Pages

Kamis, 21 Juni 2012

A Secret Behind You (1/2)

Author : Elfrida
Maincasts : Lee Yun Ho (Ji Yun Ho)
                : Lee Kyu Ri
                : Kim Soo Hyun
Other Casts : Lee Family
                   : found by yourself hehe:p

 Lee Yun Ho (Ji Yun Ho)
Lee Kyu Ri
------------
Author POV
Teriakan seorang yeoja menggema ke seluruh ruangan. Suaranya yang super melengking itu membuat semua orang yang ada di rumahnya menghampirinya. Mereka hanya bisa ber oh ria saat mendapati sang penyanyi sedang cengar cengir tidak jelas dan menarik-narik tangan mamanya.
"Hehe, maaf para hadirin sekalian yang terhormat" kata Kyu Ri dengan tampang sok manis dan langsung menarik tangan mamanya.
PLETAKK! Satu jitakan sukses mengenai kepalanya.
"Yakk! Oppa kenapa menjitakku seenak jidatnya?!"
"Dasar manja!" ucap Yun Ho santai sambil meninggalkan adiknya.
"Mama.. Kenapa oppa jahat sekali padaku?"
"Oppamu sebenarnya menyayangimu, chagiya! Hanya saja ia tidak tahu cara mengatakannya padamu" jawab sang mama sambil mengelus rambut putrinya itu.
"Mama, tolong gantikan perbanku. Tadi basah kena air waktu cuci tangan hehehe"
Tangan kirinya masih terluka. Bekas kecelakaannya setelah kebut-kebutan dengan ducati miliknya tiga hari yang lalu. Karena tidak konsentrasi akhirnya motor Kyuri oleeng dan menghantam pembatas jalan. Tangan kirinya sobek dan cedera. Kakinya luka-luka. Bibirnya berdarah karena terkena pecahan kaca. Tetapi kepalanya selamat.

Kyuri masih terdiam sambil mengerucutkan bibirnya. Sedari tadi oppanya hanya diam dan berkonsentrasi memacu motornya. Motor sang oppa hampir sama dengannya. Hanya saja warna mereka berbeda. Milik Yun Ho merah dan milik Kyuri putih.
"Oppa.. Cepatlah sedikit!"
"Kau mau cari mati huh?! Tanganmu itu sedang di gips. Mana bisa memelukku!"
"Huft. Tau gitu tadi aku minta jemput  Soo Hyun saja!"
Yun Ho menghentikan laju motornya. Dan menepi di trotoar.
"Aish oppa. Kenapa berhenti?"
"Telfon namjachingumu itu. Cepat. Dan turun dari motorku"
"Oppaa..."
"Turuunn!!"
Kyuri akhirnya mengalah dan hampir turun. Tapi Yun Ho mencegahnya. Dipegangnya tangan kanan yeoja itu agar tetap berada di sana. Bersamanya, didekatnya.
"Oppa hanya bercanda, chagiya. Aku khawatir denganmu"
Seulas senyum terukir di bibir Kyuri. Mendadak jantungnya beradu seperti sedang menunggu sebuah pengumuman penting. Panggilan itu? Chagi? Oppanya tak pernah memanggilnya seperti itu. 
"Ne. Aku mengerti oppa"
Motor itu kembali melaju dengan kecepatan standar. Yun Ho memang cukup trauma dengan apa yang menimpa adiknya. Hatinya sakit saat melihat sang adik koma selama dua hari dan hampir kehilangan nyawanya jika saja Tuhan tidak memberikan mukjizat untuk Kyuri.
-----
"Lalalalalalalalalalal..." Kyuri mulai menyanyi lagi sambil memasuki kelas XII.IPA 7. Kelas sang oppa.
"Aish jinjja. Berhentilah bersenandung! Kau membuat kepalaku sakit!"
"Aigoo. Oppa jahat sekali. Oppa temani aku ke kantin, jebaal! Aku tadi sedang dipanggil Han Sungsaenim saat teman-temanku pergi ke kantin!"
"Aaahh! Kau tak tahu apa aku sedang belajar? Sebentar lagi ulangan matematika!"
"Oppaaa! Istirahat kan masih 30 menit lagi! Ayoo.. Jebaal!"
"Tap..."
Kyuri mencium dahi Yun Ho yang berkeringat itu. Jika sudah begini, Yun Ho pasti kalah. Adiknya ini memang selalu begitu. Selalu membuatnya luluh. 
"Oppa, dahinya basah. Emang oppa habis ngapain sih? Olahraga dari tadi jam lima ya sampe sekarang?" mata Kyuri membulat.
"HEH! Kau itu! Sudah sudah ayo ke kantin!"
Yun Ho menarik adiknya yang meloncat-loncat karena sang kakak bersedia mengantarkannya ke kantin. Jika sudah begini, Kyuri merasa aman selain bersama Soo Hyun, sang namjachingu. Tapi bagaimanapun, rasa sayangnya pada Oppanya tidak bisa dibayar dengan apapun. Karena jauh di lubuk hatinya, oppanya itu lebih berharga daripada Soo Hyun. Bahkan seringkali Kyuri berimajinasi jika Yun Ho bukanlah kakak kandungnya...

Yun Ho POV
Aish jinjja. Adikku ini memang queen of aegyo. Pintar sekali mengambil hati kakaknya. Aku heran, eomma bisa-bisanya melahirkan anak semanja dia. Aku heran dengan sikapnya yang selalu seperti anak kecil. Apa dia tidak sadar sudah kelas sebelas, huh?!
"Oppa. Gomawoyo!"
"Aish kau ini. Ada maunya" tiba-tiba aku punya rencana evil.
"Oppa kenapa sudah bereinkarnasi jadi setan?" tanyanya dengan innocent face. Wajahnya sangat lucu! Lihat wajahmu Kyuri! Haha!!
"Kyuri-ya.. Kau harus..."
Glek.
"Membuatkan jjangmyeon untuk oppa sore ini!"
"OPPAA!! AKU KAN TIDAK BISA MEMASAAK!" katanya lalu menggembungkan kedua pipinya dan mengerucutkan bibirnya. Kalau sudah begini aku tidak tahan untuk err~ mencubit pipinya! Haha kalian kira aku yadong pada adikku sendiri?!
"Yakk, jangan marah Kyurii.. Nanti kita masak berdua, arra?" kataku sambil memberikan kelingking kananku.
"Ne, oppa. Nanti kita masak berdua! Oppa aku kembali ke kelasku dulu, ne?" ia lalu mencium pipiku.
YAK! Kenapa hatiku jadi dagdigdug begini? Ah Tuhan apa aku tidak normal? Kenapa aku merasa deg-degan dengan adikku sendiri! aish jinjja. Mungkin karena ia sudah banyak berubah...

Kyuri POV
Aigoo.. Soo Hyun oppa lama sekalii!Aku sudah menunggunya hampir empat puluh lima menit! Membuatku berdiri ditengah suhu dingin dengan waktu yang lama ini.. Aish jinjja! Aku hampir membeku. Apalagi Yun Ho oppa sedang ngambek karena tau aku akan pulang dengan Soo Hyun Oppa. Entahlah menurutku dia cemburu. Tapi bukan sebagai kakak. Sebagai namja lain tentunya. Errr~ Kenapa aku berpikiran begini?
"Chagiyaa!" panggil Soo Hyun sambil berlari-lari kecil kearahku.
"Darimana kau?" tanyaku dingin.
"Terjebak macet. Eh.. Iya macet tadi"
"Hah, sejak kapan jalanan ini macet! Sejak kapan jarak 5 kilo dari rumahmu macet! Alasan saja!"
"Jangan marah chagiya!" tiba-tiba ia memelukku. Ini selalu meluluhkanku.
"Ne, ayo kita jalan, Oppa" aku menggandeng tangannya dan mulai meninggalkan tempat kami berdiri.

Author POV
Kyuri menggandeng tangan Soo Hyun dan mulai melangkah. Entah mengapa hatinya begitu bahagia setiap kali ia berjalan bergandengan dengan Soo Hyun begini. Semuanya terasa indah saat ia dan Soo Hyun berdua. Tiba-tiba Soo Hyun memasukkan tangan mereka ke dalam saku kiri jaket Soo Hyun. Namja itu tersenyum pada yeojanya. Hangat. Itu yang terasa.
"Chagiya, kau mau kemana?"
"Bagaimana kalau kita ke pantai, Oppa? Kan kalau dari sini hanya lima belas menit?"
"Begitu? Tempat yang pas. Kajja!"
"Ah Oppa bukankah kita sudah sering kesana? Kenapa baru mengatakan jika itu tempat yang pas?"
"Haha.. Kau tidak mengerti chagiya! Kajja kita pergi!"
Setelah memberhentikan taksi, mereka pergi ke pantai. Menikmati semilir angin yang berhembus menerpa wajahnya dan Soo Hyun. Kyuri menyandarkan kepalanya ke bahu Soo Hyun dan melingkarkan tangannya ke tangan kiri namja itu. Matanya terpejam. Ia ingin terus seperti ini.
"Oppaa..."
"Hm?"
"Kau ingin mengatakan apa?"
Soo Hyun beringsut dari posisinya. Kini posisi mereka berhadapan.
"After you'd graduate. Will you marry me?" Soo Hyun menyerahkan sepasang cincin untuk Kyuri.
Ia speechless menatap Soo Hyun melamarnya. Tapi kenapa ekspresi Soo Hyun tidak memancarkan kebahagiaan? Apa dia tidak bahagia? Tapi ditepisnya semua anggapan itu.
"Ne, Oppa. Aku akan fikirkan"
Soo Hyun memeluk yeoja itu lagi. Erat. Perlahan air mata Kyuri jatuh. Bukan karena sedih, tapi lebih karena ia tak bisa mengungkapkan kebahagiaannya.

---home---
Yun Ho menekan menu 'Slide Mode' dan mulai memfokuskan pandangannya pada iPad itu. Matanya menyiratkan kebahagiaan disetiap tatapannya pada semua foto-foto yang ada di sana. Karena anak inilah ia bertahan. Karena anak inilah sampai saat ini Yun Ho masih betah sendirian. Karena dalan hatinya ia tak pernah kesepian... Tak pernah sekalipun.
"Oppaa... Aku pulaang" suara itu mengagetkannya. Segera ia menutup fitur itu.
"Ne. Cepat sekali?"
"Oppa menyindirku? Aish! Ah, Oppa. Eomma dan Appa belum pulang, ne?"
"Iya.. Mereka baru berangkat ke Boston sampai dua bulan ke depan"
"Aish. Selama itukah?"
Kyuri melangkahkan kakinya menuju kamar itu. Hatinya dongkol lagi-lagi ditinggal eomma dan appanya. Padahal ia ingin mengutarakan keinginannya berlibur ke Daegu bersama mereka. Tapi rasanya itu akan sia-sia. Daridulu hanya Oppanya lah yang mengerti tentangnya. Hanya dia. Tapi hari ini ia menemukan kebahagiaan lain bersama Soo Hyun yang baginya tak akan terhapus dalam masa hidupnya. Ia bahagia sampai akhirnya tertidur dengan masih meninggalkan seulas senyum di bibirnya.

@ Kyuri's bedroom
3 : 30 pm
Kyuri mengerjap-ngerjapkan matanya setelah tidur selama dua jam lebih itu. Matanya masih berat dan masih sipit. Dicarinya ponsel yang entah ia geletakkan dimana. Diraihnya ponsel itu. Ia ingin menelfon Soo Hyun karena mimpi yang barusan ia dapat.
"Yo.. yoboseyo"
"..."
"Nugu?"
"..."
"MWO?! A..aniya. Andwae, naneun Soo Hyun ya chingu. Ne. Kamsahamnida"
Hati Kyuri seperti dihancurkan dalam sekali hantaman saja. Mendadak matanya panas, dan langsung dibanjiri dengan air mata hangat itu. Kepalanya pusing. Semua seperti sia-sia saja. Tidak ada artinya. Kyuri membanting ponselnya lalu membenamkan mukanya pada bantal yang ia peluk. Rasanya ia lelah dan sangat lelah. Dilemparnya cincin yang sudah melekat di jari manisnya itu jauh-jauh. Mendadak ia jijik dengan Soo Hyun. Apa-apaan ini?

-------- next day -------
Yun Ho menatap adiknya. Heran sekaligus bingung. Tak biasanya yeodongsaengnya itu terlihat kusut. Bahkan tatanan rambutnya sangat berantakan. Seolah menegaskan bahwa adiknya ini benar-benar terjebak dalam masalah besar.
"Annyeong, Kyuriya. Gwenchana?" tanya Yun Ho.
"..."
"Ya!" Yun Ho mengguncangkan tubuh Kyuri.
"Haaaaa!!! HUAAAA!!!" tiba-tiba Kyuri memeluk Oppanya.
"Aigoo.. kau ini kenapa?" Yun Ho balas memeluk adiknya.
"Op.. Oppa aku... patah hati"
"HUAHAHAHHAHHA!! Adik kecilku sudah bisa patah hati ternyata! HAHAHAHA"
Yun Ho tertawa sangat kencang sampai matanya hampir mengeluarkan air mata.
PLETAK! Kyuri menjitak kepalanya.
"Aish. Apa sebegitu sakitnya?"
"Oppa.. makanya dong punya pacar!! Bagaimana kalau oppa berpacaran dengan temanku saja? Dia sudah lama naksir Oppa"
 
Mendadak Yun Ho terdiam. Senyumannya mendadak memudar. Pelukannya mengendur. Ditatapnya raut wajah adiknya itu dengan damai. Dipegangnya dua pundak yang sudah tidak lagi terguncang itu. Bibirnya membuka...
"Karena aku memilikimu, aku tak pernah merasa sendirian. Kadang aku bingung. Kau itu adikku atau orang yang aku cintai? Saat bersamamu, aku melupakan semua tentang wanita"
"Nado, oppa" wajahnya tertunduk lebih dalam.
"Aku sering berandai-andai seandainya kau bukan kakak kandungku..." tambah Kyuri.
"Kau fikir aku menyukaimu?" tanya Yun Ho.
"M.. Mungkin"

Kyuri POV

"Karena aku memilikimu, aku tak pernah merasa sendirian. Kadang aku bingung. Kau itu adikku atau orang yang aku cintai? Saat bersamamu, aku melupakan semua tentang wanita" perkataannya membuatku tersentak.
"Nado, oppa" entah mendapat keberanian darimana aku mengatakannya.
"Aku sering berandai-andai seandainya kau bukan kakak kandungku..." tambahku. Aku yakin mukaku sudah semerah kepiting saus inggris (?)
"Kau fikir aku menyukaimu?" tanya Yun Ho oppa.
"M.. Mungkin"
Fikiranku mulai menggila. Melayang dalam tingkat khayalan yang terjauh dan membawaku dalam sakit dari sisi yang lain. Yun Ho oppa terus menatapku membuatku menangis lebih lama. Ia menghapus semua air mata yang membanjiri pipiku. Tiba-tiba salah seorang pelayan kami menghampiri kami.
"Maaf tuan dan nona muda Lee. Ada tamu di depan"
"Nuguya?" tanya Yun Ho oppa.
"Mianhae. Saya tidak mengerti Tuan, Nona"
"Baik. Tunggu sebentar. Chagiya, sekarang tersenyumlah. Sedang ada tamu. Jangan menangis, arra?" ia memberikan kelingkingnya.
"Ne!"
"Pintar!" Yun Ho oppa mengacak rambutku pelan.
Ia melangkah mendahuluiku. Sementara pelayan tadi langsung membantuku berdiri.
"Nona muda, seandainya anda bukan adik kandung Tuan muda Lee. Kalian adalah pasangan yang sangat serasi!"
"Jinjja?" aku memaksakan seulas senyum.
"Ne. Saya serius"
Ia menuntunku menuju ruang tamu. Aku bingung melihat seorang ahjumma dan ahjussi berdiri di ambang pintu. Ahjumma itu sudah menangis dan ahjussi itu menenangkannya. Sementara Yun Ho oppa seperti terpaku di tempatnya. Pandangan ahjumma itu beralih ke arahku.
"Anakkuu.....!!"
Apa? Aku...? Tubuhku lemas dan aku limbung begitu saja. Beban apalagi ini?!
 ----------------------------------
Dont forget to RCL! Next part itu part terakhirnya ya! Tadinya mau bikin oneshoot tapi tar kepanjangan. Mian untuk typonya! Gomawoo!!:D

0 komentar:

Posting Komentar

See You Soon! Keep Read, Enjoy and Love!