Pages

Rabu, 30 Mei 2012

Drift My Heart





Author : Elfrida Kim
Casts : Han Groo (maincast on Little Girl K)
          : Cho Kyuhyun
          : Choi Minho 
Subcasts : Leeteuk
              : Taeyeon
              : Seohyun
              : Kim Jongwoon a.k.a. Yesung
              : Young Min Ah
Rating : Romance
---------------------------------------
Author POV
Orange Lotus itu masih men-starter mesinnya. Menyiapkan dirinya dan mengumpulkan tenaganya sebelum lima menit lagi kepiawaiannya akan diuji. Di dalamnya terdapat seorang yeoja yang sedang duduk angkuh sambil menatap lurus ke jalanan. 15 juta won dipertaruhkan malam ini.
"Ready? Go!!" seru MC saat ini.
Mobilnya terus melaju hingga kecepatan 100km/jam. Ditariknya rem tangan dan dibelokkannya mobil itu, dilepaskannya rem itu dan terus melaju. Asap dan bunga api pun terlihat jelas di lotusnya karena gesekan hebat dengan aspal. Terus melaju hingga lintasan itu hampir dibunuh. Ketika semua sudah berjalan dibelakangnya, kap mobil itupun dibuka. Menampilkan muka seorang yeoja yang memakai kacamata hitam itu. Rambut kecokelatannya yang tergerai indah tersibak angin. Senyum kemenangan tersungging di bibirnya.

Malam itu Groo pulang dengan 40 juta won ditangannya. Tak dipungkiri, ia adalah drifter terhebat selama 4 tahun terakhir. Walaupun statusnya adalah yeoja, tapi Groo tidak pernah membedakan kasta. Menurutnya ini adalah pelampiasan. Pelampiasan karena orang tua nya yang mengabaikannya. Seminggu sebelum acara ini, Han Groo terlibat baku tembak dengan Gank nya yang dulu. Mereka tidak terima Han Groo tiba-tiba out begitu saja dan berusaha membunuh Han Groo. Tapi malam ini Han Groo berhasil lolos lagi. Ia kembali tersenyum.
"Yeodongsaeng-ya!" panggil seorang namja.
"Annyeong oppaya! Mau minum?" Groo menyerahkan sebotol wine di tangannya.
"Kau masih belum berhenti men-drift juga?"
"Aniya, oppa. Kurasa ini hobby ku"
"Ini membahayakan, Groo. Aku tau kau memang bisa menggunakan sniper, pistol entah apapun dengan baik. Kau bahkan bisa menghindari peluru meskipun tak mungkin. Tapi kau adalah yeoja"
"Jadi oppa tak dipihaku sekarang huh?!"
"Kau masih SMA, Groo. Sebentar lagi kau kelas 3. Konsentrasilah pada sekolahmu, arratchi?"
"Hah, ne"
Han Groo tidak pernah bisa membantah ucapan Choi Minho, oppa sekaligus namjachingu nya. Minho selalu bisa meluluhkan hati yeoja yang 5 tahun lebih muda darinya itu. Walaupun hanya dengan satu kata, Han Groo bisa mati kutu dibuatnya. Han Groo juga tak tahu kenapa ia bisa begitu takluk pada Minho.
--------------------------------------------
Han Groo POV
Aku melangkah memasuki Seoul Art and Music Senior. Sebuah lotus orange lainnya memasuki pelataran parkir. Mataku membelalak melihat mobil itu, karena di sekolah ini tak ada yang menyamai mobilku itu. Bahkan platnya hampir sama. Aku berdiri sejenak dan mengamati namja yang keluar dari Orange Lotus itu. Di luar dugaanku, ia justru sangat sopan dan tidak angkuh sepertiku.
"Annyeong, noona. Kau tau kelas 11 Art 7 dimana?"
"Memang aku penjaga sekolah jadi tahu semua tempat?" jawabku singkat lalu meninggalkannya.
Bahkan ia jauh lebih tinggi dariku. Ah, aku hanya 170 cm, dia sekitar 183 cm. Aku terlihat mungil saat di dekatnya. Namja itu masih tersenyum menatapku dan aku hanya bisa menatapnya tajam. Dia belum tahu siapa aku sebenarnya.

Pak Kim sudah sangat kesal denganku. Aku melakukan begitu banyak pelanggaran belakangan ini. Apalagi sebentar lagi aku sudah kelas dua belas. Aku akan merasa semakin berkuasa. Tapi mereka tak pernah berhenti menasehatiku dan mereka tak ada alasan memarahiku karena prestasiku tak pernah merosot dari peringkat 1.
"Kau murid nakal! Selalu saja membuat masalah"
"Pak Kim-ya! Tapi aku selalu mendapat posisi pertama disini!"
"Tapi kau tak bisa semena-mena!"
"Ah, Pak Kim! Kau tak gaul sama sekali!"
Mukanya memerah karena menahan emosi ketika memarahiku. Aku dan teman-teman sekelas hanya bisa tertawa. Kurenggangkan dasi sekolahku dan kucopot jas almamater sekolahku. Aku langsung cabut ke kantin karena bel baru saja berbunyi lima detik yang lalu. Kubiarkan satu kancing paling atas kemejaku terbuka dan aku melangkah cuek melewati mereka. Kulihat Young min menyusulku. Aku mengacungkan jari tengahku saat melewati koridor. Persetan dengan mereka semua.

Kantin sudah cukup ramai saat aku sampai disana. Emosiku sontak naik saat mendapati namja yang tadi kutemui di tempat parkir menduduki meja tetapku dan gank ku. Ia terlihat begitu santai ditengah tatapan mata takut disekelilingnya. Ia duduk bersama Leeteuk yang juga sekelasnya.
"Taeyeon, kita habisi dia"
"Baiklah. Young min, bantu aku!"
"Ne"
Tak lama mereka kembali.
"Apa lagi?!"
"Dia akan pergi jika kau yang menyuruhnya pergi. Bahkan ia menahan Teuki oppa!" sesal Taeyeon.
"Cih! Cari masalah saja" gumamku malas.
Kukeluarkan pedang Claymore yang ada di saku rok ku dan kulempar. Nyaris mengenai kepala namja itu jika ia tidak menunduk.
"Sasaranmu bagus juga, noona"
"Pergi kau dari sini! Kau tak tahu ini mejaku hah?!"
"Aku anak baru, bagaimana bisa tahu?"
BUK!! BUKK!PRANG!! Aku menonjok dan menendang namja itu hingga tubuhnya mematahkan meja kantin. Aku tak peduli kasta. Mau balas? Silakan saja. Aku sudah lulus Taekwondo Seoul Academy, U.S. Shooting Academy dan sudah mendapat lisensi untuk menggunakan pistol, pedang dan bom. Hebat? Tentu saja. ayahku adalah ketua dari DIS cabang Asia Timur.

Author POV
Namja itu masih berjalan dengan sempoyongan dan mengelap darah segar yang mengalir di sudut bibirnya. Han Groo mengangkat satu sudut bibirnya lalu meninggalkan namja itu setelah mencabut Claymore miliknya. Malamnya ia datang ke sebuah bar untuk menemui Minho. 
"Oppaaa~!!!"
"Heey.. Kenapa lusuh begitu?"
"Aku habis menghajar seorang namja"
"Ish, bagaimana yeojachinguku ini! Tetap saja arogan!"
"Lalu kenapa kau memacariku jika tahu aku arogan?"
"Itulah yang membuatmu menarik!" ucapnya sambil mencubit pipiku.
Tiba-tiba ponsel Minho berdering.
"Ya? Arasseo aku akan segera kesana. Ne Ne, tunggu sebentar ya? Ah, Han Groo aku harus pergi sekarang"
"Wae oppa?"
"Ada sajalah..Aku pergi dulu. Mian"
Minho pergi meninggalkan Han Groo sendirian di bar. Tapi Han Groo justru tergerak mengikuti Minho. Masalahnya tak biasanya Minho meninggalkannya sendiri. Orange Lotus itu masih terus menjaga jaraknya dari Blue Rush Minho. Mobil itu berhenti di... rumah Groo?

Han Groo POV
Mobil itu berhenti di... rumahku? Aku sontak kaget saat mendapati Seohyun, eonniku memeluk dan mencium pipi Minho. Mereka kemudian bergandengan tangan dan masuk ke rumah. Aku hampir tak bisa menahan emosiku.  Aku perlahan memasuki rumah itu.
"Minho-ya. Sebaiknya kau beritahu dia dulu, nanti dia salah paham" kata eonniku.
"Sabarlah Seohyun-ya. Aku akan mengusahakannya. Agar pernikahan kita ti..."
BRAK!!
"YA! ADA APA INI?!"
"Ha.. Han Groo.."
"EONNI DAN OPPA MAU MENIKAH?! EONNI TIDAK TAHU OPPA PACARKU?! APA MAKSUD INI SEMUAA?!"
"Groo, tenangkan dulu.." aku menepis tangannya yang meraih tanganku.
"ANIYA! SEMUA SUDAH JELAS! AKU MUAK! LAKUKAN SESUKA KALIAN! ANNYEONG!"
Aku sempat melihat Seohyun eonni akan menyusulku tapi ditahan oleh Minho. Aku segera pergi ke pantai setelah membeli delapan botol wine. Gila? Tidak, aku melakukannya karena aku benar-benar lelah. Lagipula besok hari minggu. Aku tidak akan ada acara kecuali ada drifting atau racing di sekitar Incheon.

Aku baru saja menenggak botol wine yang ke 5 dan aku sudah tidak kuat. Mataku sudah kabur, badanku demam dan kepalaku mulai pusing. Kulihat seorang namja duduk menjejeriku di pantai malam itu. Aku tak bisa dengan jelas melihat wajahnya, tapi aku masih bisa mendengar suaranya. Refleks aku menyandarkan kepalaku dipundaknya, kepalaku sudah terlampau sakit untuk tetap kubiarkan tanpa sandaran. Dan aku mulai menangis.
"Kau kenapa, noona?" tanyanya.
"Namjachinguku akan menikah dengan eonniku.. menyebalkan bukan?" kataku sambil terus menangis.
"Pasti ada alasan mengapa ia menikahi eonnimu. Kau harus bisa menerimanya. Jika ia akan bersama eonnimu, berarti ia bukan jodohmu. Arrachi?"
"Ne.."
Aku mulai menangis lagi. Tiba-tiba namja itu memelukku dengan erat, tak lama setelahnya aku terlelap.

Kyuhyun POV
Aku duduk dismapingnya malam itu. Ku yakin ia sedang mabuk berat karena sejak aku mengikutinya tadi di minimarket, ia terlihat membawa banyak botol wine. Dan ia pergi kesini, di pantai ini. Tiba-tiba saja ia menyandarkan kepalanya di pundak kiriku dan ia mulai menangis. Aku semakin ingin tau apa yang terjadi padanya.
"Kau kenapa, noona?" tanyaku.
"Namjachinguku akan menikah dengan eonniku.. menyebalkan bukan?" katanya sambil terus menangis.
"Pasti ada alasan mengapa ia menikahi eonnimu. Kau harus bisa menerimanya. Jika ia akan bersama eonnimu, berarti ia bukan jodohmu. Arrachi?"
"Ne.." 
Ia mulai menangis lagi. aku langsung memeluknya dan berusaha menenangkannya. tapi ia malah tertidur. Lalu aku membawanya ke rumahku karena aku tak tau rumahnya. Noona ini, adalah noona drifter yang begitu arogan, ia piawai menggunakan sniper dan pedang...

Yesung oppa berjalan ke arahku dan mulai bertanya. Tatapan matanya sangat evil, mungkin lebih evil daripada evil smirk ku. Aahh kenapa dia menatapku seperti ituu?!
"Kenapa yeojachingumu jadi mabuk begitu?" tanyanya sambil menahan senyum.
"Oppaya! Dia bukan yeojachinguku! Bagaimana? Apa pelayan sudah mengurusnya?"
"Sudah. Kau bukannya menyukainya?"
"Han Groo noona?"
"Yaa.. Benarkan kau suka padanya?" 
"Aku tidak tahu, oppaya"
"Perjuangkanlah, dongsaengya!"
Mukaku sedikit banyak memerah. Hanya saja aku memilih diam daripada Yesung oppa terus mengejekku. Apa benar aku menyukai noona itu? Han Groo, yeoja arogan berusia enam belas tahun yang sangat piawai drifting, racing, dan sangat pandai bermain dengan senjata api.

Han Groo POV
Pagi ini aku terbangun di tempat berbeda, bukan juga rumah, bukan juga pantai dimana aku pergi semalam. Nuansa biru laut dengan aplikasi bintang-bintang di dindingnya menyambutku ketika aku membuka mata. Aku menyapukan pandanganku ke ruangan ini. Kulihat sebuah foto terpajang di samping bed. namja itu...?
"Annyeong, noona"
"A.. annyeong.. Kau?"
"Cho Kyuhyun imnida" ia berjalan mendekatiku sambil membawakanku makan. Sejenak aku terpesona dengannya. Ah?
"Han Groo imnida. Hah! Bajukuu.... Bukan kau yang ganti kaan?!"
"Tenanglah Groo, ada asisten rumah tanggaku yang menggantikan bajumu" jawabnya dengan senyum.
"Omo! Ngg.. Kyu-hyunya. Mianhe, aku pernah memukulmu hingga kau berdarah-darah..."
"Lupakan saja, Han Grooya! Aku sudah memaafkanmu"
"Gomawo nado sarang..."
"Apa?"
"Ngg.. Gamsahamnida"
Mukaku sontak memerah, aku baru saja akan mengatakan sesuatu. YA! Kenapa jadi canggung begini? Jadi? Kemarin Kyuhyun yang memelukku? Kenapa bisa begitu? Kenapa dia ada disana? Malam-malam begitu? Sementara rumahnya di Gyeongju. Bagaimana bisa?

Author POV
Kyuhyun dan Han Groo sudah berbaikan. Mereka sering jalan bersama. Bahkan Han Groo sudah mengajari Kyuhyun balapan motor. Han Groo memang lebih tua 3 bulan daripada Kyuhyun. Tapi ia tak mempermasalahkan itu. Baginya, bergaul dengan Kyuhyun adalah suatu kebahagiaan yang tidak bisa dibeli dengan apapun.
"Kyusaeng-ya?"
"Hm?" jawab Kyuhyun sambil menaruh kepala Han Groo di pundaknya.
"Besok pernikahan eonniku.."
"Kau datang kan? Kau harus memberi ucapan selamat pada eonnimu"
"Ne.. Kau mau datang denganku? Besok appa dan eommaku juga datang" tatapan mata Han Groo jadi sedih.
"Aku akan datang jika bersamamu. Kenapa jadi bebek begitu?"
"Yaa.. Kyusaeng ya! Kau tau, mereka tidak pernah memperdulikanku. Mereka hanya memperdulikan Seohyun eonni.."
"Itu hanya perasaanmu saja. Cobalah bicara pada mereka. Arrachi?"
"Ne, kyusaeng ya!"
"Hm. Eh, Han Groo ya.." katanya sambil menunjuk pipi.
"Eottoke? Saengku genit sekalii!!"
"Baik kalau tidak mau aku saja yang..."
Han Groo menghentikan tawanya. Mukanya memanas karena malu. Kyuhyun baru saja mencium pipinya. Pikirannya tiba-tiba seperti kosong dan tidak ada yang bisa dicerna otaknya. Kenapa Kyuhyun melakukan itu? Ada apa dengannya?
 
Kyuhyun POV
Hari ini aku akan datang ke pesta pernikahan eonninya Han Groo. Aku akan menjemputnya dulu di rumahnya. Betapa kagetnya aku melihat penampilannya sore ini. Ia terlihat sangat cantik dengan longdress putih dengan aksen pink, memakai stiletto pink dan hiasan rambut berbentuk bintang dengan warna putih. Rambutnya yang digerai dan dengan sapuan make up tipis membuatnya begitu anggun.
"Gotcha! Serunya mengagetkanku"
"Eonni ya! Bisakah sedikit lebih anggun? eh, kau tidak membawa pistol kan?"
"Di tas ada.. Kau mau kutembak?" Ia mencari sesuatu dalam tasnya.
"Ditembak jadi namjachingumu saja ya?" aku mengeluarkan evil smirkku sambil menyuruh Han Groo masuk.
"Saengku tak pernah berubah! Selalu saja evil!"
"Tapi suka kaan?"
"Mwo?"
"Jail!"
Aku menjulurkan lidahku lalu memacu lotusku dalam kecepatan di atas 100 km/jam. Lima menit lagi kami akan sampai di gedung. Aku benar benar bahagia hari ini aku akan pergi berdua dengan Han Groo. Hatiku bahagia setiap kali aku berada di dekatnya.

Kami sudah memasuki gedung. Hari ini eomma, appa dan oppaku juga datang karena appaku adalah koleganya appa Han Groo. Suatu kebetulan mereka sudah saling kenal. Jadi tidak repot saat kami menikah kan? Hehe.
"Chukkae hyung, eonni" ucapku pada Minho hyung dan Seohyun eonni.
"Gomawo yo Kyu-ya. Nomu nomu saranghae" ucap Minho hyung.
"Ne"
"Chukkae Seohyun eonni, Minho-ya" tiba-tiba Han Groo datang dengan seulas senyum yang menurutku 80% tulus tapi sisanya.. entahlah?
"Gomawo nado saranghaeyo yeodongsaengya! Nomu nomu saranghae! Mianheyo!" kata eonni sambil menangis terharu memeluk Han Groo.
"Tak apa eonni ah. Hyung, awas kau melukai eonniku!" kata Han Groo sok galak pada Minho.
"Aku janji kami akan bahagiaa!" kata Minho.
"Ehm, jadi ini namjachingumu?" tiba-tiba appanya Han Groo muncul.
"Sepertinya Han Groo akan segera bertunangan setelah lulus SMA" sekarang eomma Han Groo menambahkan.
Apa? Bertunangan? Benarkah?

Han Groo POV
"Chukkae hyung, eonni" ucap Kyu pada Minho hyung dan Seohyun eonni.
"Gomawo yo Kyu-ya. Nomu nomu saranghae" ucap Minho hyung.
"Ne"
"Chukkae Seohyun eonni, Minho-ya" gantian aku yang mengucapkannya
"Gomawo nado saranghaeyo yeodongsaengya! Nomu nomu saranghae! Mianheyo!" kata eonni sambil menangis terharu memelukku.
"Tak apa eonni ah. Hyung, awas kau melukai eonniku!" kataku sok galak pada Minho.
"Aku janji kami akan bahagiaa!" kata Minho.
"Ehm, jadi ini namjachingumu?" tiba-tiba appaku muncul.
"Sepertinya Han Groo akan segera bertunangan setelah lulus SMA" sekarang eommaku yang muncul.
Apa? Bertunangan? Benarkah?
"Eomma.. Appa?"
"Mianhe Han Groo ya. Eonnimu sudah menceritakan semua pada kami. Mianhe sudah mengabaikanmu. Eomma dan Appa berjanji tidak akan membuatmu kecewa. Kau mau memaafkan kami kan Han Groo?"
"Ne Eomma, Ne Appa! Saranghaeyo!"
-w-
chageun maeum moa k'eun him twedeut
urin hanaran keoseul mitgo iseoyo
urihamgge haengbok mandeureoyo
memareun sesang soge
pij'i tweneun nalggaji
saranghaeyo
-w- 
Mereka memelukku dan kami menangis terharu. Tuhan, semoga ini awal yang baik bagiku.. Selesai pernikahan eonni, Kyuhyun mengajakku ke sebuah tempat, ia mengajakku ke.. Pantai lagi? Tempat dimana dulu aku pertama kali berkomunikasi secara baik dengannya.
 
Angin pantai yang kencang membuatku  bergidik. Aku mengenakan longdress putih tanpa lengan. Kyu yang melihatku seperti itu langsung melepas jaketnya dan memakaikannya padaku. Mukaku memerah lagi dan jantungku berdegup dua kali lebih kencang.
"Han Groo ya?"
"Ne?"
"Aku ingin jujur sesuatu padamu"
"Mwo ya?"
"Aku..."
"Kau kenapa?"
"Mianhe, Saranghaeyo Han Groo ya" katanya lalu menatap ke lain sisi.
"Kyu, kau lebih muda dariku. Aku tak mungkin berpacaran denganmu. Kau tau itu? Dan kau, kau penyakitan.. Bukankah kau, punya pneumotrax? Kau bisa menyusahkanku!"
"Kau tak mau memberiku kesempatan?"
"..."
"Kumohon, pikirkanlah, Han Groo. Aku menyukaimu sejak lama"
Jujur, aku tak ingin menolaknya. Tapi... Aku belum siap menjadi pacarnya..
"Malam ini kau tanding balap motor denganku. Jika kau menang, aku akan menjadi yeojachingumu. Tapi jika tidak, kau harus menjadi budakku selama setahun!"
"Baiklah!"
Aku melepas bawahan long dressku. Sekarang aku memakai pants jeans dan stocking hitam. Aku menguncir rambutku lalu menelfon bodyguardku untuk mengantarkanku motor milikku. 20 menit kemudian motor itu sampai.

Author POV
Han Groo memberitahu rutenya dan langsung memacu motornya. Ia tidak tahu namja yang ada di sebelahnya sedang mati-matian menahan sesak dan sakit yang menjalar di tulang rusuknya. Ia tetap berusaha mendapatkan yeoja itu. Apapun caranya.

Kyuhyun POV
Aku bisa mengalahkan Han Groo sampai hampir ke garis finish namun sayangnya yeoja itu jauh lebih pintar dariku.Ia berhasil mengungguli ku dan jauh meninggalkanku. Eottoke? Aku tak jadi berpacaran dengannya.
"Baik, aku kalah"
"Anak kecil memang harus kalah.." senyum satu sudut bibirnya mengembang.
"Kumohon Han Groo ya.. Terima aku!"
"Kau terang-terangan kalah. Masih mau membantah?"
Aku belum sempat merespon kata-katanya saat kulihat seseorang berjalan di belakangnya dengan sebuah pistol entah apa tipenya dan mengarahkannya ke Han Groo. Sontak aku membelakanginya dan menghadapnya saat suara lepas tembakan itu terdengar. Punggung kananku...

Han Groo POV
Aku tersenyum senang saat mendapatinya kalah dibelakangku. Di satu sisi aku benar-benar ingin menjadi yeojachingunya. Tapi aku masih trauma akan Minho hyung. Bagaimana jika Kyuhyun mempermainkanku juga? Aku benar-benar jahat memang, dan aku munafik karena aku menginginkannya.
"Baik, aku kalah"
"Anak kecil memang harus kalah.." aku menunjukkan senyum satu sudut bibir.
"Kumohon Han Groo ya.. Terima aku!"
"Kau terang-terangan kalah. Masih mau membantah?"
Tiba-tiba dia membelakangiku dan aku menoleh ke arahnya. Tiba-tiba wajahku terciprat oleh cairan kental dengan bau amis.. Apa itu.. Darah?
"KYU!! WAE??!! KYU!!!" aku mengguncangkan tubuhnya.
"Kau.. sela.."
"JJASIKKK!!!" teriakku.
Ternyata anggota mantan gank ku yang masih menyimpan dendam padaku. Segera kukeluarkan Weealther P99 milikku dan aku tembaki mereka. Ajaib, mereka tertembak dengan hanya one shoot. Aku tak peduli mereka akan mati. Karena aku sangat mencintai namja ini. Akhirnya aku membawanya ke rumah sakit dengan menelepon appaku.

Sudah dua hari Kyuhyun dirawat di rumah sakit dan selama itu pula aku selalu dismapingnya. Aku ingin selalu mengetahui perkembangannya. Ia belum sadar dan masih koma. Sekarang aku baru menyadari betapa aku mencintainya. Tiba-tiba dia menggerakkan tangannya menggenggam tanganku.
"Kyu.. Kau sudah bangun?"
"Ne" katanya masih dengan terbata.
"Kyu aku baru sadar. Jeongmal saranghaeyo. Mianhe Kyu-ya! Mianhe!" aku menangis.
"Aku tidak mau menjadi namjachingumu" katanya sambil memalingkan muka.
"Wae?" aku mulai menangis lagi.
"Kalau kau yang menyatakan cinta duluan, itu artinya kau tak punya harga diri. Jadi... Jinjja nomu nomu saranghaeyo Han Groo-ya. Would you be my girl?"
"Ne!!" kataku setengah berteriak.
"Ah, tapi kau tidak mau menerimaku karena aku lebih muda darimu, aku punya pneumotrax...."
"Sstt! jangan lanjutkan! Melihatmu tertembus peluru itu sudah membuatku menangis sampai mataku bengkak dan semakin menyipit! Kau sudah buktikan semua, Kyu! Nomu nomu sarangheyo!" kataku sambil meletakkan tanganku di bibirnya.
Kyu mendekatkan mukanya ke mukaku dan dia menciumku. Oh tidak. Kenapa ciuman pertama harus di rumah sakit?!
"Oppa ya! Kau menciumku di rumah sakit! Tidakkah kau sadar ada suster yang akan mengecek kesehatanmu?"
Kyu lalu tertawa sambil mengacak-acak rambutku. Evilnya keluar. Tak kusadari Seohyun eonni dan Minho hyung juga ada. Mereka tertawa melihatku dan Kyuhyun yang sedari tadi begitu hangat.

1 year passed...
 
Kyuhyun POV
Aku dan Han Groo masih berpacaran hingga hari ini. Berdua bersamanya tak pernah membuatku bosan. Ia selalu merawatku jika aku lelah dan jatuh sakit. Dia selalu bisa menjadi moodbooster ku di saat aku jenuh. Ia mengajarkanku banyak hal. Tapi Han Groo juga mudah lelah dan mudah sakit, ia manja. Tapi tak berlebihan seperti yeoja lainnya. Ia masih suka drifting dan selalu mengajakku bertanding di sirkuit dekat bandara Incheon. Aku selalu menjulukinya The Queen of Darkness karena keberaniannya tak pernah terpatahkan.
"Oppa.. Kita ke sirkuit lagi?"
"Jangan bilang hasrat drifter mu muncul lagi"
"Oppayaa.. Kenapa kau jadi badmood begitu?"
"Ayolaah.. Besok adalah hari jadi kita, kau tidak mau memberiku sesuatu yang spesial?"
"Ini, oppa" ia menyerahkan sebuah kotak kecil.
"HanKyu. 30.5.2011-30.5.2012 . Hiasan mobil yang cantik. Gomawo nado saranghaeyo, neo yeojachinguya!"
"Hehehe karena itu ayo kita drifting oppa?"
"Aku tidak mau" aku melipat tanganku.
"Wae?"
Aku menunjuk pipiku. Ia berusaha meraih pundakku tapi aku sudah berbalik menghadapnya. Oke, aku tak perlu menjelaskan bahwa aku sengaja menciumnya sore itu.  Tebak? Dia menginjak kakiku keras-keras. Sore itu kami kembali berpacu di lintasan balap hingga hampir pukul enam. Tapi rasa lelah itu selalu bisa dibayar dengan senyum Han Groo dan perhatiannya padaku.
"Oppa, aku ingin selamanya bersamamu.."
"Aku juga. Kalau kita menikah nanti.. Apa kau akan menjadikan anak kita drifter juga?" tanyaku menghadap kepalanya yang disandarkan pada bahu kiriku. Inilah kebiasaan Han Groo. Menyandarkan kepalanya pada pundak atau lenganku.
"Kau berbicara terlalu jauh.."
"Tapi kau berharap kan?"
Kami tertawa bersama-sama. Berharap suatu saat kami akan berada di tempat yang sama dengan Minho dan Seohyun. Eomma dan Appa kami juga sudah mengizinkan hubungan kami. Oh ya, setelah farewell party di sekolah kami, kami akan bertunangan dan akan berangkat kuliah ke Harvard. Menyenangkan bukan? Han Groo ya.. Tahukah kau? Jantungku selalu berdebar saat bersamamu seperti saat aku menjadi drifter.. Apa kau tau?
NE! AKU TAU! Dia menjawabku dan memelukku...
Tunggu, bagaimana dia bisa tahu? Kalian memberitahunya ya?

-the end-

----------------------------------------------
Haloo.. ini FF aku yang ke 3. Gimana? Bagus nggak? Kependekan nggak? Mian ya kalo masih jelek. Maaf kan baru amatiran. Hehe gomawo udah bacaa!! ^^

0 komentar:

Posting Komentar

See You Soon! Keep Read, Enjoy and Love!