentu saja. Kemari” Kyuhyun dengan ramah merangkulkan tangannya pada pundak Arina.          
“Hyeon Ae, fotoin kita dong!”            
“Arassho”           
“Gomawo yo, Kyuppa!”            
“Ne. Eh kamu yang bawa kamera, ngga sekalian?” tanyanya sambil melemparkan senyum. Sejenak Hyeon Ae terpaku di tempatnya.            
“Onae, mau foto sama Kyuppa nggak?”         
“A.. ania.Ng.. Eoseo oshipshiyo oppa-ah! ” 
“Hahaha, gomawo yo! Kalau begitu aku saja yang berfoto denganmu!” Kyuuhyun menghampiri Hyeon Ae dan merangkulnya sambil tangan kanan memegang iPhone edisi terbaru. Yang lebih mengagetkan adalah, Kyuhyun menempelkan kepalanya pada kepala gadis mungil itu. Menghilangkan jarak diantara mereka. Hyeon ae terkesiap, pipinya berubah jadi merah merona seperti kepiting rebus. Tapi buru-buru dihilangkannya. Tanpa Hyeon Ae tau, hari ini Kyuhyun sudah mendapat sekitar 10 foto dirinya.            
“Gomawo yo… Ng..”            
“Hyeon Ae imnida”            
“Arassho. Apa kamu orang korea?" 
“Ayahku asli orang Korea” 
“Hm, Okey. See you on SS4 ya” Kyu mengedipkan sebelah matanya.
Hyeon Ae terkesiap. Sejenak ia benar-benar terpana dengan sosok Kyuhyun. Tapi Arina buru-buru menginjak kakinya hingga ia berteriak. Bau parfum Kyu masih teringat jelas di ingatannya. Nggak, jangan-jangan gue Sparkyu! Batinnya. Kenapa Kyu bisa sepeduli itu padanya?
------------
            Kyu baru saja berkumpul dengan personil suju yang lain. Ia yang memang selalu sekamar dengan sungmin(kali ini ditambah siwon) menceritakan hal-hal yang dialaminya. Siwon yang saat itu sedang goodmood mencoba menjadi pendengar dongsaengnya juga.
“Sungmin hyung, kurasa aku menyukai seseorang”            
“Benarkah? Siapa?”            
“Namanya.. Yo..”            
“Yoona? Waw!” Siwon menambahkan.            
“Bukan, namanya Hyeon Ae. Dia gadis yang kutemui di Bandara” kemudian Kyuhyun menunjukkan foto mereka. Mata Siwon membelalak.            
“Tunggu, dia kan gadis yang berfoto denganku. Jadi dia Hyeon Ae?”            
“Ya. Dan dia mungil. Ia harus mendongakkan kepalanya untuk melihatmu Siwon hyung! Ahaahaa” Kyu tertawa Evil lagi. Dan dia terkena jitakan maut siwon.            
“Tapi dia cantik, manis, seksi, khas orang korea” sungmin menambahkan sambil meneliti foto itu.             
“Jangan salah, dia juga orang Korea sama seperti kita!”            
“MWO?!” Sungmin dan Siwon kontan ternganga.            
“Jadi kapan kalian akan menikah?” Sungmin menanyakan sambil berpura-pura cemburu.    
“Jadi apa kau mengizinkanku? Tenang sajalah hyung, cintaku ini hanya untukmu”            
“Ya tentu saja”            
“Sepertinya dongsaengku akan menyusul Kangin”
Kyuhyun tersenyum penuh arti mendengar ucapan para hyungnya. Masalahnya, apakah ia akan bertemu cewek itu lagi? Sementara ia hanya tau namanya. Tiba-tiba Kyu teringat sesuatu. Twitter! Ya twitter! Aku bisa memperoleh informasi soal Hyeon Ae disana. Setelah meng-upload foto itu, tiga jam kemudian ia menemukan informasi tentang Hyeon Ae. @Aehyeonpark , 20 years old, Korea-Indo. Mention dan klik follow pun dilakukan oleh Kyuhyun. You’re mine, girl!
---------------------
            Hyeon Ae dibom ribuan mention tentang dirinya yang mendapat mention dari Kyuhyun dan followback darinya. Sejenak diperiksanya DM. Ada satu pesan dari Kyu.
            “Yoboseyo, Hyeon Ae! Cho Kyuhyun imnida. Kamu pasti tahu kan?  Eotteoke cinaesimnikka? Eonje dasi mannal ju innayo? Aku ingin terus berkomunikasi denganmu, bisakah kau tinggalkan nomor ponselmu disini? Gomawo yo!”
Hyeon Ae pun membalasnya.
            “Yoboseyo!Ah, aku tau kau Kyuhyun oppa-ah! Aku baik-baik saja. Najungeyo. Hehehe. Nomorku? 087987889770. Tto Poepketsumnida! J
Mimpi apa aku bisa dapat followback dari Kyuhyun? Nomor ponsel? Kyaaa! Seumur hidupku aku sudah mengenal SNSD, 2NE1, SHINee, tapi mereka biasa saja. Nah ini? Apa namanya? Batin Hyeon Ae. Bahkan Arina langsung berteriak histeris ketika mengetahui Hyeon Ae mulai berkomunikasi dengan Kyuhyun. Bahkan Kyuhyun berharap mereka bisa terus berkomunikasi.
------------------------
THIS JUST FAN FICTION GUYS! DONT BASHING PLEASE!
See You Soon! Keep Read, Enjoy and Love!