Pages

Kamis, 21 Juni 2012

A Secret Behind You (1/2)

Author : Elfrida
Maincasts : Lee Yun Ho (Ji Yun Ho)
                : Lee Kyu Ri
                : Kim Soo Hyun
Other Casts : Lee Family
                   : found by yourself hehe:p

 Lee Yun Ho (Ji Yun Ho)
Lee Kyu Ri
------------
Author POV
Teriakan seorang yeoja menggema ke seluruh ruangan. Suaranya yang super melengking itu membuat semua orang yang ada di rumahnya menghampirinya. Mereka hanya bisa ber oh ria saat mendapati sang penyanyi sedang cengar cengir tidak jelas dan menarik-narik tangan mamanya.
"Hehe, maaf para hadirin sekalian yang terhormat" kata Kyu Ri dengan tampang sok manis dan langsung menarik tangan mamanya.
PLETAKK! Satu jitakan sukses mengenai kepalanya.
"Yakk! Oppa kenapa menjitakku seenak jidatnya?!"
"Dasar manja!" ucap Yun Ho santai sambil meninggalkan adiknya.
"Mama.. Kenapa oppa jahat sekali padaku?"
"Oppamu sebenarnya menyayangimu, chagiya! Hanya saja ia tidak tahu cara mengatakannya padamu" jawab sang mama sambil mengelus rambut putrinya itu.
"Mama, tolong gantikan perbanku. Tadi basah kena air waktu cuci tangan hehehe"
Tangan kirinya masih terluka. Bekas kecelakaannya setelah kebut-kebutan dengan ducati miliknya tiga hari yang lalu. Karena tidak konsentrasi akhirnya motor Kyuri oleeng dan menghantam pembatas jalan. Tangan kirinya sobek dan cedera. Kakinya luka-luka. Bibirnya berdarah karena terkena pecahan kaca. Tetapi kepalanya selamat.

Kyuri masih terdiam sambil mengerucutkan bibirnya. Sedari tadi oppanya hanya diam dan berkonsentrasi memacu motornya. Motor sang oppa hampir sama dengannya. Hanya saja warna mereka berbeda. Milik Yun Ho merah dan milik Kyuri putih.
"Oppa.. Cepatlah sedikit!"
"Kau mau cari mati huh?! Tanganmu itu sedang di gips. Mana bisa memelukku!"
"Huft. Tau gitu tadi aku minta jemput  Soo Hyun saja!"
Yun Ho menghentikan laju motornya. Dan menepi di trotoar.
"Aish oppa. Kenapa berhenti?"
"Telfon namjachingumu itu. Cepat. Dan turun dari motorku"
"Oppaa..."
"Turuunn!!"
Kyuri akhirnya mengalah dan hampir turun. Tapi Yun Ho mencegahnya. Dipegangnya tangan kanan yeoja itu agar tetap berada di sana. Bersamanya, didekatnya.
"Oppa hanya bercanda, chagiya. Aku khawatir denganmu"
Seulas senyum terukir di bibir Kyuri. Mendadak jantungnya beradu seperti sedang menunggu sebuah pengumuman penting. Panggilan itu? Chagi? Oppanya tak pernah memanggilnya seperti itu. 
"Ne. Aku mengerti oppa"
Motor itu kembali melaju dengan kecepatan standar. Yun Ho memang cukup trauma dengan apa yang menimpa adiknya. Hatinya sakit saat melihat sang adik koma selama dua hari dan hampir kehilangan nyawanya jika saja Tuhan tidak memberikan mukjizat untuk Kyuri.
-----
"Lalalalalalalalalalal..." Kyuri mulai menyanyi lagi sambil memasuki kelas XII.IPA 7. Kelas sang oppa.
"Aish jinjja. Berhentilah bersenandung! Kau membuat kepalaku sakit!"
"Aigoo. Oppa jahat sekali. Oppa temani aku ke kantin, jebaal! Aku tadi sedang dipanggil Han Sungsaenim saat teman-temanku pergi ke kantin!"
"Aaahh! Kau tak tahu apa aku sedang belajar? Sebentar lagi ulangan matematika!"
"Oppaaa! Istirahat kan masih 30 menit lagi! Ayoo.. Jebaal!"
"Tap..."
Kyuri mencium dahi Yun Ho yang berkeringat itu. Jika sudah begini, Yun Ho pasti kalah. Adiknya ini memang selalu begitu. Selalu membuatnya luluh. 
"Oppa, dahinya basah. Emang oppa habis ngapain sih? Olahraga dari tadi jam lima ya sampe sekarang?" mata Kyuri membulat.
"HEH! Kau itu! Sudah sudah ayo ke kantin!"
Yun Ho menarik adiknya yang meloncat-loncat karena sang kakak bersedia mengantarkannya ke kantin. Jika sudah begini, Kyuri merasa aman selain bersama Soo Hyun, sang namjachingu. Tapi bagaimanapun, rasa sayangnya pada Oppanya tidak bisa dibayar dengan apapun. Karena jauh di lubuk hatinya, oppanya itu lebih berharga daripada Soo Hyun. Bahkan seringkali Kyuri berimajinasi jika Yun Ho bukanlah kakak kandungnya...

Yun Ho POV
Aish jinjja. Adikku ini memang queen of aegyo. Pintar sekali mengambil hati kakaknya. Aku heran, eomma bisa-bisanya melahirkan anak semanja dia. Aku heran dengan sikapnya yang selalu seperti anak kecil. Apa dia tidak sadar sudah kelas sebelas, huh?!
"Oppa. Gomawoyo!"
"Aish kau ini. Ada maunya" tiba-tiba aku punya rencana evil.
"Oppa kenapa sudah bereinkarnasi jadi setan?" tanyanya dengan innocent face. Wajahnya sangat lucu! Lihat wajahmu Kyuri! Haha!!
"Kyuri-ya.. Kau harus..."
Glek.
"Membuatkan jjangmyeon untuk oppa sore ini!"
"OPPAA!! AKU KAN TIDAK BISA MEMASAAK!" katanya lalu menggembungkan kedua pipinya dan mengerucutkan bibirnya. Kalau sudah begini aku tidak tahan untuk err~ mencubit pipinya! Haha kalian kira aku yadong pada adikku sendiri?!
"Yakk, jangan marah Kyurii.. Nanti kita masak berdua, arra?" kataku sambil memberikan kelingking kananku.
"Ne, oppa. Nanti kita masak berdua! Oppa aku kembali ke kelasku dulu, ne?" ia lalu mencium pipiku.
YAK! Kenapa hatiku jadi dagdigdug begini? Ah Tuhan apa aku tidak normal? Kenapa aku merasa deg-degan dengan adikku sendiri! aish jinjja. Mungkin karena ia sudah banyak berubah...

Kyuri POV
Aigoo.. Soo Hyun oppa lama sekalii!Aku sudah menunggunya hampir empat puluh lima menit! Membuatku berdiri ditengah suhu dingin dengan waktu yang lama ini.. Aish jinjja! Aku hampir membeku. Apalagi Yun Ho oppa sedang ngambek karena tau aku akan pulang dengan Soo Hyun Oppa. Entahlah menurutku dia cemburu. Tapi bukan sebagai kakak. Sebagai namja lain tentunya. Errr~ Kenapa aku berpikiran begini?
"Chagiyaa!" panggil Soo Hyun sambil berlari-lari kecil kearahku.
"Darimana kau?" tanyaku dingin.
"Terjebak macet. Eh.. Iya macet tadi"
"Hah, sejak kapan jalanan ini macet! Sejak kapan jarak 5 kilo dari rumahmu macet! Alasan saja!"
"Jangan marah chagiya!" tiba-tiba ia memelukku. Ini selalu meluluhkanku.
"Ne, ayo kita jalan, Oppa" aku menggandeng tangannya dan mulai meninggalkan tempat kami berdiri.

Author POV
Kyuri menggandeng tangan Soo Hyun dan mulai melangkah. Entah mengapa hatinya begitu bahagia setiap kali ia berjalan bergandengan dengan Soo Hyun begini. Semuanya terasa indah saat ia dan Soo Hyun berdua. Tiba-tiba Soo Hyun memasukkan tangan mereka ke dalam saku kiri jaket Soo Hyun. Namja itu tersenyum pada yeojanya. Hangat. Itu yang terasa.
"Chagiya, kau mau kemana?"
"Bagaimana kalau kita ke pantai, Oppa? Kan kalau dari sini hanya lima belas menit?"
"Begitu? Tempat yang pas. Kajja!"
"Ah Oppa bukankah kita sudah sering kesana? Kenapa baru mengatakan jika itu tempat yang pas?"
"Haha.. Kau tidak mengerti chagiya! Kajja kita pergi!"
Setelah memberhentikan taksi, mereka pergi ke pantai. Menikmati semilir angin yang berhembus menerpa wajahnya dan Soo Hyun. Kyuri menyandarkan kepalanya ke bahu Soo Hyun dan melingkarkan tangannya ke tangan kiri namja itu. Matanya terpejam. Ia ingin terus seperti ini.
"Oppaa..."
"Hm?"
"Kau ingin mengatakan apa?"
Soo Hyun beringsut dari posisinya. Kini posisi mereka berhadapan.
"After you'd graduate. Will you marry me?" Soo Hyun menyerahkan sepasang cincin untuk Kyuri.
Ia speechless menatap Soo Hyun melamarnya. Tapi kenapa ekspresi Soo Hyun tidak memancarkan kebahagiaan? Apa dia tidak bahagia? Tapi ditepisnya semua anggapan itu.
"Ne, Oppa. Aku akan fikirkan"
Soo Hyun memeluk yeoja itu lagi. Erat. Perlahan air mata Kyuri jatuh. Bukan karena sedih, tapi lebih karena ia tak bisa mengungkapkan kebahagiaannya.

---home---
Yun Ho menekan menu 'Slide Mode' dan mulai memfokuskan pandangannya pada iPad itu. Matanya menyiratkan kebahagiaan disetiap tatapannya pada semua foto-foto yang ada di sana. Karena anak inilah ia bertahan. Karena anak inilah sampai saat ini Yun Ho masih betah sendirian. Karena dalan hatinya ia tak pernah kesepian... Tak pernah sekalipun.
"Oppaa... Aku pulaang" suara itu mengagetkannya. Segera ia menutup fitur itu.
"Ne. Cepat sekali?"
"Oppa menyindirku? Aish! Ah, Oppa. Eomma dan Appa belum pulang, ne?"
"Iya.. Mereka baru berangkat ke Boston sampai dua bulan ke depan"
"Aish. Selama itukah?"
Kyuri melangkahkan kakinya menuju kamar itu. Hatinya dongkol lagi-lagi ditinggal eomma dan appanya. Padahal ia ingin mengutarakan keinginannya berlibur ke Daegu bersama mereka. Tapi rasanya itu akan sia-sia. Daridulu hanya Oppanya lah yang mengerti tentangnya. Hanya dia. Tapi hari ini ia menemukan kebahagiaan lain bersama Soo Hyun yang baginya tak akan terhapus dalam masa hidupnya. Ia bahagia sampai akhirnya tertidur dengan masih meninggalkan seulas senyum di bibirnya.

@ Kyuri's bedroom
3 : 30 pm
Kyuri mengerjap-ngerjapkan matanya setelah tidur selama dua jam lebih itu. Matanya masih berat dan masih sipit. Dicarinya ponsel yang entah ia geletakkan dimana. Diraihnya ponsel itu. Ia ingin menelfon Soo Hyun karena mimpi yang barusan ia dapat.
"Yo.. yoboseyo"
"..."
"Nugu?"
"..."
"MWO?! A..aniya. Andwae, naneun Soo Hyun ya chingu. Ne. Kamsahamnida"
Hati Kyuri seperti dihancurkan dalam sekali hantaman saja. Mendadak matanya panas, dan langsung dibanjiri dengan air mata hangat itu. Kepalanya pusing. Semua seperti sia-sia saja. Tidak ada artinya. Kyuri membanting ponselnya lalu membenamkan mukanya pada bantal yang ia peluk. Rasanya ia lelah dan sangat lelah. Dilemparnya cincin yang sudah melekat di jari manisnya itu jauh-jauh. Mendadak ia jijik dengan Soo Hyun. Apa-apaan ini?

-------- next day -------
Yun Ho menatap adiknya. Heran sekaligus bingung. Tak biasanya yeodongsaengnya itu terlihat kusut. Bahkan tatanan rambutnya sangat berantakan. Seolah menegaskan bahwa adiknya ini benar-benar terjebak dalam masalah besar.
"Annyeong, Kyuriya. Gwenchana?" tanya Yun Ho.
"..."
"Ya!" Yun Ho mengguncangkan tubuh Kyuri.
"Haaaaa!!! HUAAAA!!!" tiba-tiba Kyuri memeluk Oppanya.
"Aigoo.. kau ini kenapa?" Yun Ho balas memeluk adiknya.
"Op.. Oppa aku... patah hati"
"HUAHAHAHHAHHA!! Adik kecilku sudah bisa patah hati ternyata! HAHAHAHA"
Yun Ho tertawa sangat kencang sampai matanya hampir mengeluarkan air mata.
PLETAK! Kyuri menjitak kepalanya.
"Aish. Apa sebegitu sakitnya?"
"Oppa.. makanya dong punya pacar!! Bagaimana kalau oppa berpacaran dengan temanku saja? Dia sudah lama naksir Oppa"
 
Mendadak Yun Ho terdiam. Senyumannya mendadak memudar. Pelukannya mengendur. Ditatapnya raut wajah adiknya itu dengan damai. Dipegangnya dua pundak yang sudah tidak lagi terguncang itu. Bibirnya membuka...
"Karena aku memilikimu, aku tak pernah merasa sendirian. Kadang aku bingung. Kau itu adikku atau orang yang aku cintai? Saat bersamamu, aku melupakan semua tentang wanita"
"Nado, oppa" wajahnya tertunduk lebih dalam.
"Aku sering berandai-andai seandainya kau bukan kakak kandungku..." tambah Kyuri.
"Kau fikir aku menyukaimu?" tanya Yun Ho.
"M.. Mungkin"

Kyuri POV

"Karena aku memilikimu, aku tak pernah merasa sendirian. Kadang aku bingung. Kau itu adikku atau orang yang aku cintai? Saat bersamamu, aku melupakan semua tentang wanita" perkataannya membuatku tersentak.
"Nado, oppa" entah mendapat keberanian darimana aku mengatakannya.
"Aku sering berandai-andai seandainya kau bukan kakak kandungku..." tambahku. Aku yakin mukaku sudah semerah kepiting saus inggris (?)
"Kau fikir aku menyukaimu?" tanya Yun Ho oppa.
"M.. Mungkin"
Fikiranku mulai menggila. Melayang dalam tingkat khayalan yang terjauh dan membawaku dalam sakit dari sisi yang lain. Yun Ho oppa terus menatapku membuatku menangis lebih lama. Ia menghapus semua air mata yang membanjiri pipiku. Tiba-tiba salah seorang pelayan kami menghampiri kami.
"Maaf tuan dan nona muda Lee. Ada tamu di depan"
"Nuguya?" tanya Yun Ho oppa.
"Mianhae. Saya tidak mengerti Tuan, Nona"
"Baik. Tunggu sebentar. Chagiya, sekarang tersenyumlah. Sedang ada tamu. Jangan menangis, arra?" ia memberikan kelingkingnya.
"Ne!"
"Pintar!" Yun Ho oppa mengacak rambutku pelan.
Ia melangkah mendahuluiku. Sementara pelayan tadi langsung membantuku berdiri.
"Nona muda, seandainya anda bukan adik kandung Tuan muda Lee. Kalian adalah pasangan yang sangat serasi!"
"Jinjja?" aku memaksakan seulas senyum.
"Ne. Saya serius"
Ia menuntunku menuju ruang tamu. Aku bingung melihat seorang ahjumma dan ahjussi berdiri di ambang pintu. Ahjumma itu sudah menangis dan ahjussi itu menenangkannya. Sementara Yun Ho oppa seperti terpaku di tempatnya. Pandangan ahjumma itu beralih ke arahku.
"Anakkuu.....!!"
Apa? Aku...? Tubuhku lemas dan aku limbung begitu saja. Beban apalagi ini?!
 ----------------------------------
Dont forget to RCL! Next part itu part terakhirnya ya! Tadinya mau bikin oneshoot tapi tar kepanjangan. Mian untuk typonya! Gomawoo!!:D

Minggu, 10 Juni 2012

Unknown Feelings (Two Shoot)

Author : Elfrida Aiko
Maincasts : Greathens Aiko (Grea)
                     : Henry Lau (Henry)
                     : Christian Sanu (Christ)
Subcasts     : Iruna (Nana)
                     : Jenne
                     : Robert
                     : e.t.c.
Rating : 13+
Summary : This is pure made by my self. Sorry if this wasnt perfect. Got it?

-start-
Author POV
Grea masih menahan amarahnya. Mukanya merah padam. Kejadian hari ini mengingatkan Grea pada kejadian tujuh tahun lalu. Ditamparnya muka cowok yang sudah tertawa itu.
“Jangan harap... aku memaafkanmu lagi besok” 
“Terserah. Nyatanya kau kalah lagi denganku. Lebah bbabo!” 
“Cih, katak bbabo!” gadis itu kemudian menangis, memalingkan mukanya dan pergi meninggalkan Henry. Sang rival dan musuh terbesar dalam hidupnya...

Grea POV
            Aku menuju ke rumah Christ Oppa yang tidak begitu jauh dari kampus dengan mengemudikan Hyundai hitam kesayanganku. Sedikit kuceritakan, Christ adalah pacarku sejak satu tahun lalu dan dua bulan lalu ia divonis menderita kanker hati. Tapi hal itu tak mengurangi rasa cintaku padanya.
“Oppaaa!!” aku menghambur di pelukannya begitu ia membukakan pintu. 
“Nee.. Oppa disini”
Matanya masih sayu dan wajah tampan itu semakin pucat. Kadang aku merasa kasihan padanya. Tuhan mengapa Kau tidak adil? T_T Matanya yang teduh memancarkan ketenangan yang tak Grea peroleh dari siapapun. Ia tak bisa membayangkan jika Christ harus pergi meninggalkannya suatu hari... Jika ia boleh berharap, sembuhkan Christ saat ini juga...

Henry POV
            Appa memanggilku dari ruang kerjanya padahal saat itu aku sedang bernyanyi bersama adikku, Yeona. Yeona mengangkat bahunya, memberikan isyarat agar aku segera pergi ke ruang kerjanya. Aku meninggalkan Yeona yang masih duduk di balkon sambil tersenyum memandangku.
“Ada apa, Appa?” tanyaku to the point. 
“Duduklah, Henry. Appa ingin memberitahu mu sesuatu...” 
“Ne. Apa itu, Appa?” 
“Appa akan menjodohkanmu dengan anak dari kolega Appa. Tapi Appa belum memberitahunya. Bagaimana? Kau setuju?” 
“HAH?! Appa bercanda? Aku sudah mempunyai pacar Appa” kataku saking shocknya. 
“Bawalah pacarmu kemari besok lusa” tiba-tiba Eomma dan Yeona masuk. 
“Ah, kalian menyuruhku menikah, ne?” 
“Ah, Koko kalau belum punya pacar bilang saja. Lagipula anak kolega Appa cantik sekali. Namanya Athe” 
“Aku tidak tertarik. Baiklah akan kubawa dia kemari besok lusa. Tapi ada apa kalian menyuruhku menikah segera?" 
“Kau akan segera jadi penerus Appa, Tuan Lau”
Mereka tersenyum. Benar-benar tersenyum dengan ekspresi yang tidak aku mengerti. Sekejap rasa sakit itu kembali... Nana! Kemana dia?!Kenapa belum kembali sejak sepuluh tahun yang lalu?!

-flashback-
“Aku akan kembali, Lau”
“Aku percaya padamu. Tapi kapan?”
“Dalam bulan Juni, sepuluh tahun lagi”
Langkah kakinya menjauh, semakin menjauh.... Aku tidak mengerti tapi air mata ini terus menetes dariku yang masih berusia sebelas tahun. Cinta pertamaku... hilang!
-end-

Aku masih terdiam di tempat itu, terdiam dengan segala kebisuan dan kesakitan yang kurasakan atas cinta pertamaku. Setelah Nana pergi, tak ada lagi yang mengisi hariku sebagai orang yang kucintai. Hanya orang yang kubenci. Dialah Grea...

-flashback-
“Dasar kau jelek! Gendut! Pendek! Cupu pula!”
“Kau playboy! Sudah berapa gadis yang kau cium huh?!”
Chuu~aku menciumnya. Dia terbelalak dan melebarkan matanya. Anehnya dia tak melepasnya. Bagaimana mau melepasnya, tubuhnya saja kutahan dengan tanganku HAHA!
“Kau jahat sekaliii!!!!!” bentaknya setelah aku melepaskannya. Ia lalu menangis dan pergi entah kemana. Kemanaa kemanaa keemaaanaaaa~~
“Hahahahaha. Kurasa sekarang kaulah rivalku”
-end-

Tunggu, kenapa aku tak meminta bantuannya saja?! Sambil menunggu Nana. Aku yakin ia akan kembali, segera!!

Author POV
Henry berlari mencari gadis yang sudah berbeda jauh setelah tujuh tahun lalu itu. Tubuhnya makin kurus dan wajah cantiknya semakin terpancar. Tapi Henry sama sekali tidak terpengaruh pada Grea.
“Haloo, lebah bbabo!” 
“...” 
“Kenapa kau diam? Takut, huh? Tenanglah aku tak akan menciummu. Aku hanya ingin meminta bantuanmu” 
“..." 
“YA! Bicaralaahh” 
“Apa?” jawabnya dingin.
Henry membisikkan sesuatu.
“MWO?! KAU GILA?!” itu lebih terlihat seperti bentakan daripada shock-__- 
“Ish shhtt.. Kita dilihatin satu kelas!” 
“Otakmu sudah sinting! Banyak gadis cantik disini tapi kau memilihku!” 
“Ayolaah!” 
“Tidak!” 
“IYAA!” 
“TI~” 
Chuu~ 
“YAK KENAPA KAU SELA~” 
Chuuu~ 
“Baik baik aku akan melakukannya tapi izinlah dulu pada Christ Oppa”
Henry segera menelfon Christ saat itu juga. Parahnya, Christ menyetujui rencana Henry. Baiklah, itu memang menyakitkan bagi Grea. Intinya, besok dia akan langsung bertemu dengan orang tua Henry...

Henry POV
Aku menjemput Grea di rumahnya. Rumah itu tak banyak berubah sejak tujuh tahun lalu. Grea keluar dengan minidress bunga-bunga yang dipadu dengan blazer putih. Aku sempat terpesona dengannya. Tapi dasar Grea, mengapa rambutnya dikuncir ekor sapi? -_-
“YAK! RAMBUTMU!” spontan aku menarik kuciran itu. Aku sempat terpesona saat rambut itu tergerai. Kaya figuran iklan shampoo~ 
“Kenapa kau menariknya? Ish menyusahkan saja” 
“Kau... cantik” YAK! AKU BILANG APA BARUSAN? 
“Hah? Aku bodoh?” 
“Tidak. Kau terlihat agak sedikit lebih ‘bersinar”
Ia hanya tersenyum simpul sambil kembali menatap depan. Aku segera memacu mobilku kembali ke rumah. Appa dan Eomma sudah menunggu di teras saat kami sampai. Ada Yeona juga disana.

Aku mendadak salting saat menggandeng tangannya. Bagaimana tidak, terakhir tangan yang kugandeng adalah tangan Yeona, adikku sendiri. Aku melangkah mantap menuju ke teras rumah dengan Grea disampingku.
“Ini Ma, Pa. Pacar aku, Grea” 
“Ohh.. Iyaa.. Bukannya ini yang dulu tetangga kita itu?” tanya Appa. 
“Halo Tante, Om. Eh iya dulu rumah saya di deket sini” 
“Nggak nyangka ya, jodoh” ucap Eommaku. Dalam hati aku mencibir ‘Cih otak gue udah ketuker sama otak sapi kali kalo bisa bener sama dia’
Tiba-tiba Eomma dan Appa berbisik. Entah apa maksudnya.
“Sudah berapa lama pacaran?” 
“Sekitar delapan bulan, tante”
Dan begitulah yang mereka tanyakan. Itu lagi itu lagi. Aku hanya nyengir kuda saat disenggol masalah itu. Aku lebih memilih melanjutkan main game di iPhone ku daripada duduk disini. Membuatku bosan. Hey Nana.. Kapan pulaangg?!

Author POV
Setelah Appa dan Eomma selesai ‘menginterogasi’ Grea, aku mengantarnya pulang. Sepanjang perjalanan aku tidak luput (?) untuk menggodanya..
“Ingaat, dua bulan lagi kita bertunangan. Lalu menikah” 
“Mimpilah kau. Aku tidak menyukaimu” 
“Dan kau harus tahu kalau aku masih menunggu Nana!!!” 
“Cish, aku tau itu. Kau sudah bercerita bahwa dalam bulan ini Nana akan kembali!”
Tiba-tiba ponselku berdering... dan! Gotcha! SMS dari... IRUNAAA!!!

From : Iruna
Henry^^ apa kabarmu huh? Aku menunggumu di Tera Cafe. Datanglah sekarang! Ppaliwo!

“Nana...” tanpa sadar Henry mendesis. Grea yang ‘tau diri’ segera membuka pintu mobil itu. 
“Kau... mau kemana?” Henry menahan tangannya. 
“Pergilah. Temui Nana. Ia akan menunggumu lebih lama”
Henry sempat berfikir sejenak lalu melepaskan genggaman itu. Walau agak enggan akhirnya ia tetap melaju menemui Nana.Nanaaaa... finally I can meet you again! :D
-----------------------------------------
Tunggu buat part 2 nya yaa!! :D

Kamis, 07 Juni 2012

No Reason Why I Love You (4)

When you walk away
I count the steps that you take
Do you see how much I need you right now?
When you’re gone
The pieces of my heart are missing you
When you’re gone
The face I came to know is missing too
(Avril Lavigne - When You're Gone) OST Part 5
-start-

Author POV
Yoo Ra menangis saat seseorang memeluknya. Sejenak kehangatan menjalari sekujur tubuhnya. Ia tak berani menoleh. Feelingnya mengatakan itu adalah orang yang sedang dicarinya saat ini... Orang yang diinginkannya melebihi oppanya. Orang yang mengisi separuh bagian hatinya yang telah habis... Tapi suara itu menyentakkan semua harapannya.....
"Chagiya.. Ternyata kau disini? Aku mencarimu dengan semua member tadi" ucap suara itu sambil memeluk Yoo Ra erat.
"Aniya. Aku baik-baik saja, oppa. Aku sedang ingin sendiri, oppa tau kan?" jawab Yoo Ra lembut.
"Ne. Cepatlah tidur. Oppa mengkhawatirkanmu"
"Oppa tidur dulu saja ya? Jebal. aku tidak ingin diganggu"
"Dwaetseoyo. Nanti kau cepat tidur juga ya?" ucap Siwon sambil mengacak rambut Yoo Ra pelan.
Pupus sudah harapan yeoja itu untuk bertemu dengan Kyuhyun. Sejenak diingatnya siluet yang melihatnya sewaktu menangis dengan Siwon. Tak ada miripnya sama sekali. Tapi Yoo Ra tak ambil pusing. Mungkin itu hanya halusinasinya karena ia terlalu memikirkan Kyuhyun.

Yoo Ra kembali berbaring dengan headset di telinganya. Matanya tidak lagi terpejam dan terus memandang bintang. Cairan bening itu meluruh dari tempatnya bersarang. Inilah akhir dari luapan emosi dan segala pertahanan Yoo Ra. Tiba-tiba headsetnya dicopot oleh seseorang yang telah berbaring di sampingnya. Kebalikan dengan posisi Yoo Ra. Ia mengira itu adalah Siwon yang kembali menghampirinya.
"Oppaya.. kembalilah. Aku ingin sendiri"
"..."
"YA! Oppa tak dengarkan aku?" ucapnya sambil terus memandang bintang yang tersebar luas di langit malam.
"......"
Kesal, ia menoleh ke samping kanannya. Muka yang terbalik dengan mukanya, tapi dengan begitu ia sudah bisa melihatnya dengan jelas. Mulutnya terbuka, membentuk formasi o yang sukses ditunjukkannya-_-
"Kyu.. kyuhyunya? Kapan kau kembali?"
"Kau merindukanku, huh? Jangan banyak bersuara atau kita tidak bisa berduaan"
"YA! Jawab dulu pertanyaanku!"
"Pagi ini... Apa itu penting?"
"Errghh... Tidak. Aku hanya ingin tau saja. Kenapa bukan aku yang mengawalmu"
"Bagaimana mau mengawalku jika kau selalu disamping Siwon hyung. Kau tahu? Aku cemburu!"
"Hah?"
"Aku akan menyanyi untukmu. Dengarkan, jebal!"
Kyuhyun mulai menyanyikan sebuah lagu.
I don’t need anyone else, it’s only you
When you ask again, it’s only you
Even if you already have another love
I can’t forget you, I can’t turn back around

The moment my eyes began to burn
The moment my heart was captured by you
I have no regret, I chose you
That’s right, it’s you

Oh whatever anyone anyone says, it doesn’t matter to me
Oh whoever whoever curses me, I’ll only look at you
Even when I’m born again, it’s still only you
Even as time goes by
(It's You - Super Junior English Romanization)
Yoo Ra menatap Kyuhyun heran. Kenapa tiba-tiba namja ini menyanyikan sebuah lagu yang jelas-jelas menyiratkan makna "aku ingin merebutnya lagi" itu? Tidak, tidak mungkin untukku. Rutuk Yoo Ra dalam hati. Mukanya tertunduk dalam-dalam meresapi setiap bait yang Kyuhyun nyanyikan. Kini ia sedang dalam lautan dilema di tengah dua orang yang disayanginya...

Kyuhyun POV
Seccara tidak langsung, aku menyampaikan apa yang ada di hatiku untuk dia, Park Yoo Ra. Aku memang terlalu munafik untuk membohongi diriku dan memilih bertunangan dengan Na Young. Tapi daripada Super Junior rusak gara-gara perasaanku dan Siwon hyung yang sama?
"Kenapa menyanyi itu?" tanya Yoo Ra.
"Menurutmu, kenapa?"
"Oppa hanya sedang menggalaukan sesuatu kan?"
"Menggalaukanmu mungkin..."
Air mukanya berubah. Mukanya ditundukkan dalam-dalam dan membuatku tergoda untuk mengangkatnya. Tapi aku memilih memeluknya dalam keterdiaman. Perih, ada luka yang menganga yang mungkin tidak bisa tertutup dengan mudah.
"Jeongmal mianhe, Yoo Ra ya.. Aku terlambat untuk mengatakannya.. Saranghae"
"Ha?" yeoja itu mengangkat mukanya yang sudah basah dengan air mata.
"Kau? Kenapa menangis?"
"Ngg.. tidak. Tunggu, kau benar-benar mencintaiku?" tanyanya dengan nada penuh harap.
"Ne"
"Na.. Nado saranghae"
"Mwo?"
"Nado saranghae Kyu-ya. Hiks. Jeongmal mianhe aku selalu membuatmu sakit hati. Aku terlambat menyadarinya jika aku mencintaimu lebih dari Siwon oppa"
Hiks. Hiks. Hiks.
Selanjutnya hanya sesenggukan darinya yang aku dengar setelah perkataannya. Hatiku lebih sakit lagi. Lebih berat beban yang kutanggung untuk tetap menikah dengan Yoo Ra. Semua yang telah terjadi semakin membuatku pusing. Aku ingin semua berakhir.... Sekarang.

Author POV
Kyuhyun menarik tangan Yoo Ra dan mengajaknya ke dalam dorm. Ia mencari Siwon untuk menjelaskan semua. Yoo Ra hanya mengikutinya dengan muka yang terus tertunduk.. Entah bagaimana ia akan menjelaskannya pada Siwon. Hatinya sudah beku. Tak bisa lagi menahan semua amarah yang meluap di hatinya. Tentang dirinya yang munafik...
"Hyung?" Kyuhyun mengetuk pintu kamar Siwon. 
Tak ada jawaban. Dibukanya pintu itu, dan betapa terkejutnya Kyuhyun ketika melihat Na Young berciuman dengan Siwon disana. Tubuhnya terpaku, bukan karena sakit hati tapi karena kaget. Sementara Yoo Ra yang bingung menatap Kyuhyun terpaku menyeruak dan memegang lengan Kyu kuat-kuat. Air matanya menetes sejenak. Segera ia berlari keluar dorm. Kyuhyun segera mengejarnya. Sementara Siwon dan Na Young belum menyadari kehadiran yeoja dan namja itu...


Yoo Ra POV
Penghianatan ini sungguh nyata. Sakit sekali. Lebih sakit daripada saat kuku.ku terlepas karena tersandung batu. Lebih sakit dari sobeknya kulitku. Benar-benar sakit. Sama sakitnya saat aku harus menahan perasaanku untuk Kyuhyun. Siwon dan Na Young sepertinya belum menyadari keberadaanku dan Kyuhyun. Aku segera berlari hingga keluar dorm. Sampai di sebuah jalan sepi di depan dorm, aku melangkah ke tengah. berusaha mengakhiri hidupku. Dan itu sukses terjadi. Aku masih sempat melihat siluet Kyuhyun sebelum mata ini terpejam.
"Kyu, aku kehilangan semua Kyu.. aku kehilangan semua" kataku sambil terbata. Aku masih sanggup mengatakannya walau mataku sudah terpejam.
"Tidak, kau masih punya aku. Bertahanlah, jebal"
"A.. aniya Kyu. Jeongmal mianhe aku sudah menyakitimu.. Sa.. rang"
Semua berakhir...


Kyuhyun POV
Skip for 2 days..
Dia masih tertidur. Siwon hyung yang mengetahui yeojachingunya tergeletak tak berdaya di rumah sakit tersulut amarahnya begitu mengetahui aku yang menolongnya dan hampir menonjokku saat kuberitahunya. Tapi begitu kuberitahu apa penyebabnya, hyung langsung sangat terpukul. Sementara Na Young masih dengan bodohnya mengatakan bahwa dia lebih mencintaiku daripada Siwon hyung. Tiba-tiba dokter masuk ke kamar Yoo Ra dan dia memberitahu kami bahwa Yoo Ra sudah sadar.
"Annyeong, Yoo Ra ya" sapa Siwon hyung.
"Ne" jawabannya masih dingin.
"Hey, kenapa kau bersedih begitu? Hyung sudah kemari untuk menjengukmu" kataku sambil memegang tangannya.
"Oppa, kita sampai disini saja. Jeongmal mianhe" ucapnya lirih. Air matanya kembali menetes.
"Wae Ra-ya? Wae?" ucap Siwon hyung memastikan.
"Aku tidak bisa menerimamu jika kau masih seperti itu dengan yeoja lain. Aku juga sudah mencintai namja lain. Dan itu Kyuhyun Oppa. Jeongmal mianhe Siwon Oppa-ya. Dan..."
"Mwo?! Dan apa?"
"Aku lumpuh. Kedua kakiku lumpuh. Apa kau masih mau berpacaran dengan yeoja lumpuh sepertiku? Pergilah dengan Na Young atau siapapun itu. Aku tidak peduli"
"Tapi.."
"Jebal..."
Siwon hyung memeluk Yoo Ra sesaat dan meninggalkan ruangan itu. Aku tahu dia sangat terpukul atas kejadian ini. Entah siapa yang memulai, tapi ini benar-benar buruk. Sangat buruk. Aku tidak bisa membayangkan apa jadinya setelah ini. Setelah Siwon hyung keluar, Yoo Ra tak mengucapkan sepatah katapun. Pandangannya kosong dan air mata itu terus mengalir dari pelupuk matanya.


Aku hampir tidak percaya mendengar kata-kata dokter tentang Yoo Ra. Apa? Bisu selektif karena trauma? Dia baru saja berbicara tapi sekarang bisu? Kakinya lumpuh karena tabrakan itu? Apa? Itu semua nyata? Aku ingin menangis saat ini juga mendengar itu semua...
"Katakan itu BOHONG, dokter!"
"Mian, tapi itu hasil diagnosa kami. Ia hanya berbicara jika benar-benar terpaksa. Ia akan kembali berbicara saat traumanya perlahan sembuh. Kalau soal kelumpuhannya.... Itu membutuhkan waktu paling cepat empat tahun untuk disembuhkan"
"Mwo? Jinjja?" air mataku kembali menetes.
Aku kembali ke kamarnya lagi. Kulihat ia masih di posisi yang sama dengan tadi.. Pandangan matanya tidak beralih. Posisi tangannya, kepalanya. Semua masih sama. Tatapan itu hampa.. Ia hanya menoleh sesaat ketika aku mendekatinya dan kembali menatap sisi yang sama... Perlahan aku memeluknya dari smaping ranjang. Membenamkannya dalam pelukan hangat yang kuberikan. Air mataku menetes lagi. Perlahan aku mengecup puncak kepalanya. Cukup lama. Tangannya perlehan memegang lenganku. Ia mendongak mencoba memberikan senyuman. Tapi matanya sembap.. sungguh membuatku miris melihatnya sakit begini..

Andai kau tahu, walaupun kau jadi sakit begini.. Walaupun kau kehilangan kemampuan yang kau miliki untuk berjalan dan berbicara.. Rasa cinta ini tidak akan hilang begitu saja. Justru itu yang menguatkanku. Membuatku bertahan untuk terus mencintaimu...



-to be continued- 

-----------------------------------------
Ini part 4 nya.. Gimana? Kependekan nggak? Geje nggak? Jelek nggak? Ditunggu komennya lewat mana aja yaa..
Tunggu part ke 5 nya sebagai the final part.. Gomawo for reading ^^ yoboseyoo!! 

Minggu, 03 Juni 2012

No Reason Why I Love You (3)

Baby I'm sorry, even when I'm with you, I'm Lonely
I must be lacking when it comes to love
please forgive this horrible person I am

I'm sorry, this is your and my story

I must not be worthy of this thing called love
even though I'm by your side
(Lonely - English Romanization) soundtrack Part 3
 -start-

Yoo Ra POV
1:30 AM
Badanku terasa berat sekali, kepalaku berat, hidungku penuh. Tapi rasanya hangat sekali. Aku tidak ingat apa yang aku lakukan semalam. Aku hanya ingat saat Kyuhyun mendorongku dan aku tercebur ke dalam kolam yang begitu dingin itu. Setelah itu aku tidak tahu. Aku mengerjap-ngerjapkan mataku sesaat dan kubuka perlahan. Sesaat seperti ada bayangan seorang namja. Aku fokuskan pandanganku dan...
"Kyu..hyun?!" desisku pelan.
Ia tertidur disampingku dan tanganku berada di genggaman tangan kanannya. Sementara tangan kirinya memelukku. Aku ingin berteriak tapi kenyataannya aku malah menangis dalam diam. Aku sungguh tak ingin melepaskannya. Aku merasa nyaman saat bersamanya, seperti saat ini. Ternyata dia bertanggung jawab atas apa yang dilakukannya padaku. Tangan kananku mengusap dahi dan pipinya pelan. Jinjja, dia tampan sekali. Ah kenapa aku jadi memikirkannya begini? desisku lagi. Aku tidak mau membangunkannya. aku tidur saja lagi, lagipula aku masih mengantuk!

Author POV
Pagi itu Yoo Ra bangun mendahului Kyuhyun dan menghampiri Seo Ae yang tidur se apartmen dengan Sung Min. Ia menjitaki teman sekoleganya yang juga sahabatnya itu sampai puas. Tapi dalam hati sejujurnya Yoo Ra sangat senang bisa punya kesempatan dekat dengan Kyu.
"YA! Seo Ae!! Kenapa kau membiarkan dia ada dikamarku?"
"Jeongmal mianhe, Yoo Ra-ya! Kurasa itu bentuk pertanggungjawaban darinya"
"Ish kau ini!!"
Yoo Ra meninggalkan Seo Ae dan Sung Min yang tersenyum geli. Sesampainya dikamarnya, Kyuhyun belum juga bangun. Digerak-gerakkannya tubuh jangkung itu. Tapi tidak mempan. Kesal, Yoo Ra memutuskan memasak sarden makarel yang dibelinya kemarin di minimarket. Baunya yang harum ternyata membuat si Evil Magnae terbangun.
"Haaahhh waangiiiii!!!" desisnya.
"YA! Kau malas sekaliii!!! Bangun dan mandilah! Baru makan!"
Memori otak Kyuhyun seperti kembali dalam satu kedipan begitu mendengar suara yeoja itu. Dan memori semalam ter-flashback begitu saja. Jajaanggg.. GLEK!

Yoo ra melempar Kyuhyun dengan segala benda tumpul yang ada di hadapannya. Kyuhyun pun menghindar dan langsung menuju ke ruangannya. Eh, malah Sung Min dan Seo Ae mengobrol di taman belakang sambil menyeduh teh -_- tiba-tiba ada kucing nongol meong meong (hah?)
"Hyung, kau ini pacaran terus. Bantu aku dong, aku dilempari sama Yoo Ra nih!"
"Hahaha. Dasar kau evil"
 Kyuhyun memanyunkan bibirnya dan memasuki ruangannya. Seperti janjinya, ia langsung bebenah dan langsung kembali ke ruangan Yoo Ra. Di sana sudah ada Sung Min dan Seo Ae yang sedang makan sementara Yoo Ra sedang menikmati teh. Pemandangan yang menghangatkan.

Siwon POV
Pagi ini Yoo Ra mengundangku untuk sarapan pagi. Aku terkejut mendapati Sung Min hyung dan si Evil Kyu di ruangan itu. Tumben sekali pagi-pagi begini mereka sudah bangun dan bahkan sudah makan bersama. Ku kira hanya akan ada aku dan Seo Ae di ruangan itu tapi nyatanya tidak.
"Annyeong, jagiya..." kataku seraya menghampiri yeoja itu.
"Ne, oppa-ya! Kau datang juga"
"Haha, aku pasti datang, Yoo Ra-ya"
"Mian, aku harus pergi. Aku dan Hyukjae hyung akan pergi untuk berjalan-jalan" kata Kyuhyun tiba-tiba.
"Kau tidak..." Yoo Ra menawarkan makan paginya tapi buru-buru dipotong oleh Kyuhyun.
"Aniya, aku mau langsung saja. Siwon hyung, Sung Min hyung. Sampai jumpa nanti"
"Ada apa dengannya?" tanyaku.
"Dia hanya sedang badmood" Sung Min hyung menjawabku.
Kami langsung saja melanjutkan makan pagi. Rencananya hari ini aku akan mengajak Yoo Ra jalan-jalan di sekitar Makau sebelum show kami esok.

Setelah show...
Kyuhyun mengajak member kami untuk rapat seebentar. Ia akan mengumumkan sesuatu tentang dirinya di Super Junior. Ini menyangkut hidupnya dan keluarganya. Hari itu Kim Na Young juga ada. Aku dan jagiyaku juga ada disana.
"Annyeong hyung Semua hyung deh. Dan.. para noona"
"Ne?" jawab kami serempak.
"Aku... Akan berangkat ke Los Angeles minggu depan"
"Wa.. Wae?" tanya Lee Teuk.
"Aku akan mengurus pertunanganku dengan Na Young. Aku juga akan membuat kerja sambilan disana. Mengurus sebuah perusahaan broadcaster"
"Lalu kapan kau akan bertunangan?" tanyaku.
"Tiga atau empat bulan lagi hyung. Tapi aku sudah harus mengurusnya dari sekarang. Apalagi kami akan menetap di Los Angeles setelah menikah. Bukan begitu, Na Young?"
"Ya, oppa benar" katanya sambil bergelayut manja di lengan Kyuhyun.
"Jadi kau akan keluar dari Super Junior tahun ini?"
"Aniya, mungkin dua tahun lagi"
"Good luck saeng. Kami semua mendukungmu!"
"NE!"
Aku bahagia mendengar Kyuhyun akan segera bertunangan lalu menikah. Saeng kami itu memang tidak pernah menggandeng wanita. Ia selalu bersikap dingin pada setiap wanita. Kecuali dengan Na Young. Pacar pertama sekaligus mantan terakhirnya ia bisa luluh kepada seorang wanita.

1 weeks later...
Yoo Ra POV
"Aku... Akan berangkat ke Los Angeles minggu depan"
aku.. akan.. berangkat.. ke Los Angeles... minggu... depan...
Kata-kata itu terus teringat di benakku. Setelah Kyuhyu mengumumkan keberangkatannya aku makin sering murung dan diam. Tapi di depan Siwon oppa aku tak boleh terlihat begitu. Aku harus konsisten dengannya, tak boleh terlalu memikirkan seseorang yang pada kenyataannya bukan siapa-siapaku. Hari ini Kyuhyun berangkat dan aku mengawalnya. Siwon oppa tidak ada. Hal ini membuatku semakin tersiksa...
"Hyung, aku berangkat dulu ya?" pamitnya pada Sung Min hyung dan pada yang lainnya.
Ketika sampai di Seo Ae, dia tidak pamit padaku dan langsung masuk ke boarding room. Mendadak hatiku jadi sakit sekali... aku benar-benar merasa ada yang salah padanya sejak aku melihatnya di atap gedung dorm kami.
-flashback-
"Siwon, oppa. Ada apa kau memanggilku kemari?"
"Menurutmu kau mau apa?"
"Aku hanya mau memandang bintang disini. Sama oppa"
"Wah, jagiyaku manja juga"
Kami lalu duduk dan memandang bintang di atap gedung. Kami berciuman saat itu juga. Tak kusangka Kyuhyun menatap kami dengan tatapan yang -entahlah-aku-tidak-tahu-apa-itu- dan matanya memancarkan kilatan bening yang aku kenal. Hah? Dia menangis. Buru-buru aku melepaskan pelukan Siwon oppa dan mengejarnya tapi terlambat. Aku menyadari aku bodoh membohongi perasaanku sendiri.
-flashback end-


One month later...
Author POV
Yoo Ra terduduk lesu di atap itu sendiri. Tanpa Siwon oppanya. Mendadak dadanya sesak karena menahan perasaannya pada Kyuhyun. Dibentangkannya tangan itu dan ia tidur di tas yang dibawanya. Jika ia bisa meminta, ia ingin Kyuhyun kembali sekarang, didekatnya, bersamanya... Yoo Ra memasangkan headset dan membuka playlistnya. Ia bernyanyi sambil memejamkan matanya. Sedetik kemudian dua buah bulir bening mengalir dari mata indahnya..
I’ve Waken up
Without U here
It’s Sinking in so loud and clear
Its Over, guess its over


Wish I could take it back
and fight again
I can’t rewind,
Undo what’s done
It’s no redemption for me

Never written out this story

One Mistake, got one regret
A memory, I know u can’t forget


I’am a Prisoner
And there’s no way out
Cause the future Past
I’am Stuck in the here and now


No Time Machine
Could Ever Bring Us Back
And no apology
Is gonna get this on track
I could wait around
For a thousand years
But that will never change us
If I’am gonna bring us back
(Time Machine - SNSD English Romanization)
Tiba-tiba matanya menatap bayangan seseorang di atasnya. Tapi terhalang oleh air mata yang memenuhi pelupuk matanya
"Nugu?"
Tak ada jawaban. Segera dikerjap-kerjapkan mata itu dan kembali duduk. Namun tak didapati seseorangpun disana. Disapukan pendangannya hingga 360 derajat. Tapi kemudian seseorang merengkuhnya kedalam pelukan saat ia menoleh ke arah kiri. Pelukan itu datang dari arah yang berlawanan. Siapa dia? Yoo Ra tidak berani melihat. Perlahan air matanya jatuh lagi... Apa itu......?
-to be continued-
---------------------------------------
gimana nih lanjutannya? Bagus nggak? Kepanjangan nggak? Geje ya? hiks TT______TT mian bgt yaa..
Makasih udah baca^^ Tunggu part 4 dan part 5 sebagai part terakhirnya:) Saranghae!

Sabtu, 02 Juni 2012

No Reason Why I Love You (2)

Kau... Harusnya memilih aku..
Yang lebih mampu menyayangimu
Berada di sampingmu
Kau.. Harusnya memilih aku..
Tinggalkan dia lupakan dia
Datanglah kepadaku..
(Backsound for this Part)
-start-

Author POV
Yoo Ra cukup shock dengan semua kejadian yang Kyuhyun lakukan padanya. apapun itu. Demi apapun ia berani jamin jika feelingnya jadi bad ke hyungnya para setan itu. Bukan begitunya, Kyuhyun itu mentalnya dari apa sih sampai bisa cium cium Yoo Ra gitu? Demi apadeh Yoo Ra nggak mau dicium Kyu lagi.
"Sekarang kau seperti yeoja umur 30 tahunan. Hahaha" evil smilenya muncul dengan hanya satu sudut bibir yang terangkat.
"Kau ini! Selalu saja mengomentariku! Sini, kutembak kau, oppa-ah!" Yoo Ra menodongkan revolver itu pada kyu setelah mengekker nya.Spontan kyu berteriak.
"YA! Jangan bunuh akuu!!"
"Kau itu diajak bercanda masih saja seperti itu. Namja babo! hahahaha!!!" dia terkekeh geli. Kyu memutar bola matanya.
Yoo Ra tersenyum lagi. Sayangnya senyum itu tertutupi oleh statusnya sebagai selfprotector yang otomatis harus memasang wajah super garang di hadapan semua orang. Dan itu membuatnya sedikit tertekan.

Kyuhyun POV
Dua hari lalu aku menggendongnya dan menciumnya. Kulihat wajahnya langsung dipenuhi dengan semburat merah. Entahlah, aku merasa sungguh telah mengenalnya. Tapi kapan dan dimana aku tak ingat. Sekarang aku dan SJ sedang berada di Makau. Hehehe. Yoo Ra menjalankan tugasnya dengan sangat baik, dalam balutan setelan jas hitam, shoe widges 9 cm dan rambut yang diikat, membuatnya begitu formal. Apalagi dengan kacamata lensa kotak warna hitam, benar-benar persis agen CIA. Apalagi dengan loopset di telinga kirinya dan pistol jenis revolver di tangan kanannya. Keren! Tidak seperti dua hari lalu, penampilannya seperti seorang yeoja manja. Sekarang tingginya hampir sama denganku.
"Sekarang kau seperti yeoja umur 30 tahunan. Hahaha" evil smile ku muncul dengan hanya satu sudut bibir yang terangkat.
"Kau ini! Selalu saja mengomentariku! Sini, kutembak kau, oppa-ah!" ia menodongkan revolver itu padaku setelah mengekker nya.Spontan aku berteriak.
"YA! Jangan bunuh akuu!!"
"Kau itu diajak bercanda masih saja seperti itu. Namja babo! hahahaha!!!" dia terkekeh geli. Aku memutar bola mataku. Ternyata dugaanku tak sepenuhnya salah. Ia masih memiliki sifat childish.
Sayangnya aku dan SJ harus segera GR, minus Siwon tentunya karena dia harus shooting drama asia terbarunya. Ah, sepertinya hyung ku itu bukan hanya Prince Thai tapi Prince of Everything. Apa sih kurangnya Siwon? Choi Si won!!!

Author POV
Yoo Ra bergegas menuju bandara Aeroporto Internacional de Macau setelah menerima panggilan informasi dari Agen Seo Ae untuk menjemput Siwon. Siwon memang datang paling telat karena harus menyelesaikan shooting di Hongkong. Ia belum telat karena saat tiba di AIM Siwon masih Boarding time. Siwon yang melihatnya tersenyum dengan manis dengan lesung pipi di kedua pipi chubby nya itu. Yoo Ra hanya tersenyum tipis sambil memandang namja itu. Ada keteduhan di mata Siwon tiap kali ia menatapnya.
"Annyeong, euhm.."
"Yoo Ra imnidaeyo" jawabnya ramah sambil membungkukkan badannya.
"Oh, santai sajalah. Ayo kita berjalan"
"Hah? Mian, aku harus menjagamu jadi kau yang jalan dulu, aku dan agen Seo Ae di belakangmu"
Ada sorot kekecewaan disana.
"Baiklah. Ayo, aku harus mengikuti GR"
Tapi dalam langkah keterdiaman Siwon, tangan itu terus menggandeng tangan kiri Yoo Ra yang kosong. Tanpa sadar wajah Yoo Ra memanas digandeng seperti itu. Malu dilihat dengan orang-orang yang lewat di bandara. Ia takut dikira ada apa-apa dengan Siwon.

Kyuhyun POV
Wajahku memanas dan tubuhku menegang mendapati yeoja itu digandeng oleh seorang namja yang tak asing bagiku.. Siwon-hyung menggandengnya. Yoo Ra terlihat begitu bahagia dengan Siwon-hyung. Aku tak pernah melihat tawanya yang seperti itu ketika bersamaku. Tapi bersama Siwon?
"Hyung~" tanyaku saat break GR.
"Hng?"
"Hyung pacaran dengan Park Yoo Ra kah?"
"Aku ingin memacarinya. Kenapa? Ada masalah?"
"Lalu wanita yang hyung kencani kemarin?"
"Yoo Ra lebih berarti daripadanya saeng-ya!"
"Terserahlah"
Aku meninggalkan Siwon hyung yang hanya b8isa membalasku dengan cengiran. Tak lama Yoo Ra memasuki ruang latihan kami, dan membawa dua minuman. Aku yakin itu untuk Siwon-hyung. Hatiku sakit saat bersimpangan dengannya. Ia sempat terjatuh -mungkin karena kelelahan tapi aku tak menghiraukannya. Ia sempat menatapku sengit saat aku meninggalkannya begitu saja.

Author POV
Kyuhyun berjalan cuek meninggalkan Yoo Ra. Dia tak tahu Yoo Ra dongkol setengah mati ditinggal Kyuhyun begitu saja. Tak biasanya Mas Evil itu jadi kehilangan hasrat evilnya. Tapi masabodo lah kan ia sedang bahagia karena Siwon bersamanya.
"Oppaaa~~~"
"Hey, kau sudah disini?" sapa Siwon ramah.
"Yaa~ Lagipula Eunhyuk Oppa sudah menyampaikan pesanmu padaku"
"Haha monkey yang baik"
"Siwon oppa-ya. Ada apa memanggilku kesini?"
"Ehm, begini.. Saranghaeyo Yoo Ra-ya?"
"Nee??"
"Maukah kau menjadi pacarku?"
"Ngg.."
"Jawablah.."
"Ne... Oppa. aku mau"
"Gomawo Yoo Ra-ya!"
Siwon hampir mencium Yoo Ra jika dia tidak bersin. Tiba-tiba ia teringat wajah seseorang yang sedang marah.. Eommanya.. Kenapa? yoo Ra menghempaskan bayangan itu jauh-jauh. dilanjutkannya percakapannya dengan siwon dan mereka kembali larut dalam tertawa yang tak berujung. Tanpa mereka sadari, sepasang mata menatap mereka dengan sakit di sekujur tubuhnya.

Kekasihmu tak mencintai... Dirimu sepenuh hati...
Dia selalu pergi meninggalkan kau sendiri...
Mengapa kau mempertahankan cinta pedih menyakitkan?
Kau masih saja membutuhkan dia, membutuhkan dia

Kyuhyun POV
Aku benar-benar sakit hati melihat mereka berdua seperti itu. Harusnya dari awal aku menyadari, dia tercipta bukan untukku. Mungkin untuk Siwon-hyung, atau mungkin untuk orang lain, tapi bukan aku. Aku melangkah menjauhi ruang GR saat ponselku berdering.
"Yoboseyo? nugu?"
dijawab.
"Jinjja? Wooo!! Lama tak bertemu denganmu?"
dijawab.
"Ne. ne. Aku di hotel sekarang. Kau bisa menyusulku di lobby. Aku tunggu. Ne. Yoboseyo"
Aku segera menyetop taksi dan pergi ke hotel. Melupakan Siwon dan Yoo Ra yang mungkin sedang berduaan di ruang GR. Ada hal yang lebih penting yang harus aku selesaikan di lobby hotel. aku harus menemuinya, aku harus bisa kembali dekat dengannya. Takkan kubuang kesempatan ini...

Aku sudah sampai di lobby hotel saat Kim Na Young meminum teh nya. Ia terlihat sangat santai dan cantik dengan cardigan spongebob dan jeans ketat serta kacamata hello kitty nya.
"Na-young sshi!" panggilku.
"Omo! Kyuhyun-sshi! Kau tak berbeda dari empat tahun lalu!" ia mencium pipiku.
"Jaljinaesseo?"
"Ne. Bagaimana denganmu?"
"Aku juga. Kau banyak berubah, kau lebih cantik"
"Kau tetap tampan Kyuhyun-ya!"
Dialah Kim Na Young, mantan pacarku sewaktu SMA. Ia masih saja cantik seperti dulu, tapi kuakui hasil oplasnya lebih memancarkan kecantikannya. Hatiku berdegup kencang saat berdekatan dengannya.
"Kyu~ kau sudah punya pacar?"
"Belum"
"Berarti aku punya kesempatan..."
"Apa?"
"Menjadi pacarmu"
Aku hanya membalasnya dengan senyuman. Jujur, aku benar-benar bahagia saat itu, siapa yang tidak mau kembali dengannya. Yeoja sesempurna ini kutolak? Oh mohon Tuhan beri aku satu kesempatan lagi agar aku bisa kembali merasakan menjadi namjachingunya Na Young...

Langkahku terhenti bersama Na Young saat kudapati Siwon dan Yoo Ra berjalan di hadapanku. Ia menggandeng tangan Siwon mesra dan Siwon tersenyum menyapaku dan Na Young.
"Na Young disini?" sapa Siwon ramah.
"Ne, oppa. Aku mau memperbaiki hubunganku dan Kyu lagi"
"Kau masih mencintainya kah?"
"Sepertinya oppa.. Hehe"
"Jadi kau sedang di Makau?"
"Menyusul Kyu oppa! Oh ya, pacar Siwon oppa cantik sekali!"
"Gomawo"
Aku langsung pamit pada Siwon hyung untuk melangkah ke kamarku. Aku sama sekali tidak ingin melihat muka yeoja mungil itu. Apalagi mendengar suaranya. Kurasa aku harus mulai menjaga jarak dengannya. Aku tak mau membiarkan perasaanku meluap dan membuat hubunganku dengan Siwon hyung atau Na-Young memburuk. Aku harus kembali pada Na-Young.

Yoo Ra POV
Aku melihatnnya tersenyum dengan lebar menanggapi setiap pertanyaan siwon oppa. Mendadak perutku terasa sakit melihatnya bersama yeoja bernama Na? Na Young? ya, Na Young! Setelah Siwon oppa mengantarkanku ke kamar, aku langsung menangis di kasur Seo Ae.
"Kau kenapa, Ra-ya?"
"Diaa.. hiks.. digandeng mantannya... hiks"
"Siapa? Siwon oppa? Bukannya kalian baru jadian?"
"Bukan.. hiks.. Tapi Kyuppa"
"Ngeeh? Kau naksir Kyuppa?!"
"Hah? Aku tidak mencintainyaa"
"Kenapa bisa sakit hati melihatnya diganding yeoja lain?"
"Hah? Iya juga..."
"Ah! Kau ketauan!!!"
"Sudah, aku mau ke taman belakang saja?"
Aku melangkah menuju taman belakang kamar apartemenku. Disana ada balkon yang cukup luas yang digabung dengan balkon kamar Kyuppa. Kamar kami memang bersebelahan. Di tengahnya ada pagar dari kolam ikan yang memisahkan.

Aku kaget mendapati Kyuhyun juga ada disana. Ia terduduk sambil bermain PSP. Di cuaca sedingin ini ia tahan hanya dengan memakai kaus lengan pendek dan celana jeans pendek? WOW!
"Kyu~ Kau kah itu?" tanyaku meyakinkan.
"..."
"Kyu?"
"Ya, ini aku"
"Mau ku temani? Kebetulan aku sedang bosan, dan aku ingin melihat bintang. B..."
"Sudahlah aku tidak ingin diganggu"
"Kenapa?"
"Kau ini tuli atau tuna rungu? Tidak bisakah kau diam?"
"..."
Aku lebih kaget mendengar jawaban darinya. Ia berbeda dengan dirinya yang biasanya. Kali ini menatapku saja tidak. Ia terus menatap PSPnya. Mengapa jadi begitu? Adakah kesalahan yang aku perbuat padanya? Mengapa dia seperti itu?
"K-kyu.. Tadi itu yeojachingumu?"
Kyu tidak menjawab dan malah meninggalkanku dengan sorotan mata tajam. Aku jadi semakin sedih melihatnya begitu... Aku benar-benar tidak tahu harus berbuat apa. Air mataku mulai menetes. Tak jelas mengapa jadi sedih seperti ini.. Aku mencoba melompat ke balkon kamar Kyuhyun. Tiba-tiba ia keluar lagi.
"Jebal, jelaskan padaku apa salahku"
"Kau pulanglah! Aku ingin tidur!" ia mendorongku hingga aku akhirnya tercebur kedalam kolam selebar hampir 1,25 meter yang memisahkan balkon kami.
BYURRR!! kolam sedalam satu meter itu menyeburkanku kedalamnya...

Kyuhyun POV
"Jebal, jelaskan padaku apa salahku"
"Kau pulanglah! Aku ingin tidur!"aku mendorongnya hingga akhirnya ia tercebur kedalam kolam yang memisahkan balkon kami dan diisi ikan koi itu. Kolam itu aku yakin pasti sedingin es karena suhu Makau saat ini mendekati 2 derajat celcius.
Aku menceburkan diri dan menariknya ke balkon. Ternyata Yoo-Ra pingsan. Sungmin-hyung yang mendengar suara percikan air. Ia memandangku dengan penuh tanya. Kemudian membawakanku handuk setelah memintanya. Sementara agen wanita yang menjadi teman Yoo Ra juga keluar untuk memeriksa keadaan.
"Apa dia baik-baik saja?" tanya Sungmin-hyung.
"Semoga saja hyung"
"Kau mengapakannya?" tanya Seo Ae.
"Mian. Seo Ae-ya, kau mau kan malam ini saja menempati kamarku setelah mengganti baju Yoo ra? aku mau menemaninya. Jebal, biar aku tanggung jawab"
"Ah, tapi..."
"Tenang saja, aku janji tak akan ada yang tak beres. Arrachi?"
"Baiklah?"
Aku segera membopong Yoo Ra ke kamarnya dan aku langsung berganti pakaian di kamarku. Aku bertukar tempat dengan Seo Ae. Untuk malam ini aku akan menjaganya toh besok masih libur. Konser kami baru akan diadakan lusa.

Aku membuatkan kompres air panas untuk Yoo Ra. Aku menyelimutinya dengan selimut tebal dan aku tidur di sebelahnya. Aku juga sudah lumayan mengantuk untuk terjaga. Jam sudah menunjukkan pukul dua dan Yoo Ra juga sudah mulai hangat. Perlahan aku tertidur dengan menghadap Yoo Ra. Tapi tiba-tiba sebuah tangan berada di tangan kananku yang kuletakkan di samping yeoja itu.  itu tangan.. Yoo Ra? kenapa dia menggenggamku seperti itu? Aku memeluknya erat, mencoba untuk menahan tangis. Kali ini aku ingin menjagamu sekali saja sebelum kau bersama Siwon hyung selamanya...
-to be continued-

------------------------
Halo. gimana nih lanjutannya? Geje ya geje ya? Mian deh soalnya aku lagi agak kurang inspirasi nih.. Jangan cuma baca ya? Komen juga! Gomawo nado saranghaeyo! ^^

Jumat, 01 Juni 2012

Musical of Our Love

Author : Elfrida Kim (Cho Young Rin)
Maincasts : Ailee Tania (anggap aja tokoh ini diri kalian sendiri)
                : Learinoah Pahlevi
Subcasts : Yordan Gustaviano
               : Chika Aura
               : Rhea
               : other casts-n-
Rating : Teen's love , half Comedy
---start---

Author POV
Ailee kebingungan tentang uang SPP teman-temannya yang masih ia genggam. Hina sekalii~ Ailee sampai lupa membayarkan uang SPP itu kepada Guru bagian Penerimaan Uang di SMPnya. DOR! Mana dia tidak tahu rumah Bu Regina. Rasanya dunianya jungkir balik dalam satu kali jentikan.
"Chikaa.. anterin gue doongg~ mau ya pliss.. Jebaal" puppy eyes nya keluar.
"Cih, mentang-mentang gue yang tahu rumah Bu Regina aja lu gitu ame gue Lee"
"Nah kan gue gatau Ka makanya gue minta tolong elo. Tar kalo uang SPP anak-anak ilang gue minta tanggung jawab elo ya! Nih 250 ribu dikaliin 8 anak.. 2 juta! Nahloh!"
GLEK! Chika ngeri membayangkannya.
"Yayaya gue anter elo. Dijemput kan?"
"Ho'oh! Yuk!"
Ailee mengambil jaket turqouise nya dan segera menuju Alphard miliknya itu. Digandengnya juga tangan Chika yang masih sibuk memasukkan buku di tangan kanannya. Chika memang belum siap-siap buat diajak pergi jadinya yaudah deh berantakan gini.

Lima belas menit kemudian mereka sampai di rumah Bu Regina. Ailee dengan mantap memasuki rumah itu sementara Chika memilih menunggu di mobil karena alasan takut kepanasan. Dasar Chika alay lebay kamseupay iuh iuh (Ailee : thor, kok aku jadi alay ya.. Author : gatau. mianhe ya) batin Ailee. Diketoknya rumah tingkat bercat peach itu.
"Permisi.." 
Tidak ada jawaban.
"Permisi.."
Tidak ada jawaban (lagi). 
"Permi..."
Seorang cowok keluar. Tubuhnya tinggi jauh melampaui Ailee yang cuma 163 senti.an itu. Wajahnya bersih (buat ukuran cowok) dengan badan yang nggak cungkring cungkring amat. Rambutnya acak-acakan kayanya habis tidur, matanya masih sipit.

Ailee dibuat terpaku olehnya. Cowok yang mukanya lumayan Korean itu bikin Ailee sempat mengira dia jelmaan Mario Maurer (Heh? Mario Maurer dari Korea?! Apa kata Dunia?). Tapi buru-buru ditepisnya khayalan gila itu. Ailee yang sedikit salah tingkah langsung setengah berteriak terhadap cowok itu.
"Mas, Bu Regina nya adaa?!"
"Oh, nyari Mama ya Dek. Mama belum pulang tuh. Tunggu sebentar ya"
GLEK! Padahal Ailee kira itu pembantunya.
"Ngg.. Iya Mas.. Eh, kak.."
"Mau minum dulu?"
Bel sebuah mobil berbunyi. Fiuuhh akhirnya si Ibu datang juga.
"Eh, mama. Ni ada muridnya mama. Namanya..."
"Saya Ailee bu. Anak kelas 9A.  Ini, saya hanya mau menyerahkan SPP"
"Oh, iya. Sini ibu tandatangani"
Ailee lega sekaligus malu. Takut kalau anak Bu Regina ini menceritakan sesuatu pada sang Mama. Bisa mati  sambil duduk dia. Semoga Ailee tak bertemu lagi dengan Cowok ituu...

Ari POV
Aku baru saja menutup pintu saat melihat cewek mungil itu keluar. Dia begitu lucu dan menggemaskan, mukanya mirip sekali dengan.. Ehm, Goo Ha Ra. Entahlah, bagiku dia lucu dan manis. YA! Kenapa aku jadi memikirkan murid mamaku itu?
"Ma, itu tadi siapa? Kok pesek banget ya?"
"Ailee Ri, cewek yang jadi Leader Of Skill SMP 1 tahun ini. Idih Ari, merhatiinnya gitu banget deh"
"Apaan sih, Ma. Kan aku cuma pengen tau dia aja"
Aku melenggang meninggalkan mamaku yang masih saja tersenyum. Memang kenapa denganku? Apa aku salah bilang kalau hidung Ailee mancung (ke dalam (?))? Mungkin aku sedang agak pusing hari ini jadi agak ngelantur ngomongnya.

Ailee POV
Ini sudah pukul berapa? Aku masih belum bisa tidur juga. Sepertinya mataku tidak bisa diajak kerja sama. YAA!! Bagaimana ini? Besok hari senin pula TT______TT Ada yang mau menolong kah? Ku lihat BB Bold ku yang masih kubiarkan berdisko sendiri tanpa suara. 
"Say, sudah tidur?" Vian mengirimkan BBM padaku. Bukan bensin (?)
"Blum. Kamuu? :p"
"Blum jg. Km mikirin ak yaw? :*"
"GR..."
"Cuek amat?"
"Lg g mood ngmg"
Aku langsung mematikan BBku, mendadak tak ingin menyapa cowok yang sudah menjadi pacarku sejak dua bulan lalu itu. Lusa adalah pengumuman unas, malam ini aku memang memikirkannya juga. Apa gara-gara itu aku tidak bisa tidur?

-next day-
Pagi ini kantung mataku tidak bisa ditutupi. Semalam aku baru bisa tidur jam setengah satu. Mataku benar-benar berat pagi ini, seperti menahan beban satu ton saja T_T Chika yang menghambur di belakangku mencoba menggodaku agar aku naik pitam. Tapi aku malah naik tangga (?)
"Ailee, cowok kemarin siapa? Setau gue, Bu Regina gak punya anak cowok tuh"
"Itu anaknya, chikaaa!"
"Dia ngeliati elo tau!"
"YAAAA KALI AJA DIA NGEFANS SAMA GUEE!!!!" kata-kata oktaf tiga(?) ku langsung dibalas jitakan dengan Ailee.
"Ailee ngarep deh Ya Allah" aku hanya bisa nyengir kuda sementara Chika berjalan mendahuluiku.
Aku menahan senyum saat melihat Chika cemberut begitu. Ku akui Chika begitu cantik dengan wajahnya yang seperti itu. Aku memang tak secantik dia dan seringkali menyimpan iri padanya. Tapi apa yang ada di diriku tak ada di dirinya. Itulah yang membuatku istimewa.

Langkahku sempat terhenti saat sampai di depan lobby. Aku melihat... Mas Mas itu! YAA!! Kenapa dia disini? Selama ini kan dia tidak pernah sekalipun mengantar Bu Regina? Apa memang aku yang tidak tahu ya? Ah bodo, sudah mau upacara.
"Lead, nanti ada rapat dengan SMA Brawijaya" kata Kira mengagetkanku.
"Yaa okee.. Dimana?"
"Auditorium. Ketuanya anaknya guru kita juga lohh"
"Siapa?"
"Bu Regina"
GLEK!
Rasanya badanku nyaris limbung mendengar perkataannya. Berarti sekarang aku akan bertemu dengan dia lagi? Ah, bisa kering terpanggang aku kalau harus berhadapan dengannya lagi.

Author POV
Rapat seluruh anggota OSIS dan Duta-duta SMP 1 serta anggota Skill Activity diadakan secara akbar di auditorium. Ailee jelas sangat dag dig dug menunggu jika anak itu datang lagi. Matanya menyapu ke seluruh ruangan mencari sosok Mario Maurer KW 12 itu.
"Ari ini dimana sih?" rutuk salah satu siswi SMA Brawijaya.
"Gatau tuh, Rhe" jawab temannya.
"Eh itu ding. Ri! Sinii!" teriak cewek tadi.
"Hm! Gue duduk dimana?"
"Sini..."
Ailee makin mati kutu. Apalagi cowok itu duduk disampingnya. Ailee baru tau anak itu namanya Ari. Sebenernya kalau dilihat-lihat sih, cakep juga. Sayangnya Ailee sudah punya cowok dan insiden 'gue-anggep-pobokat- kemarin udah bikin Ailee dongkol setengah cuprut.

Rapat hari ini diadakan untuk persiapan drama musikal. Drama ini akan digunakan untuk Farewell Party di sekolah Ailee dan di SMA Brawijaya. Sekaligus untuk promo, katanya. Ceritanya tentang demam KPop di Indonesia. Judulnya "I Love My Bias".
"Pemeran utamanya, Kak Ari ini. Dia jadi Lee Chang Seo. Nanti pemeran ceweknya dari Skill Activity team saja. Kita audisi. Perannya sebagai fans Chang Seo, namanya Ailee" jelas anak brawijaya yang bernama Rhea itu.
"A.. Ailee?" Ailee membelalakkan matanya.
"Hm iyaa.."
"Itu kan nama saya kak" Ailee tertunduk lemah.
"Oh, ya sudah kamu saja yang jadi pemeran utama wanitanya!"
"NGGAK ADIIILL!! DARI DULU SEMUANYA AILEEE!!!" Ailee hanya bisa nyengir kuda.
"Maaf, tapi semua anak SMA Brawijaya udah setuju tuh deekk"
"Huuuuu!!!"
"Mianhee, tapi tetep kebagian peran kok!!"
"YEEEEE!!!"
Auditorium menjadi sangat ramai sore itu. Seperti sedang diadakan demo masak (?) dengan para ibu-ibu PKK. *dijitak anak-anak yang di auditorium* Mereka cukup puas dengan pembagian peran mereka karena seperti yang dijanjikan Kak Rhea, mereka memperoleh peran yang W-O-W banget.

Ari POV
Ailee Tania Ailee Tania Ailee Tania. Kenapa nama itu tak bisa copot dari ingatanku untuk sedetik saja? Sejak rapat di auditorium kemarin hatiku sudah hancur tak karuan karena duduk bersebelahan dengannya. Kemarin aku juga sudah bertukar pin BB dengannya tapi aku canggung memulai chat duluan. Huh? Kalian tau kenapa? Seorang cowok menggandeng tangannya kemarin dan membawakan tas nya. Menurut beberapa siswi lain, itu adalah Vian, pacar Ailee. Masabodo dengan semua itu, aku sakit hatiT_T
"Ri, nggak makan?" tiba-tiba suara mama memanggil dari bawah.
"Ntar lagi maa. Lagi galau neehh!"
"Galauin siapa? Ailee yaa? Jangan pacaran sama anak kecil lho Ri! Ntar kamu bawa ke jalan yang nggak beenr lagi"
"Mama nih nggak bener jalan mikirnya!"
Aku segera saja turun. Tapi sebelum itu aku beranikan nge-PING!!! dan memulai chat dengan Ailee.
PINGG!!!
"Hi, Ailee. how r u?"
Lalu kutinggal makan lalalalala~

Ailee POV
PINGG!!!
"Hi, Ailee. how r u?"
WAAA!! AKU DI CHAT KAK ARIII!! Aku langsung seperti terbang ke atas awan.. wew banget yaa! Tanpa banyak alasan aku langsung membalasnya.
"Good enough. Hbu?"
5 menit. Siwon nyanyi Dear My Family.
10 menit. Siwon nyanyi Opera.
30 menit. Siwon nyanyi Bengawan Solo. 
*Siwon : thor! woy lu gilee ye bawa-bawa gue segalaa?! ngapain gue lu suruh nyanyi? Author : ye maap won maap. Ude lu balik ke alam lu sono*

Author POV
Ailee kira itu hanya basa basi dan tak mungkin akan berlanjut. Tapi tanda D tak juga berubah menjadi R. Ailee keki sendiri memperhatikan layar BBnya itu. Dilemparkannya dan tak lama kemudian ia tertidur. Ia tak tahu sebenarnya Ari sedang mati-matian menahan gembira karena cewek yang ditaksirnya membalas BBM itu. Mamanya hanya bisa geleng-geleng melihat anaknya itu. Bu Regina langsung punya rencana tentang Ari dan Ailee. Ia akan menggoda Ailee. Apalagi nilai UNAS Ailee mendapat posisi tertinggi kedua dengan total 39,60.

-next day-
Seluruh siswa SMP 1 bersorak ria. Mereka lulus 100% dengan rata-rata terendah 7,00. Ailee merasa lega UNASnya bisa terjalani dengan baik. Tiba-tiba BB itu berdering.
"Chukkae yo Ailee. Cepet masuk SMA Brawijaya^^"
"Lho? Kak Ari tau darimana aku pengen masuk sana?"
"Adadeh. Ai, nanti latihan di audito ya. I wait you bye ({})"
Ailee hanya bisa ketawa ketiwi menerima BBM dari Kak Ari itu. Ia juga tak tau mengapa jadi senang tiap kali menerima BBM dari putra Bu Regina itu.
"Ehm, dari Ari ya Lee?"
"Lho? Bu Regina? Ng.. Nggak kok"
"Kamu jangan bohong deehh.. Ari juga kaya gitu lho semalem.."
"..."
"Kalau kamu ditembak Ari, bilang suruh nunggu kamu SMA ya?"
"Eh? Yadeh bu"
Semburat merah memenuhi pipi Ailee. Tak disangka pembicaraannya didengarkan oleh Vian. Cowok itu dengan geram menghampiri Ailee dan menyeretnya ke Auditorium. Ailee tak bisa mengelak karena Vian begitu kuat mencengkeram tangan kanannya.

Di auditorium..
"Oh, gitu? Lo udah bosen sama gue?!" bentak Vian.
"Vi, dengerin gue dulu!"
"APA?!"
"CINTA KITA INI CINTA MONYET VI! LO GABISA DEKTE GUE GITU! GUE MASIH LABIL DAN GUE GAMPANG BOSEN! GUE UDAH COBA SETIA TAPI ELO APA? ELO TEMPRAMEN VI! ELO SERING BANGET BIKIN GUE GALAU, CEMBURU, SAKIT HATI!" bentak Ailee balik.
"LO..."
PLAK! Vian menampar Ailee.
"Kita putus Vi!" Ailee lalu menangis.
Vian hampir menampar Ailee lagi.
"Jangan kasar lo sama cewek man!"
"Siapa lo?!"
"Gue kakaknya Ailee. Kenapa?! Hah?"
Vian langsung lari kalang kabut, ia takut akan dimakan hidup-hidup oleh Ari. Padahal Vian nggak tau kalau Ari itu cowok yang juga naksir Ailee.. Ckckckck..
"Kamu nggak papa?"
"Nggak"
Ari menuntun Ailee ke stage auditorium. Ia mencoba menenangkan murid mamanya itu. Di dalam hati ia bahagia bisa berdekatan dengan anak ini. Sejak hari itu pula Ari sering mampir ke SMP 1 cuma untuk ke ruang guru, lewat koridor kelas Ailee terus pulang. Nggak jelas banget kan?

Ailee POV
Hari ini Kak Ari ke sekolah lagi padahal nggak ada jadwal buat latihan drama. Masalahku dengan Vian juga sudah selesai. Mau apa ya dia? Mentang-mentang SMA Brawijaya sudah libur, dia jadi seenaknya main kesini. Tiap hari lagi(?)
"Hey.." sapanya.
"Hallo.. Kak Ari nggak bosen ya kesini?"
Saat ini kami sedang berada di atap gedung sekolah yang dibuat taman dan ada kafenya..
"Nggak, kakak masih ada urusan" ia memamerkan senyum satu sudut bibirnya.
"Oh, urusan nemuin aku gitu" aku keceplosan.
"Eh.. Oh.. Engga"
Aku hanya memandangnya penuh selidik. Penasaran ngapain sih dia kesini? Tiba-tiba Kak Ari mengeluarkan BBnya.
"Lead, foto bareng boleh?"
"Ayok ajadeh!"
Ia mengganti posisi duduknya yang semula dihadapanku menjadi disampingku. Tangan kanannya melingkar di pundakku sementara tangan kirinya memegang BB. Aku hanya memonyongkan bibirku dan membentuk kerucut, tangan kiriku mengepal dan kepalaku sedikit miring.

Todaayy...
Ari POV
Aku deg-degan setengah mati menunggu hari ini. YA! Aku dan Ailee akan main di sebuah drama musikal yang kebetulan kisahnya sama denganku. Ailee hanya memoles mukanya dengan eyeliner dan make up tipis. Tapi cantiknya itu lho, nggak ketulungan. 
Dibuka dengan lagu vierra.
"Kau lewat di depan kelasku, mata ini tertuju kepada dirimu.."
Dilanjutkan denganku yang menyanyi lagu Afgan.
"Dia dia dia.. Cinta yang kutunggu tunggu tunggu"
--pre memori--
-story of drama-
Ada seorang cewek bernama Ailee yang mati-matian ngefans sama Lee Chang Seo. Dia itu bintang terkenal dan kawan kawannya lah hahaah;p Tapi Lee Chang Seo sombong dan nggak ramah sama fansnya. Sampai suatu ketika dia sama Lee Chang Seo kejebak di kelas gara-gara ketiduran nunggu guru bimbingan dan dari situlah mereka dekat. Ailee masih nyimpan dendam gara-gara Lee Chang Seo sombong banget. Tapi gara-gara kejadian itu Ailee jadi tau sisi lain Lee Chang Seo. Dari situlah benih benih jagung itu tumbuh (?) eh maksudnya benih-benih cinta..
-story end-
Di akhir drama ditutup dengan lagu Taylor Swift - Love Story.
We were both young when I first saw you
I close my eyes
And the flashback starts
I'm standing there
On a balcony of summer air

See the lights,

See the party, the ball gowns
I see you make your way through the crowd
You say hello
Little did I know

That you were Romeo you were throwing pebbles

And my daddy said stay away from Juliet
And I was crying on the staircase
Begging you please don't go, and I said:

Romeo take me somewhere we can be alone

I'll be waiting all there's left to do is run
You'll be the prince and I'll be the princess
It's a love story baby just say yes
Tepuk tangan mengiringi kepergian kami semua. Kembali ke alam kami. Backstage maksudnyaa.. Kami semua ber high-five ria, bahagia drama musikal kami berjalan dengan sukses di SMP 1 ini. Keren badai!!

Di backstage aku memanggil Ailee untuk mengajaknya berbicara.. Ailee hanya tersenyum menyambut ajakanku.
"Aileee..."
"Yaa, senior"
"Dua minggu lagi kamu MOS kan?"
"He'eh. Kenapa?"
"Kita ketemu lagi. Aku sunbaenim (senior)mu yang paling senior"
"Aku tau kakak kan keals dua belas. Mau ngomong apasih?"
'Iya, mau ngomong apash cin?' siwon nimbrung.
'Eh won gue nyuruh lo kesini apa? sono nyanyi bengawan solo!'
'Grrr~' siwon ngacir =D *peace SIWONEST!
"Oke oke serius. Ailee, I'd love you since first time I saw you. Would you be mine?"
"Nyah?"
"Please say yes"
"..."
"..."
Hening.
.
.
.
.
.
"Gimana ya?" Ailee mempertimbangkan.
"Jebal! (Please)"
"Tapi kata mama kakak disuruh nunggu aku SMA. Mau?"
"HAAA MAMA KOK IKUT  IKUT SIIHH?!!" Kataku setengah berteriak. Semua kru yang menguping menahan tawa melihat cara menembakku yang gak banget.
"Kalau gak mau, aku pergi aja!" kata Ailee sambil menjulurkan lidah.
"Nggak, aku mau nunggu kamu"
Aku menariknya dalam pelukanku. Tak peduli akan dilihat dengan para kru dan mereka sibuk bersuit suit ria. Memang aku pedulu? Aku sedang bahagia saat ini dan tak ada yang boleh menghancurkannya..

Dua minggu kemudian..
Ailee POV
Hari ini hari MOS pertamaku di SMA Brawijaya. Ari juga ikut ngeMOS bahkan ia ngeMOS kelasku juga. EGEPE aku gak mau memanggilnya KAK ARI lagi. Dia sudah selalu memanggilku "PESEK" atau "NDUT" hahhh.. baiklah aku memang pesek tapi ndut? oh no way! aku tuh mungil bukan ndut.. *siwon : tap.. author : HEH DIEM LU DARITADI IKUT MULU NAPA SIH?! siwon : maap thor aye kan komen doangan*
"Jadi ini pacarnya ari? Cantik yaa.. Kaya Goo Ha Ra!!"
"Kaya park min young"
"Kaya siwon!" eh plis deh siwon kebanyakan ambil bagian-_-
 "Kaya bidadari pokoknya. Jangan ada yang bikin dia sakit hati yah! Atau gue bantai kalian!" Ari membelaku.
Ia mengajakku ke halaman belakang sekolahnya yang sejuk.
"Lee.. kamu tahu musikal itu?"
"Hu'uh. Kenapa? Ada siwon?" kok siwon lagi seh?
"Kamu itu.. SUJU terus! Nggak, aku terinspirasi dari kamu. Tapi kita tukeran tempat. Kamu yang Lee Chang Seo aku yang Ailee. Aku nggak tau gimana bisa sedikit banyak mirip sama cerita kita tapi emang beneran mirip.."
"Aku ngerasanya juga gitu.."
"Eh Lee! Sini deh!"
"Apa?"
Baru saja...
"Aku cium kamu duluan wek!" Ailee menjulurkan lidahnya.
"Kamu genit banget sih-_-"
"Udah tau gitu, kenapa kamu pacarin aku?"
"I like all about you"
"Me too"
Inilah yang kurasa sekarang, kebersamaan bersamanya. Bersama Ari. Disisinya aku merasa terlindungi tak seperti dengan Vian dulu. Di satu sisi dia manja tapi di sisi lain dia bisa membuatku merasa benar-benar nyaman. Aku mencintai kekurangannya dan kelebihannya adalah hadiah bagiku untukmencintai kekurangannya. Lets start our love musical, ARI!
-the end-
----------------------------
gimana? geje ya? maaf ini fiksi pertama yang ada unsur komedinya. special thanks to Kiki, Lala n Anti atas inspirasi ceritanya. Aku keinspirasi sama cowok yang--- di sekolah aja -- hehehe.. JEONGMAL GOMAWO!
See You Soon! Keep Read, Enjoy and Love!