Pages

Kamis, 07 Juni 2012

No Reason Why I Love You (4)

When you walk away
I count the steps that you take
Do you see how much I need you right now?
When you’re gone
The pieces of my heart are missing you
When you’re gone
The face I came to know is missing too
(Avril Lavigne - When You're Gone) OST Part 5
-start-

Author POV
Yoo Ra menangis saat seseorang memeluknya. Sejenak kehangatan menjalari sekujur tubuhnya. Ia tak berani menoleh. Feelingnya mengatakan itu adalah orang yang sedang dicarinya saat ini... Orang yang diinginkannya melebihi oppanya. Orang yang mengisi separuh bagian hatinya yang telah habis... Tapi suara itu menyentakkan semua harapannya.....
"Chagiya.. Ternyata kau disini? Aku mencarimu dengan semua member tadi" ucap suara itu sambil memeluk Yoo Ra erat.
"Aniya. Aku baik-baik saja, oppa. Aku sedang ingin sendiri, oppa tau kan?" jawab Yoo Ra lembut.
"Ne. Cepatlah tidur. Oppa mengkhawatirkanmu"
"Oppa tidur dulu saja ya? Jebal. aku tidak ingin diganggu"
"Dwaetseoyo. Nanti kau cepat tidur juga ya?" ucap Siwon sambil mengacak rambut Yoo Ra pelan.
Pupus sudah harapan yeoja itu untuk bertemu dengan Kyuhyun. Sejenak diingatnya siluet yang melihatnya sewaktu menangis dengan Siwon. Tak ada miripnya sama sekali. Tapi Yoo Ra tak ambil pusing. Mungkin itu hanya halusinasinya karena ia terlalu memikirkan Kyuhyun.

Yoo Ra kembali berbaring dengan headset di telinganya. Matanya tidak lagi terpejam dan terus memandang bintang. Cairan bening itu meluruh dari tempatnya bersarang. Inilah akhir dari luapan emosi dan segala pertahanan Yoo Ra. Tiba-tiba headsetnya dicopot oleh seseorang yang telah berbaring di sampingnya. Kebalikan dengan posisi Yoo Ra. Ia mengira itu adalah Siwon yang kembali menghampirinya.
"Oppaya.. kembalilah. Aku ingin sendiri"
"..."
"YA! Oppa tak dengarkan aku?" ucapnya sambil terus memandang bintang yang tersebar luas di langit malam.
"......"
Kesal, ia menoleh ke samping kanannya. Muka yang terbalik dengan mukanya, tapi dengan begitu ia sudah bisa melihatnya dengan jelas. Mulutnya terbuka, membentuk formasi o yang sukses ditunjukkannya-_-
"Kyu.. kyuhyunya? Kapan kau kembali?"
"Kau merindukanku, huh? Jangan banyak bersuara atau kita tidak bisa berduaan"
"YA! Jawab dulu pertanyaanku!"
"Pagi ini... Apa itu penting?"
"Errghh... Tidak. Aku hanya ingin tau saja. Kenapa bukan aku yang mengawalmu"
"Bagaimana mau mengawalku jika kau selalu disamping Siwon hyung. Kau tahu? Aku cemburu!"
"Hah?"
"Aku akan menyanyi untukmu. Dengarkan, jebal!"
Kyuhyun mulai menyanyikan sebuah lagu.
I don’t need anyone else, it’s only you
When you ask again, it’s only you
Even if you already have another love
I can’t forget you, I can’t turn back around

The moment my eyes began to burn
The moment my heart was captured by you
I have no regret, I chose you
That’s right, it’s you

Oh whatever anyone anyone says, it doesn’t matter to me
Oh whoever whoever curses me, I’ll only look at you
Even when I’m born again, it’s still only you
Even as time goes by
(It's You - Super Junior English Romanization)
Yoo Ra menatap Kyuhyun heran. Kenapa tiba-tiba namja ini menyanyikan sebuah lagu yang jelas-jelas menyiratkan makna "aku ingin merebutnya lagi" itu? Tidak, tidak mungkin untukku. Rutuk Yoo Ra dalam hati. Mukanya tertunduk dalam-dalam meresapi setiap bait yang Kyuhyun nyanyikan. Kini ia sedang dalam lautan dilema di tengah dua orang yang disayanginya...

Kyuhyun POV
Seccara tidak langsung, aku menyampaikan apa yang ada di hatiku untuk dia, Park Yoo Ra. Aku memang terlalu munafik untuk membohongi diriku dan memilih bertunangan dengan Na Young. Tapi daripada Super Junior rusak gara-gara perasaanku dan Siwon hyung yang sama?
"Kenapa menyanyi itu?" tanya Yoo Ra.
"Menurutmu, kenapa?"
"Oppa hanya sedang menggalaukan sesuatu kan?"
"Menggalaukanmu mungkin..."
Air mukanya berubah. Mukanya ditundukkan dalam-dalam dan membuatku tergoda untuk mengangkatnya. Tapi aku memilih memeluknya dalam keterdiaman. Perih, ada luka yang menganga yang mungkin tidak bisa tertutup dengan mudah.
"Jeongmal mianhe, Yoo Ra ya.. Aku terlambat untuk mengatakannya.. Saranghae"
"Ha?" yeoja itu mengangkat mukanya yang sudah basah dengan air mata.
"Kau? Kenapa menangis?"
"Ngg.. tidak. Tunggu, kau benar-benar mencintaiku?" tanyanya dengan nada penuh harap.
"Ne"
"Na.. Nado saranghae"
"Mwo?"
"Nado saranghae Kyu-ya. Hiks. Jeongmal mianhe aku selalu membuatmu sakit hati. Aku terlambat menyadarinya jika aku mencintaimu lebih dari Siwon oppa"
Hiks. Hiks. Hiks.
Selanjutnya hanya sesenggukan darinya yang aku dengar setelah perkataannya. Hatiku lebih sakit lagi. Lebih berat beban yang kutanggung untuk tetap menikah dengan Yoo Ra. Semua yang telah terjadi semakin membuatku pusing. Aku ingin semua berakhir.... Sekarang.

Author POV
Kyuhyun menarik tangan Yoo Ra dan mengajaknya ke dalam dorm. Ia mencari Siwon untuk menjelaskan semua. Yoo Ra hanya mengikutinya dengan muka yang terus tertunduk.. Entah bagaimana ia akan menjelaskannya pada Siwon. Hatinya sudah beku. Tak bisa lagi menahan semua amarah yang meluap di hatinya. Tentang dirinya yang munafik...
"Hyung?" Kyuhyun mengetuk pintu kamar Siwon. 
Tak ada jawaban. Dibukanya pintu itu, dan betapa terkejutnya Kyuhyun ketika melihat Na Young berciuman dengan Siwon disana. Tubuhnya terpaku, bukan karena sakit hati tapi karena kaget. Sementara Yoo Ra yang bingung menatap Kyuhyun terpaku menyeruak dan memegang lengan Kyu kuat-kuat. Air matanya menetes sejenak. Segera ia berlari keluar dorm. Kyuhyun segera mengejarnya. Sementara Siwon dan Na Young belum menyadari kehadiran yeoja dan namja itu...


Yoo Ra POV
Penghianatan ini sungguh nyata. Sakit sekali. Lebih sakit daripada saat kuku.ku terlepas karena tersandung batu. Lebih sakit dari sobeknya kulitku. Benar-benar sakit. Sama sakitnya saat aku harus menahan perasaanku untuk Kyuhyun. Siwon dan Na Young sepertinya belum menyadari keberadaanku dan Kyuhyun. Aku segera berlari hingga keluar dorm. Sampai di sebuah jalan sepi di depan dorm, aku melangkah ke tengah. berusaha mengakhiri hidupku. Dan itu sukses terjadi. Aku masih sempat melihat siluet Kyuhyun sebelum mata ini terpejam.
"Kyu, aku kehilangan semua Kyu.. aku kehilangan semua" kataku sambil terbata. Aku masih sanggup mengatakannya walau mataku sudah terpejam.
"Tidak, kau masih punya aku. Bertahanlah, jebal"
"A.. aniya Kyu. Jeongmal mianhe aku sudah menyakitimu.. Sa.. rang"
Semua berakhir...


Kyuhyun POV
Skip for 2 days..
Dia masih tertidur. Siwon hyung yang mengetahui yeojachingunya tergeletak tak berdaya di rumah sakit tersulut amarahnya begitu mengetahui aku yang menolongnya dan hampir menonjokku saat kuberitahunya. Tapi begitu kuberitahu apa penyebabnya, hyung langsung sangat terpukul. Sementara Na Young masih dengan bodohnya mengatakan bahwa dia lebih mencintaiku daripada Siwon hyung. Tiba-tiba dokter masuk ke kamar Yoo Ra dan dia memberitahu kami bahwa Yoo Ra sudah sadar.
"Annyeong, Yoo Ra ya" sapa Siwon hyung.
"Ne" jawabannya masih dingin.
"Hey, kenapa kau bersedih begitu? Hyung sudah kemari untuk menjengukmu" kataku sambil memegang tangannya.
"Oppa, kita sampai disini saja. Jeongmal mianhe" ucapnya lirih. Air matanya kembali menetes.
"Wae Ra-ya? Wae?" ucap Siwon hyung memastikan.
"Aku tidak bisa menerimamu jika kau masih seperti itu dengan yeoja lain. Aku juga sudah mencintai namja lain. Dan itu Kyuhyun Oppa. Jeongmal mianhe Siwon Oppa-ya. Dan..."
"Mwo?! Dan apa?"
"Aku lumpuh. Kedua kakiku lumpuh. Apa kau masih mau berpacaran dengan yeoja lumpuh sepertiku? Pergilah dengan Na Young atau siapapun itu. Aku tidak peduli"
"Tapi.."
"Jebal..."
Siwon hyung memeluk Yoo Ra sesaat dan meninggalkan ruangan itu. Aku tahu dia sangat terpukul atas kejadian ini. Entah siapa yang memulai, tapi ini benar-benar buruk. Sangat buruk. Aku tidak bisa membayangkan apa jadinya setelah ini. Setelah Siwon hyung keluar, Yoo Ra tak mengucapkan sepatah katapun. Pandangannya kosong dan air mata itu terus mengalir dari pelupuk matanya.


Aku hampir tidak percaya mendengar kata-kata dokter tentang Yoo Ra. Apa? Bisu selektif karena trauma? Dia baru saja berbicara tapi sekarang bisu? Kakinya lumpuh karena tabrakan itu? Apa? Itu semua nyata? Aku ingin menangis saat ini juga mendengar itu semua...
"Katakan itu BOHONG, dokter!"
"Mian, tapi itu hasil diagnosa kami. Ia hanya berbicara jika benar-benar terpaksa. Ia akan kembali berbicara saat traumanya perlahan sembuh. Kalau soal kelumpuhannya.... Itu membutuhkan waktu paling cepat empat tahun untuk disembuhkan"
"Mwo? Jinjja?" air mataku kembali menetes.
Aku kembali ke kamarnya lagi. Kulihat ia masih di posisi yang sama dengan tadi.. Pandangan matanya tidak beralih. Posisi tangannya, kepalanya. Semua masih sama. Tatapan itu hampa.. Ia hanya menoleh sesaat ketika aku mendekatinya dan kembali menatap sisi yang sama... Perlahan aku memeluknya dari smaping ranjang. Membenamkannya dalam pelukan hangat yang kuberikan. Air mataku menetes lagi. Perlahan aku mengecup puncak kepalanya. Cukup lama. Tangannya perlehan memegang lenganku. Ia mendongak mencoba memberikan senyuman. Tapi matanya sembap.. sungguh membuatku miris melihatnya sakit begini..

Andai kau tahu, walaupun kau jadi sakit begini.. Walaupun kau kehilangan kemampuan yang kau miliki untuk berjalan dan berbicara.. Rasa cinta ini tidak akan hilang begitu saja. Justru itu yang menguatkanku. Membuatku bertahan untuk terus mencintaimu...



-to be continued- 

-----------------------------------------
Ini part 4 nya.. Gimana? Kependekan nggak? Geje nggak? Jelek nggak? Ditunggu komennya lewat mana aja yaa..
Tunggu part ke 5 nya sebagai the final part.. Gomawo for reading ^^ yoboseyoo!! 

0 komentar:

Posting Komentar

See You Soon! Keep Read, Enjoy and Love!